Selasa, Mei 20, 2014

Jalaluddin Rakhmat: Ideologi PDI-P Sejalan Dengan Saya


By on 5:45 AM


Tokoh Syiah Jalaluddin Rakhmat memiliki alasan kuat menerima tawaran menjadi calon legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ).
"Karena tidak akan ada satu pun partai Islam mau menerima saya," kata Jalaluddin saat dihubungi melalui telepon selulernya Selasa pekan lalu oleh wartawan merdeka.com. Selain itu, dia menilai ideologi partai banteng (partai anti Islam-red) itu sejalan dengan ideologinya.
Kemudian Kang Jalal ketika ditanya tentang kaum Muslimin yang anti Syiah, dia dengan arogan mengatakan:
“Mereka merasa terpukul, namun saya tidak pernah berpikir untuk membalas dendam. Mereka merasa ini pukulan berat. Mereka membuat aliansi anti-Syiah karena panik menghadapi saya”.
Dia melanjutkan: “Menurut saya, anjing menggonggong kafilah berlalu. Saya percaya anjing menyalak tidak pernah menggigit. Kawan-kawan kita dari kelompok takfiri (tuduhan Kang Jalal untuk yang anti Syiah-red) masih santun karena sejarah toleransi di negara kita sudah begitu lama. Tidak seperti di Timur Tengah, tanpa perlu mendirikan aliansi, langsung membunuh Syiah”.
Sederet problem kelompok Syiah memang kerap memercikkan berbagai permasalahan SARA yang selalu menimbulkan polemik horizontal yang banyak menimbulkan korban jiwa seperti kasus kerusuhan SARA kelompok Syiah yang pernah terjadi di Sampang, Pekalongan, Jember, atau Bangil.
Tak layak rasanya pernyataan bernada SARA keluar dari mulut seorang calon Anggota Dewan yang terhormat, namun seperti inilah tabiat buruk kang Jalal yang selalu memprovokasi kaum Muslimin di Indonesia.
Pernyataan arogan Jalaluddin bisa menjadi bumerang bagi PDI-P yang selama ini dikenal sebagai partai yang anti Islam dan dengan sejumlah oknum kadernya yang banyak dinilai 'miring' oleh publik seperti penolakan mereka atas penutupan gang Dolly di Surabaya.(iz/koepas)
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan