Selasa, Mei 27, 2014

Iwan Fals Angkat Bicara Kebohongan Timses Jokowi




JAKARTA (voa-islam.com) - Kampanye Pemilu Presiden sejatinya belum dimulai, namun pasangan Jokowi-JK kerap membuat blunder politik.
Tak hanya itu, blunder lainnya adalah tak sungkan mencatut tokoh maupun publik figur sebagai tim sukses Jokowi-JK. Pasangan Jokowi-JK tampaknya harus lebih mawas lagi. Kesalahan yang semestinya tidak perlu muncul, justru secara telanjang tampil di publik.
Sedikitnya terdapat dua tokoh yang merasa namanya dicatut sebagai tim sukses pasangan Jokowi-JK yakni istri Ketua Umum PBNU Nurhayati Said Aqil Siradj dan penyanyi legendaris Iwan Fals.
Nama Nurhayati Said Aqil Siradj tercatat secara resmi menjadi tim sukses pemenangan Jokowi-JK. Namanya ditempatkan di jajaran dewan pengarah tim yang dipimpin Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo.
Menurut Tjahjo masuknya nama istri Ketua Umum PBNU itu lantaran yang bersangkutan meminta untuk dimasukkan menjadi tim pemenangan Jokowi-JK. "Atas keinginan sendiri. Dia (Nurhayati) yang meminta sendiri," ujar Tjahjo akhir pekan lalu.
Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Istri Ketua Umum PBNU itu membantah keras dirinya terlibat di tim pemenangan Jokowi-JK. Ia juga membantah pernyataan Tjahjo yang menyebutkan dirinya meminta untuk terlibat di tim pemenangan Jokowi-JK. "Tidak benar saya menjadi tim sukes Jokowi-JK. Saya juga tidak pernah menawarkan diri menjadi Timses," bantah Nurhayati.
Nama kedua adalah menimpa penyanyi legendaris Iwan Fals yang diklaim juga memberi dukungan kepada pasangan Jokowi-JK.
Klaim ini muncul lantaran Jokowi pernah mengunjungi kediaman Iwan Fals di Depok, Jawa Barat pada Kamis (3/4/2014) lalu. Padahal, saat itu, Iwan Fals secara terang menyebutkan pihaknya tidak memberi dukungan pada Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2014. "Saya tidak mau mengatakan dukung-mendukung, karena nanti disangka memihak," cetus Iwan
Penegasan Iwan dalam pertemuan tersebut nyatanya tidak dipahami dengan baik oleh para pendukung Jokowi.
Penegasan itu juga dilakukan via akun Facebook resmi milik Iwan Fals, 23 Mei 2014 lalu. Ia menulis klarifikasi tentang isu yang menyebutkan dirinya mendukung JOkowi menjadi presiden. "Kami, sebagai manajemen Iwan Fals, dengan ini menyatakan bahwa isu yang beredar tentang Iwan Fals mendukung Jokowi adalah tidak benar," tulis akun yang memiliki teman sebanyak 5,6 juta itu.
Katanya JK tidak mau melibatkan artis dalam tim pemenangan, gimana nih? Capres dengang Cawapres tak sekata. Kini slank didekati untuk menyaingi keberpihakan Ahmad Dhani, Anang, Jaja Miharja, dan Raffi Ahmad pada Prabowo-Hatta.
Fakta dan dusta berbalut syahwat. Inilah wajah demokrasi. Meski telah berbuat salah namun langsung dibantah. Semua terlanjur dianggap lazim, it's a Pathology of normalcy. Melazimkan kesalahan akan menjadi pengabaian akan haq dan bathil. Atau Kakek JK sudah pikun? Wallahu'alam [rodjali/adivammar/voa-islam.com]
Artikel Terkait

1 komentar:

  1. nampaknya, semua strategi dan taktik halal maupun haram dilakukan oleh grup Jokowi dan PDIP. ada issu mantan jenderallah yang mau dirangkulnya, ada issu ketua KPK-lah yang mau dicomotnya dsb.???

    sayangnya, pilihannya jatuh pada Pak Tua, konglomerat dan yang memperoleh dukungan jaringan kelompok orang kaya lainnya yang merupakan konsumsi lama seperti yang diduga oleh para pengamat politik selama ini?

    http://www.jpnn.com/read/2014/05/28/237066/PDIP-Dinilai-Catut-Ketua-KPK-untuk-Dongkrak-Popularitas-

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan