David Stang, dulunya merupakan penganut Katolik yang taat
dan aktif di gereja, kini ia memilih untuk memeluk Islam dan kini ia merasa
telah menemukan dirinya sendiri. (Foto: DW / K. Dahmann)
Laporkan iklan tak layak ⤴
BERLIN
(Arrahmah.com) – Dua organisasi gereja terbesar di Jerman, Katolik dan
Protestan, semakin kehilangan jemaatnya. Bahkan jurusan teologi di berbagai
universitas Jerman mengalami penurunan peminat.
Gereja Katolik Jerman kehilangan hampir 180.000 jemaatnya
tahun lalu, itu artinya 50% lebih banyak dari tahun sebelumnya.
Sementara, Gereja Protestan Jerman juga semakin berkurang
jemaatnya, walaupun penurunannya tidak sedrastis Katolik.
Dengan berkurangnya jumlah anggota, organisasi gereja
semakin berkurang pemasukannya. Karena di Jerman, orang yang jadi anggota
gereja, juga membayar pajak gereja. Bagi orang berpenghasilan menengah, jumlah
yang harus dibayar adalah sampai beberapa ratus Euro per tahun.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang keluar dari
anggota gereja akibat sejumlah besar kasus pelecahan seksual oleh imam dan
pekerja organisasi gereja yang terkuak. Gereja Katolik didera skandal berjumlah
sangat besar dan paling jadi sasaran kritik.
Jumlah orang yang keluar dari gereja Katolik kembali
memuncak pertengahan 2013. Biaya pembangunan rumah baru uskup di daerah Limburg jadi berita hangat. Awalnya hanya empat juta Euro,
kemudian naik jadi lebih dari 30 juta. Ketika tekanan makin besar, Uskup Franz-Peter
Tebartz-van Elst ajukan pengunduran diri kepada Paus. Tapi banyak anggota tidak
percaya lagi pada gereja Katolik Jerman.
Dua organisasi gereja terbesar di Jerman alami dilema yang
sama. Jumlah mahasiswa jurusan teologi berkurang. Yang ingin menjadi imam
Katolik juga semakin sedikit. Misalnya gereja Katolik, jumlah imamnya sekarang
berkurang seperempat dibanding 1995. Tetapi jumlah pekerja pelayanan iman yang
tidak memiliki ijazah resmi bertambah.
Semakin banyak komunitas gereja yang hadapi kesulitan untuk
terus eksis. Kedua organisasi gereja terbesar masih memiliki 45.000 gereja. Sejumlah
besar komunitas terpaksa disatukan dalam beberapa tahun terakhir. Anggota
gereja Katolik Sankt Gertrud di Köln misalnya, sudah disatukan dengan tiga
gereja lainnya. Banyak gedung gereja sudah tidak digunakan lagi untuk beribadat.
Mengurus bangunan gereja perlu biaya besar, terutama jika
harus diperbaiki. Pakar memperkirakan, hampir 10% bangunan gereja harus dijual.
Gereja Martini di Bielefeld misalnya, sejak 2005 jadi restoran. Balkon di dalam
gereja yang menjadi tempat organ jadi ruang untuk tamu spesial.
Banyak orang yang tidak merasa memperoleh apapun dari gereja
mulai mencari agama lain. Misalnya David Stang. Ia dulunya penganut Katolik, bahkan
dulu ia aktif dan jadi putra altar. Kini, ia memeluk Islam dan merasa menemukan
dirinya sendiri. (fath/dw/arrahmah.com)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan