Dalam hmpublikasi.blogspot.com terdapat keterangan:
Sebuah buku yang penting
bagi orang tua yang ingin menanamkan nilai-nilai keimanan kepada
putra-putrinya.
Deskripsi Buku:
Judul Asli: My Little Lore of Light, terjemahan Indonesianya perjalanan cahaya Muhammad.
Mungkin selama ini kita baru
mengenal 25 Nabi dan Rasul yang telah diutus oleh Allah SWT untuk membimbing
umat manusia, padahal menurut sumber-sumber tradisional Islam, seluruh Nabi dan
Rasul tersebut berjumlah 124.000 orang, subhanallah. Dan mereka semua mengemban
cahaya Muhammad SAW di keningnya, yang membedakannya dari orang-orang biasa
lainnya. Nah, di buku ini diceritakan bagaimana cahaya Muhammad SAW itu
ditransfer dari Nabi yang satu kepada Nabi yang lainnya sebelum akhirnya
kembali lagi kepada Nabi Muhammad saw. Dan berbeda dengan buku-buku lainnya, di
sini ada 34 kisah Nabi dan Rasul Allah yang diceritakan.
Kisah Perjalanan Cahaya Muhammad SAW adalah versi untuk anak-anak dari
buku Lore of Light karya Hajah Amina Adil yang terdiri atas empat volume.
Isinya menceritakan tentang penciptaan cahaya Muhammad SAW sebagai asal-muasal
dari seluruh ciptaan yang ada di alam semesta. Cahaya tersebut kemudian
diwariskan dari nabi yang satu kepada nabi yang lain yang menurut sumber
tradisional Kekhalifahan Dinasti Utsmani berjumlah 124.000 orang, mulai dari
Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW. Buku ini dimaksudkan agar para orang tua
dapat menceritakan kisah-kisah yang ada di dalamnya kepada anak-anak mereka
yang masih kecil, sementara bagi anak-anak yang sudah besar; mereka dapat
membacanya sendiri. Semua kisah yang diceritakan dalam buku ini merupakan kisah
yang telah diringkas dan disederhanakan namun tetap tidak berubah dari versi
aslinya. Buku ini ditujukan agar anak-anak dapat mengenal nabi-nabi mereka dan
memetik hikmah yang terdapat di dalamnya.
Mengenai Penulis
Almarhumah Hajah Amina Adil (w.2004)—semoga Allah memberinya kedamaian—beliau biasa dipanggil dengan sebutan Hajah atau Bunda Anne. Beliau adalah istri dari Syekh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani pemimpin dunia Tarekat Naqsybandi Haqqani. Bunda Anne telah mendampingi Syekh Nazim selama lebih dari 50 tahun dalam mengurus dan membesarkan keempat anaknya, termasuk 16 cucu dan 6 cicit. Selain itu dengan penuh kasih sayang beliau juga melayani ribuan murid dan pengunjung yang mendatangi kediamannya yang sederhana di Siprus sepanjang tahun.
Almarhumah Hajah Amina Adil (w.2004)—semoga Allah memberinya kedamaian—beliau biasa dipanggil dengan sebutan Hajah atau Bunda Anne. Beliau adalah istri dari Syekh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani pemimpin dunia Tarekat Naqsybandi Haqqani. Bunda Anne telah mendampingi Syekh Nazim selama lebih dari 50 tahun dalam mengurus dan membesarkan keempat anaknya, termasuk 16 cucu dan 6 cicit. Selain itu dengan penuh kasih sayang beliau juga melayani ribuan murid dan pengunjung yang mendatangi kediamannya yang sederhana di Siprus sepanjang tahun.
Tak ada waktu yang digunakan untuk obrolan sia-sia. Hajah Anne
mengajarkan seni pengabdian dalam melayani Syekh dan tamu-tamunya dengan tanpa
mengenal lelah, bahkan dilakukan dengan canda dan humor yang baik. Setiap hari
beliau memasak untuk semua orang. Beliau mengajarkan untuk menghargai pemberian
Tuhan dengan tidak menghambur-hamburkan dan menyia-nyiakan sesuatu. Beliau
mengajarkan ibadah dengan tulus, menjalani syariah dan menegakkan sunah serta
menjaga amalan kesufiannya. Beliau mengajarkan kesabaran, keramahan, penghormatan
dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai seorang ulama, beliau
mewariskan pengetahuannya yang luas kepada generasi muda, khususnya tentang
kisah nabi-nabi dan para awliya Allah. Kisah-kisah tersebut telah digunakan
untuk mengajarkan hikmah sejak dulu kala.
Mengenai Editor
Karima Sperling adalah seorang Doktor di bidang Antropologi dari Universitas Stanford, Amerika Serikat. Ia telah memeluk agama Islam selama lebih dari 30 tahun, dimulai sejak ia melakukan studi lapangan di perbatasan Libya dan Chad selama 3 tahun. Ia membesarkan dan mendidik kelima anaknya di rumah. Persiapan utama dalam menyusun buku ini adalah ketika ia mengisi waktunya bersama murid-murid dan putra-putri tercinta dari Hajah Anne.[1]
Karima Sperling adalah seorang Doktor di bidang Antropologi dari Universitas Stanford, Amerika Serikat. Ia telah memeluk agama Islam selama lebih dari 30 tahun, dimulai sejak ia melakukan studi lapangan di perbatasan Libya dan Chad selama 3 tahun. Ia membesarkan dan mendidik kelima anaknya di rumah. Persiapan utama dalam menyusun buku ini adalah ketika ia mengisi waktunya bersama murid-murid dan putra-putri tercinta dari Hajah Anne.[1]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sepengetahuan saya dari Syekh
Muhammad Nazim Adil al-Haqqani pemimpin dunia Tarekat Naqsybandi Haqqani ini
adalah figur mursyid tarekat dan banyak ahli hadis yang mengeritiknya. Dia
pernah menyatakan berbicara dengan Rasulullah SAW. melalui ponselnya
Dalam artikel itu di katakan:
Padahal menurut sumber-sumber tradisional Islam, seluruh Nabi dan Rasul
tersebut berjumlah 124.000 orang
Jumlah nabi yang segitu
banyaknya tidak memiliki dalil
yang valid atau hadis lemah dan terkesan
gegabah bukan hati-hati dalam menyatakan. Ini hanyalah sekedar perkiraan
belaka bukan kebenaran hakiki tapi kesalahan murni sebagaimana ayat:
وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ
الْكِتَابَ إِلاَّ أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَظُنُّونَ
Dan di antara mereka ada
yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong
belaka dan mereka hanya menduga-duga.[2]
Dalam ayat lain, Allah menyatakan:
إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ
وَمَا تَهْوَى اْلأَنْفُسُ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَى
Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan
apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang
petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. ( 23 / Annajm ).
Jumlah Nabi itu mesterius, siapa yang mengaku
tahu jumlanhnya berarti gegabah dan sekedar pendapat peribadi dan refrensinya
hanya kitab arab tanpa dalil yang valid.
Jadi lebih baik diam dari pada bicara.
إِنْ كَانَ يُعْجِبُكَ السُّكُوْتُ فَإِنَّهُ... قَدْ كَانَ يُعْجِبُ
قَبْلَكَ اْلأَخْيَارَا
وَ لَئِنْ نَدِمْتَ عَلَى سُكُوْتٍ مَرَّةً... فَلَقَدْ نَدِمْتَ
عَلَى اْلكَلاَمِ مِرَارًا
Bila kamu tertarik untuk diam, maka
sungguh orang – orang baik sebelummu juga begitu.
Bila kamu menyesal atas diam sekali, sungguh kamu beberapa kali menyesal karena pembicaraanmu. [3]
Rasulullah SAW. sendiri tidak pernah menyatakan jumlah para
nabi itu, lalu untuk apakah kita tidak diam
saja tentang hal itu, lalu kita akan mendahului Nabi SAW. dan ini di larang dalam ayat:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ
يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ(1)
Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.[4]
Dan Allah telah menyatakan bahwa
jumlahnya hanya Dia yang tahu dan tidak
di kisahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Allah berfirman:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِنْ
قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ لَمْ نَقْصُصْ
عَلَيْكَ
“Kami telah
mengutus beberapa utusan sebelum engkau, di antara mereka itu ada yang telah
kami ceritakan kepadamu, dan ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu, dan
ada pula yang tidak kami ceritakan kepadamu”. (Al-Mu’min: 78).
Dalam ayat tsb di kisahkan,ada
rasul yang di kisahkan dan ada rasul yang hanya Allah yang mengetahuinya. Berarti,
Rasulullah SAW. sendiri tidak di beri tahu oleh Allah berapa
jumlah mereka. Lalu orang sekarang mengaku tahu jumlah mereka. Ini adalah kekeliruan yang di sebarkan yang
mestinya di buang. Ia untuk membodohi
umat bukan mencerdaskannya . Pada hal umat ingin selamat bukan bahaya tapi selalu
masuk ke jurang kesesatan saja.
Dalam artikel itu di katakan:
Dan mereka semua mengemban cahaya Muhammad SAW di keningnya, yang
membedakannya dari orang-orang biasa lainnya.
Isinya menceritakan tentang penciptaan cahaya Muhammad SAW sebagai
asal-muasal dari seluruh ciptaan yang ada di alam semesta.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Masalah tsb sering kita jumpai dalam beberapa kitab arab ahli bid`ah dan memang begitulah
ajaran yang mereka berikan kepada murid dan santrinya dan kita hanya bisa
menyampaikan bahwa hal itu adalah keliru
besar, modalnya hanya hadis lemah sbb:
أَوَّلُ مَا خَلَقَ اللهُ نُوْرُ نَبِيِّكَ يَا جَابِرُ
Permulaan mahluk Allah adalah cahaya nabimu wahai Jabir. ( hadis palsu ).
Juga ada hadis lagi sbb:
لَوْلَاكَ لَمَا خَلَقْتُ اْلاَفْلاَكَ
Seandainya tiada engkau (
Muhammad ) maka Aku ( Allah ) tidak akan
menciptakan bintang – bintang ( atau alam ).
Saya tidak mendapatkannya di kitab – kitab hadis. Saya hanya
mendengar dari guru ahli bid`ah yang kurang memahami tentang seluk beluk hadis.
Memang saya sering mendengarnya dari beberapa da`i tapi mereka tidak
menunjukkan refrensi sebagai pengambilan
dari suatu kitab.
Doktor Abd Aziz Muhammad Alu Abd Lathif berkata:
وَرُبَّمَا عَوَّلَ أُوْلَئِكَ
الصُّوْفِيَّةُ عَلَى الْخَبَرِ الْمَوْضُوْعِ: لَوْلاَكَ لمَاَ خَلَقْتُ اْلأَفْلاَكَ(10)
Terkadang ahli tasawuf itu
berpegangan kepada hadis palsu:
Seandainya tiada engkau (
Muhammad ) maka Aku ( Allah ) tidak akan
menciptakan bintang – bintang ( atau alam ).
. Perhatikanlah,
dan pikirkan, bandingkan dengan perkataan
kaum kafir zindiq dari kalangan
ahli tasawwuf seperti al hallaj yang
berkata:
إِنَّ
لِلنَّبِي نُوْراً أَزَلِيًّا قَدِيْماً كَانَ قَبْلَ أَنَّهُ يُوْجَدُ
اْلعَالَمُ، وَمِنْهُ اِسْتَمَدَّ كُلُّ عِلْمٍ وَعِرْفَانِ ؛ حَيْثُ أَمَدَّ
اْلأَنْبِيَاءَ السَّابِقِيْنَ عَلَيْهِ..
Sesungguhnya
Nabi Muhammad SAW punya cahaya azali
yang dulu sebelum alam di ciptakan. dari cahaya itu seluruh ilmu dan ma`rifat di keluarkan. Cahaya
itulah yang memberikan bantuan kepada para nabi yang dahulu.
وَكَذَا
مَقَالَةُ ابْنِ عَرَبِي الطَّائِي أَنَّ كُلَّ نَبِيٍّ مِنْ لَدُنْ آدَمَ إِلَى
آخِرِ نَبِيٍّ يَأْخُذُ مِنْ مِشْكَاةِ خَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ
Begitu juga
perkataan Ibnu Arabi Atthoi: Sesungguhnya
setiap nabi mulai dari Nabi Adam sampai akhir nabi selalu mengambil berkah dari tempat lampu
pemungkas para nabi [5]
Hadis Seandainya tiada engkau ( Muhammad ) maka Aku ( Allah ) tidak akan menciptakan bintang
– bintang ( atau alam ). bertentangan
dengan ayat yang menjelaskan bahwa Allah bila berkehendak sesuatu akan di
kerjakan dan cukup berkata kun. Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.[6]
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803.(
Smartfren) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
Artikel Terkait
Jangan menolak kebenaran untuk menerima ajaran leluhur yang keliru, lalu mana yang keliru dari artikel di atas, tolong tunjukkan dong
BalasHapusapa hubungannya dengan artikel diatas ? mana yang salah
BalasHapus