Jumat, Juli 22, 2011

Harum di mata ahli bid`ah , bangkai busuk di mata ahli hadis

Anonim berkata dalam jawabanku-untuk-kh-bisyri-musthofa:
ah benar tidaknya hanya allahlah yang tau..
ga usah sewot mas brow..
anda juga manusia biasa seperti orang yang anda tuduh bid'ah, anda juga punya segudang kekurangan, manusia ga ada yang sempurna.. kita itu tempatnya salah dan lupa..
Allah menjanjikan barang siapa yang berjuang dijalan Allah, maka Allah akan mengharumkan namanya didunia dan diakhirat, walaupun orang itu sudah wafat.
buktinya Banyak para Ulama yang mengamalkan amalan yang dianggap bid'ah oleh sampean yang namanya harum, walaupun Ulama tersebut sudah wafat. Tapi dari kalangan orang-orang macem ente kagak ada tuh.. klopun ada cuma dikit kali..


Komentarku ( Mahrus ali )

Kesesatan atau kebenaran itu harus di ketahui sewaktu di dunia . Bila kamu kabur , tidak jelas mana yang keliru dan mana yang benar , maka  kamu belum belajar dengan sungguh . Belajarlah kepada ahli hadis dan Quran dan jangan belajar kepada  guru ahli bid`ah , kamu akan  selamat dan kamu akan bisa mengoreksi diri sebelum kamu menemui ajalmu .ِAhli bid`ah selalu nolak dalil dari Allah dan RasulNya, menerima pendapat guru sesama ahli bid`ah , budaya leluhur yang bertentangan dengan Quran hadis . Hal itu bertentangan  dengan ayat ini  :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا(36)
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.[1]

Mereka  juga  selalu ingin menyenangkan dan mengikuti hawa nafsu masarakat awam , tidak taat pada  Allah dan RasulNya  dengan menegakkan ajaran murni . Ia bertentangan dengan ayat :
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ اْلأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلاَ تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.[2]
 Bila kamu tidak tahu tentang kebenaran dan kesalahan waktu didunia dan kamu katakan hanya Allah yang tahu , maka apa yang kamu lakukan itu benar atau salah , kamu tidak tahu , Ini aneh sekali . Ber arti kamu masih kabur , dan kamu harus punya landasan yang  kokoh untuk bisa menilai ini sesat , ini kufur , ini bid`ah , ini bahaya. Tiada lain landasan untuk itu kecuali al Quran  dan sunnah .

Anda menyatakan :
Banyak para Ulama yang mengamalkan amalan yang dianggap bid'ah oleh sampean yang namanya harum, walaupun Ulama tersebut sudah wafat. Tapi dari kalangan orang-orang macem ente kagak ada tuh.. klopun ada cuma dikit kali..

Komentarku ( Mahrus ali )
  Orang – orang yang anda katakan harum namanya  waktu di dunia dan sampai setelah matinya  dari kalangan ahli  bid`ah itu  hanyalah menurut pandangan ahli bid`ah dan ahli syirik dan orang – orang yang suka ngemis di kuburan. Tapi bagi kalangan  ahli hadis , mereka bangkai yang berbau busuk , hina di mata ahli hadis dan al quran . Dan berbahaya  di mata sariat .
Kamu sekarang senang dengan mereka di dunia , tapi di akhirat anda akan bermusuhan , lihat firmanNya :
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ(67)
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.Zukhruf 67
 Begitulah tokoh – tokoh ahli bid`ah dan syirik  di dunia di senangi orang , di idolakan , tapi hakikatnya , mereka terhina sekali  di mata sariat .





[1] Al ahzab 36
[2] Al Jatsiyah 18
Artikel Terkait

4 komentar:

  1. dalile ngawur selot sue denen , ya wis kaya kue ya kena pada madang bae yuh wareg tinimbang mentelengi leptop bae bidah ndeleng laptop kesuen matane sepet kanjeng nabi ora ngajarna leptop internet ora pada de tiru kaya kue mbok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketika mereka diseru untuk kembali kepada Allah dan rasulnya.....mereka menjawab ; sudah cukup bagi kami mengikuti apa-apa yang sudah dilakukan oleh bapak-bapak dan nenek moyang kami. Apakah kamu masih ikuti mereka (bapak-bapak dan nenek moyang) padahal mereka bukan orang-orang yang mendapatkan petunjuk.

      Dalil sudah jelas dari Al-Qur'an. Karena terlalu menuruti hawa nafsu...... mata dan otak ogah diajak mencari kebenaran. Jawabannya jadi ngelantur.....larinya ke arah makanan. Memang sulit untuk menuju hidayah Allah .....

      Hapus
  2. Tulisan kang Bawor sudah di jawab di blog dengan judul Laptop dan internet bid`ah menurut orang bodoh

    BalasHapus
  3. Bagus sekali, Pak! Maju terus singkirkan bid'ah!

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan