Sahabat Voa Islam yang jujur dan shalih,
Sebagai umat Islam yang mayoritas tinggal di Indonesia
rasanya kita semakin gerah dengan black campaing yang merusak citra Islam. Ada
saja aktifis atau mujahid yang ditangkapi manakala kejahatan penguasa akan
terungkap.
Ternyata itu bukan sebuah kebetulan, memang sejak jaman
Ali Moertopo era Malari, dan muridnya 'ABRI merah' Leonardus Benny Moerdani
yang menggandeng CSIS pada era Orde Baru terus membuat dakwah Islam menjadi
momok menakutkan. Hal ini akibat agen spin doctor pengolah isu dan terus di
bawah mata-mata ABRI Merah dukungan kristen dan
katholik.
Pasca Ali Moertopo, kekaisaran ABRI Merah dilestarikan
LB Moerdani dan Try Sutrisno tak diragukan lagi telah membuat umat Islam
bergelimangan darah pada kasus Tanjung Priok 1984 dan anak muridnya AM Hendropriono
memuntahkan darah para syuhada Talangsari dan aktor dibelakang #teroristainment
Densus 88 yang penuh dagelan dan rekayasa. Mengutip media, tak ayal gelar Jenderal Jagal disematkan pada barisan ABRI Merah
ini.
Nama Moerdani kian cemerlang karena berhasil
mengatasi pembajakan pesawat Garuda Woyla di Bangkok,
Thailand. Keberhasilan menggagalkan pembajakan ini melambungkan nama Letkol
Sintong Panjaitan sebagai komandan pasukan. Letjen LB Moerdani yang terjun
langsung dalam operasi itu, juga menuai pujian dari mana-mana.
Beberapa pihak menganggap, karena LB Moerdani
menikmati pujian lebih banyak dari panglimanya, Jenderal M. Jusuf. Kivlan Zen
menulis bahwa konflik Jusuf - Moerdani muncul tahun 1981 setelah peristiwa
pembajakan itu. Saat itu, Letjen Moerdani menjabat Asintel dan Kepala BAIS
(Badan Intelijen Strategis). Pada tanggal 30 Maret, Jenderal M Jusuf melakukan
commanders call ABRI di Ambon. Letjen Moerdani tidak mengikutinya, karena ada
pembajakan pesawat Garuda Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok.
Dalam drama pembajakan ini, Letjen Benny menggalang
pasukan sendiri dengan bantuan pasukan Kopassus yang di rekrut mendadak. Letkol
Sintong Panjaitan dan Mayor Subagyo HS adalah perwira yang terlibat dalam
operasi ini, sehingga mendapat anugerah kehormatan. Dan diberitakan bahwa
Subagyo HS sempat kecewa karena tidak terpilih mengikuti pendidikan antiteror
di Jerman bersama Luhut Panjaitan dan Prabowo Subianto, tapi kemudian malah
mendapat kesempatan terlibat dalam operasi yang berharga itu.
Operasi pembebasan sandera itu meraih sukses besar. Para pembajak di taklukan dalam serbuan yang taktis dan kilat. Peristiwa ini membuka mata dunia bahwa Indonesia pun memiliki pasukan khusus (special forces) yang kemampuan setara dengan SWAT (Strategic Weapon and Tactics) milik Amerika Serikat.
Tapi, segala pujian dan kredit diarahkan kepada Letjen Benny Moerdani, intelijen yang ada dalam kendalinya, serta Kopassus. Ini konon membuat Jenderal M Jusuf tidak berkenan. Muncul tudingan bahwa BAIS sengaja menggalang kekuatan ekstrem Islam untuk menggerakkan aksi pembajakan, untuk kemudian ditumpas sendiri oleh Letjen Benny Moerdani.
Menanggapi isu bahwa pembajakan itu rekayasa BAIS, Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf di dampingi Letjen LB Moerdani memberikan keterangan di depan rapat kerja gabungan komisi-komisi DPR RI. Sambil menoleh kepada Benny yang duduk di sampingnya, Jenderal M Jusuf berkata, "Bukan dia yang bikin. kalau dia yang bikin...., saya pecat dia hari ini juga." Benny Moerdani diam, tidak memberikan reaksi.
Pasca drama pembajakan Woyla, nama LB Moerdani langsung meroket. Juga nama Sintong Panjaitan dan Subagyo HS. Tetapi dalam level elit politik, Benny Moerdani lah yang mendapat kredit poin terbesar. Presiden Soeharto menjadi sangat memercayainya, karena jasanya yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di jagat Internasional.
Menurut Prof. Robert Edward Elson, naiknya Moerdani disebabkan oleh karena Soeharto memerlukan aliansi baru, setelah pudarnya Ali Moetopo akibat serangan jantung pada 1978 dan meninggal dunia tahun 1984, serta semakin surutnya pengaruh Sudjono Humardani setelah masuknya para birokrat profesional. Sejalan dengan hal itu, Soeharto mulai mencari-cari gaya kepemimpinan militer yang baru.
Operasi pembebasan sandera itu meraih sukses besar. Para pembajak di taklukan dalam serbuan yang taktis dan kilat. Peristiwa ini membuka mata dunia bahwa Indonesia pun memiliki pasukan khusus (special forces) yang kemampuan setara dengan SWAT (Strategic Weapon and Tactics) milik Amerika Serikat.
Tapi, segala pujian dan kredit diarahkan kepada Letjen Benny Moerdani, intelijen yang ada dalam kendalinya, serta Kopassus. Ini konon membuat Jenderal M Jusuf tidak berkenan. Muncul tudingan bahwa BAIS sengaja menggalang kekuatan ekstrem Islam untuk menggerakkan aksi pembajakan, untuk kemudian ditumpas sendiri oleh Letjen Benny Moerdani.
Menanggapi isu bahwa pembajakan itu rekayasa BAIS, Menhankam/Pangab Jenderal M Jusuf di dampingi Letjen LB Moerdani memberikan keterangan di depan rapat kerja gabungan komisi-komisi DPR RI. Sambil menoleh kepada Benny yang duduk di sampingnya, Jenderal M Jusuf berkata, "Bukan dia yang bikin. kalau dia yang bikin...., saya pecat dia hari ini juga." Benny Moerdani diam, tidak memberikan reaksi.
Pasca drama pembajakan Woyla, nama LB Moerdani langsung meroket. Juga nama Sintong Panjaitan dan Subagyo HS. Tetapi dalam level elit politik, Benny Moerdani lah yang mendapat kredit poin terbesar. Presiden Soeharto menjadi sangat memercayainya, karena jasanya yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di jagat Internasional.
Menurut Prof. Robert Edward Elson, naiknya Moerdani disebabkan oleh karena Soeharto memerlukan aliansi baru, setelah pudarnya Ali Moetopo akibat serangan jantung pada 1978 dan meninggal dunia tahun 1984, serta semakin surutnya pengaruh Sudjono Humardani setelah masuknya para birokrat profesional. Sejalan dengan hal itu, Soeharto mulai mencari-cari gaya kepemimpinan militer yang baru.
ABRI Merah Dilestarikan
Kekuatan ABRI Merah eksis tak lepas
sebagai bentuk ketakutan akan bangkitnya Islam, Islamphobia. Baru-baru ini sebuah koran yang cukup berpengaruh di Timur Tengah yaitu koran
Aljazeera Post ''Dalam sebuah kolom tertulis bahwa bagaimana Amerika cukup
terkejut dengan dukungan berbagai unsur ulama yang menyokong Prabowo-Hatta
menjadi pemimpin Indonesia''.
...Amerika
cukup terkejut dengan dukungan berbagai unsur ulama yg menyokong Prabowo-Hatta
menjadi pemimpin Indonesia''.
Dalam kolom tersebut Amerika mengatakan jika
Prabowo-Hatta terpilih maka Amerika cukup takut kalau kebangkitan Islam akan
muncul di Indonesia dan bahkan mungkin Indonesia akan
menjadi salah satu negara Islam terkuat didunia yang tidak bisa di otak atik
oleh mereka untuk itu Amerika lewat CIA nya telah mengelontorkan miliyaran
dolar kepada LSM di Indonesia untuk membuat fitnah kepada Prabowo dengan
harapan Prabowo-Hatta tidak terpilih.
''Kalau sampai terpilih menurut
dokumen itu maka ini akan menjadi ancaman kepada Amerika dan sekutunya
Australia yang memang dari dulu mau membuat indonesia ini hancur" ungkap
tulis wartawati senior mantan timses Gubernur Jokowi Nanik S Deyang pada
linimasa Facebooknya.
Berikut murid-murid LB Moerdani
mewarisi sifat "Sang Jenderal Jagal":
1) Agum Gumelar-Hendropriyono (dua malaikat pelindung
atau bodyguard Megawati yang disuruh Benny Moerdani);
2) ada Andi Widjajanto (anak Theo Syafeii) ada Fahmi
Idris (rumahnya adalah lokasi ketika ide Peristiwa 27 Juli 1996 dan Kerusuhan
Mei 1998 pertama kali dilontarkan Benny Moerdani);
3) Luhut Panjaitan; bersama AM Hendropriono membentuk
kaderisasi 'Jokowi'
4) Sutiyoso,
5) Wiranto,
6) AM Hendropriono dan menantu Kadispenad Adhika
Perkasa,
7) Try Sutrisno dan menantu Try Sutrisno, Ryamizard
Ryacudu,
8) Susilo Bambang Yudhoyono yang
belakangan pecah kongsi dengan AM Hendropriyono. Amerika mendukung SBY dan
Hendro mencari 'makan' ke Australia.
9) Theo Sjafei yang kristen
Fokus ABRI Merah 2014 : Haji AM
Hendropriono
Peneliti Cedsos sekaligus pengamat intelejen, Umar
Abduh dari CENTRE for Democracy and Social Justice Studies (CeDSos), sempat
mengggelar konferensi pers berjudul “Manuver Hendropriyono dan Andika Perkasa
Berpotensi Mengancam Ummat Islam, Kesatuan TNI dan Bangsa Indonesia”, Selasa
(10/6) di Jakarta.
Konferensi pers ini diadakan untuk mengingatkan kembali
umat Islam, TNI, dan Bangsa Indonesia terhadap sepak terjang Hendropriono dan
menantunya Kadispenad Aktif Andika Perkasa agar jangan sampai membiarkan keduanya
melancarkan trick dan manuvernya.
Kolaborasi Mertua dan mantunya Andika Perkasa dalam kasus penangkapan Omar
Farouq, eliminasi Tengku Fauzi Hasbi Geudong, dan dukungan kepada pesantren
Ma’had Al-Zaytun. Selain itu kasus genosida pada jamaah Warsidi di Talangsari
Lampung 1989.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriono
merupakan sosok yang penting dalam tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) ini
kerap melanggar HAM dan menjalankan kepentingan CIA dan asing dalam
melanggengkan isu terorisme atau lebih tepatnya teroristainment untuk meraih
simpati AS.
Konferensi
pers ini diadakan untuk mengingatkan kembali umat Islam, TNI, dan Bangsa
Indonesia terhadap sepak terjang Hendropriono dan menantunya Kadispenad Aktif
Andika Perkasa agar jangan sampai membiarkan keduanya melancarkan trick dan manuvernya.
CeDSos: Hendropriono Jalankan Misi
CIA & Ancam Kedaulatan Bangsa
Umar Abduh, peneliti dan pengamat intelijen dari CENTRE
for Democracy and Social Justice Studies (CeDSos) mengggelar konferensi pers berjudul
“Manuver Hendropriono dan Andika Perkasa Berpotensi Mengancam Ummat Islam,
Kesatuan TNI dan Bangsa Indonesia”Umar Abduh hadir sebagai pembicara dengan
moderator pengamat intelijen, Al-Chaidar.
Dalam konferensi pers tersebut ia inging
mengingatkan kembali umat Islam, #melawanlupa pada sepak terjang
Hendropriyono dan mantunya Kadispenad Aktif Andika Perkasa yang akan
melancarkan trick dan manuvernya.
Kelicikan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
Hendropriyono ini tak peduli dengan nasib umat Islam, meski Hendro sudah naik
haji ia gelap mata menjalankan kepentingan asing, CIA dalam melanggengkan isu
terorisme di Indonesia. Kolaborasi mertua dan mantunya Andika Perkasa dalam
kasus penangkapan Umar Farouq, eliminasi Tengku Fauzi Hasbi Geudong, dan
dukungan kepada pesantren Ma’had Al-Zaytun. Yang paling fenomenal adalah proyek
pembentukan Densus 88.
Apalagi kasus Hendropriono? simak daftar ini:
Hendropriono perwira intelijen yang
dibina kader Benny Moerdani untuk menghancurkan Islam di Indonesia
1. 1989 : Jamaah Waridi, Talangsari,
Lampung
2. Bom bali I,
3. Bali II,
4. PKS dst
5. Munir,
5. Munir,
6. Bom Kedubes australia,
7. Bom JW Marriot,
8. Kerusuhan-kerusuhan di RI,
9. Ahmad Fatonah
10. Kasus penculikan aktivis
Kolaborasi
mertua dan mantunya Andika Perkasa dalam kasus penangkapan Omar Farouq,
eliminasi Tengku Fauzi Hasbi Geudong, dan dukungan kepada pesantren Ma’had
Al-Zaytun. Yang paling fenomenal adalah Densus 88
Penangkapan Umar Farouq di Masjid Jami’ Bogor oleh
pasukan elite Sandhi Yudha Koppassus dipimpin Andika Perkasa, pada 5 Juni 2005.
Operasi itu dilakukan atas perintah sang mertua Hendropriono tanpa
melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku, yakni melakukan koordinasi dengan
pihak Polri, BAIS, dan Menko Polhukam.
Atas nama kepala BIN, kata Umar, Hendropriono
mengekstradisi langsung dan menyerahkan Omar Farouq kepada CIA di Bandara Halim
Perdana Kusuma tanggal 6 Juni 2002 untuk selanjutnya dibawa ke penjara Baghram
Afghanistan.
“Di sini Hendro sebagai kepala BIN secara sadar atau
tidak sadar, sesungguhnya telah melakukan pelanggaran dan berkhianat kepada
Undang-Undang Pertahanan Keamanan dan Kedaulatan Republik Indonesia,” ujarnya.
Sekilas Tentang Sepak Terjang
Hendropriono Sang Dalang "Pencipta Jokowi"
Orang pertama yang "menemukan" Jokowi adalah mantan Kepala BIN dan murid Benny Moedani bernama Hendropriono. Kader utama LB Moerdani ini, terduga otak pelaku pembunuhan Munir aktivis HAM dan pembantaian ratusan syuhada jamaaah Warsidi Talangsari Lampung 1989 dan pembentukan teroristainment ala Densus 88.
Hendro juga adalah terduga pencipta, perekayasa serangkaian kegiatan "terorisme" atau lebih tepatnya aksi live show #teroristainment di Indonesia sewaktu menjabat kepala BIN.
Hendro bermaksud menumpang agenda AS yang sedang melancarkan perang global terhadap terorisme paska pemboman WTC 11/09/01. Tujuannya, menarik perhatian AS agar masuk ke Indonesia, kemudian membantu agenda pribadi Hendropriono jadi Presiden RI. Hendro berharap AS berutang budi atas jasa-jasa Hendro yang "membantu" dalam memenangkan perang menumpas teroris di Indonesia.
Orang pertama yang "menemukan" Jokowi adalah mantan Kepala BIN dan murid Benny Moedani bernama Hendropriono. Kader utama LB Moerdani ini, terduga otak pelaku pembunuhan Munir aktivis HAM dan pembantaian ratusan syuhada jamaaah Warsidi Talangsari Lampung 1989 dan pembentukan teroristainment ala Densus 88.
Hendro juga adalah terduga pencipta, perekayasa serangkaian kegiatan "terorisme" atau lebih tepatnya aksi live show #teroristainment di Indonesia sewaktu menjabat kepala BIN.
Hendro bermaksud menumpang agenda AS yang sedang melancarkan perang global terhadap terorisme paska pemboman WTC 11/09/01. Tujuannya, menarik perhatian AS agar masuk ke Indonesia, kemudian membantu agenda pribadi Hendropriono jadi Presiden RI. Hendro berharap AS berutang budi atas jasa-jasa Hendro yang "membantu" dalam memenangkan perang menumpas teroris di Indonesia.
Tujuannya, menarik perhatian AS agar masuk ke Indonesia,
kemudian membantu agenda dan ambisi pribadi Hendropriono jadi Presiden RI
Modusnya, dengan memberikan
"legitimasi dan bukti" bahwa pengakuan Hambali (mujahid yang dijerat
#terorostainment dan ditahan AS di Guantanamo) adalah benar. Hambali atas
tekanan penyiksaan ala waterboard di penjara Guantanamo akhirnya mengaku pernah
1X kunjungi Ust Abubakar Baasyir di Ngruki. Meski Hambali bilang kunjungannya
temui Baasyir ke Pesantren Ngruki hanya satu kali dan tidak bahas apapun,
apalagi terorisme, AS tetap waspada.
Perhatian AS terhadap pesantren Al Mukmin Ngruki Solo Jawa Tengah, dimanfaatkan Hendro dengan merekayasa serangkaian gerakan terorisme alias teroristainment di Indonesia, dan buktinya bom meledak. Bom yang meledak dimana-mana ditunggani Hendro seperti Bom bali I (12/10/2), Bom BEJ, Bom Kedubes Australia, dan Bom Bali II itu lalu dimanfaatkan untuk kepentingan Hendro serta memberikan stigma RI negara teroris.
Perhatian AS terhadap pesantren Al Mukmin Ngruki Solo Jawa Tengah, dimanfaatkan Hendro dengan merekayasa serangkaian gerakan terorisme alias teroristainment di Indonesia, dan buktinya bom meledak. Bom yang meledak dimana-mana ditunggani Hendro seperti Bom bali I (12/10/2), Bom BEJ, Bom Kedubes Australia, dan Bom Bali II itu lalu dimanfaatkan untuk kepentingan Hendro serta memberikan stigma RI negara teroris.
Awalnya, rencana busuk keji Hendro sukses. AS, Barat dan
Australia setujui perangi terorisme di Indonesia. Solo jadi pusat medan perang.
Solo dijadikan pusat medan perang
terorisme di Indonesia, gara-gara Hendro. Orang yang dijadikan Ka BIN oleh
Presiden Mega, khianati negara RI. Hendopriono adalah kader utama Moerdani.
Yang terkenal sebagai ANTI ISLAM, meski Hendro bernama asli Abdul Mahmud
Hendropriono, haji lagi!
Sebelum jadi master of terrorist Indonesia, Hendro bersama 1 batalion pasukannya 'sukses' membantai mati 246 umat Islam jamaah Warsidi di Talangsari Lampung tahun 1989. Selengkapnya disini
Sebelum jadi master of terrorist Indonesia, Hendro bersama 1 batalion pasukannya 'sukses' membantai mati 246 umat Islam jamaah Warsidi di Talangsari Lampung tahun 1989. Selengkapnya disini
Tragis pada 1989, Sebanyak 246 umat Islam jamaah Waridi
sedang shalat subuh dibantai Kolonel Hendro Danrem Garuda Hitam Lampung atas
tuduhan Makar ! Gile lue Ndro !
Mengapa Hendropriono Membentuk Densus 88
Dalam rangka menjadikan Solo dan
Pesantren Al Mukmin Ngruki sebagai pusat medan perang terorisme (abal-abal) di
Indonesia, Hendro butuh bantuan Walikota Jokowi yang kini menjadi boneka
Hendro.
Meski akhirnya rekayasa Hendro pada "perang terorisme di RI" tercium oleh CIA, FBI dan LSM-LSM AS, Hendro jalan terus. Join dengan Australia
AS yang 'dikadalin' Hendro terkait isu terorisme tidak mau bantu Hendro, AS malah mendukung SBY jadi Presiden RI pada 2004 lalu dan berimbas pada marahnya Hendro! Hendro lalu bekerja sama dengan teman-teman dan yunior-yuniornya seperti Luhut Panjaitan dan Dai Bachtiar. Mereka dorong bentuk Densus 88, dengan bantuan Australia.
Meski akhirnya rekayasa Hendro pada "perang terorisme di RI" tercium oleh CIA, FBI dan LSM-LSM AS, Hendro jalan terus. Join dengan Australia
AS yang 'dikadalin' Hendro terkait isu terorisme tidak mau bantu Hendro, AS malah mendukung SBY jadi Presiden RI pada 2004 lalu dan berimbas pada marahnya Hendro! Hendro lalu bekerja sama dengan teman-teman dan yunior-yuniornya seperti Luhut Panjaitan dan Dai Bachtiar. Mereka dorong bentuk Densus 88, dengan bantuan Australia.
Sumber Daya di TNI sudah tidak bisa
diharapkan lagi untuk "perangi terorisme (palsu)", Hendro tunggangi
Polri Cs untuk membentuk Densus 88. Australia bantu. Maka sejak itulah ABRI
Merah mendompleng Polri yang terus dicaci maki karena tindakan teroristainment
yang berlebih. Seiring dengan terbentuk Densus 88 maka umat Islam kini
mengalihkan perhatiannya dari ABRI merah, tak tahunya masih di dalangi oleh
Jenderal jagal yang sama, darah titisan Benny Moerdani Cs.
Seiring dengan terbentuk Densus 88 maka umat Islam kini
mengalihkan perhatiannya dari ABRI merah, tak tahunya masih di dalangi oleh
Jenderal jagal yang sama, darah titisan Benny Moerdani Cs.
AKhirnya Australia mau membantu
"perangi terorisme abal-abal" di Indonesia karena tekanan politik
dalam negeri mereka yang begitu kuat, apalagi korban bom Bali I menewaskan 88
WN Aussie. Kekhawatiran rakyat Aussie baga bola salju dan menganggap terorisme
Indonesia sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Karenanya Aussie terpaksa
rekrut Hendropriono
Selanjutnya bisa tebak, Hendroprioono jadi agen pemerintah Aussie via ASIS (lembaga intelijen Australia). Hendro dipasok uang, logistik, info, jaringan dan lainnya.
Ahmad Fathonah Ada Hubungan Dengan Hendro?
Selanjutnya bisa tebak, Hendroprioono jadi agen pemerintah Aussie via ASIS (lembaga intelijen Australia). Hendro dipasok uang, logistik, info, jaringan dan lainnya.
Ahmad Fathonah Ada Hubungan Dengan Hendro?
Tahu Ahmad Olong? Ga kenal? Kalau
Ahmad Fathonah tahu? Nah itu tahanan LP Berramah Australia ygan dibebaskan
Hendro dan "ditanam" di PKS. Siapa lagi binaan Hendro yg ditanam di
PKS? Jangan kaget.. Anis Matta ! Apakah Anis Matta masih jadi agen Hendro atau
tidak, tanya sendiri?
Jadi, Hendropriono adalah agen pemerintah Australia, lihat bagaimana Hendro selalu bela pemerintah Australia dalam setiap isu politik, penyadapan dan terorisme bualan.
Boneka Hendropriono = Jokowi
Usut peran sentral hendro pada semua peristiwa yang memfitnah islam, bongkar kaitannya dengan luhut, Jokowi dan sejumlah jendral.
Jokowi ditemukan Hendropriono lalu dibina sejak Jokowi jadi Walikota Solo, lalu dialihkan ke Luhut, pura-pura buat PT Rakabu bersama pada tahun 2008.
Sudah saatnya kebenaran diungkap, apalagi Hendro sudah menuduh Prabowo, korban fitnahnya & genknya, sebagai psikopat. Hukum harus ditegakkan. Hendropriono, Luhut Panjaitan, Ansyori, Sumardi, Zaenal Abidin & jendral-jenderal binaan Benny Moerdani sangat takut jika Prabowo jadi presiden. Habis mereka!
Anda tahu siapa sekretaris Timses Jokowi? Namanya DR Andi Widjajanto. Siapa dia ? Anak Mayjen Theo Sjafei, Jendral kesayangan Moerdani. Ingatkah anda siapa Jenderal Theo Sjafei ayah kandung Andi Widjajanto? Dia pernah menghina Islam dan Quran. Mau tahu sejarahnya? Nih ..
Theo Sjafei, kader emas Moerdani, ayah Andi Widjajanto, sekretaris timses Jokowi, penghina Islam & Quran http://t.co/zz6FvySPZH
Barisan ABRI Merah, Jenderal Pengkhianat Negara
Jadi, Hendropriono adalah agen pemerintah Australia, lihat bagaimana Hendro selalu bela pemerintah Australia dalam setiap isu politik, penyadapan dan terorisme bualan.
Boneka Hendropriono = Jokowi
Usut peran sentral hendro pada semua peristiwa yang memfitnah islam, bongkar kaitannya dengan luhut, Jokowi dan sejumlah jendral.
Jokowi ditemukan Hendropriono lalu dibina sejak Jokowi jadi Walikota Solo, lalu dialihkan ke Luhut, pura-pura buat PT Rakabu bersama pada tahun 2008.
Sudah saatnya kebenaran diungkap, apalagi Hendro sudah menuduh Prabowo, korban fitnahnya & genknya, sebagai psikopat. Hukum harus ditegakkan. Hendropriono, Luhut Panjaitan, Ansyori, Sumardi, Zaenal Abidin & jendral-jenderal binaan Benny Moerdani sangat takut jika Prabowo jadi presiden. Habis mereka!
Anda tahu siapa sekretaris Timses Jokowi? Namanya DR Andi Widjajanto. Siapa dia ? Anak Mayjen Theo Sjafei, Jendral kesayangan Moerdani. Ingatkah anda siapa Jenderal Theo Sjafei ayah kandung Andi Widjajanto? Dia pernah menghina Islam dan Quran. Mau tahu sejarahnya? Nih ..
Theo Sjafei, kader emas Moerdani, ayah Andi Widjajanto, sekretaris timses Jokowi, penghina Islam & Quran http://t.co/zz6FvySPZH
Barisan ABRI Merah, Jenderal Pengkhianat Negara
Terjawab kenapa semua Jenderal
pengkhianat negara, pembenci Islam, tukang adu domba, perekayasa teroris,
pembunuh aktivis kini mendukung Jokowi. Tak lain karena peran persaudaraan
murid-murid Benny Moerdani.
Itulah seklias tentang Hendropriono mantan Ka BIN yang menjadi "pencipta Jokowi pertama kali, perekayasa terorisme, pembantai umat Islam RI. Gunakan akal hati, jangan pernah mau diperdaya para setan durjana. Mereka pakai wajah seribu rupa.
Itulah seklias tentang Hendropriono mantan Ka BIN yang menjadi "pencipta Jokowi pertama kali, perekayasa terorisme, pembantai umat Islam RI. Gunakan akal hati, jangan pernah mau diperdaya para setan durjana. Mereka pakai wajah seribu rupa.
Jangan lupa bantu bebaskan ustadz Abu Bakar Baasyir
korban kejahatan antek asing AS dan Australia yang di kendarai juga oleh
Hendropriono.
Jangan lupa bantu bebaskan ustadz Abu
Bakar Baasyir korban kejahatan antek asing AS dan Australia yang di kendarai
juga oleh Hendropriono.
Ayo Selamatkan Indonesia... [dbs/hudzaifah/voa-islam.com]
Ayo Selamatkan Indonesia... [dbs/hudzaifah/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini,
semoga menjadi amal sholeh kita!
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan