500 Mahasiwa RI Menuntut Ilmu di Belanda
Senin, 25 Juli 2011 20:51 WIB | 989 Views
Berita Terkait
Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari 500 warga negara Indonesia akan segera pergi ke Belanda untuk menuntut ilmu di negeri itu, demikian siaran pers Kedutaan Besar Belanda di Indonesia, Senin.
Sabtu pekan lalu di Erasmus Huis, Jakarta, para mahasiswa Indonesia yang akan studi di Belanda ini dilepas oleh Duta Besar Kerajaan Belanda Tjeerd F. de Zwaan, Direktur Eropa Barat Kementerian Luar Negeri Indonesia Dewa Made Juniarta Sastrawan dan Direktur Nuffic Neso Indonesia, Marrik Bellen.
"Melalui jalur pendidikan, saya optimis hubungan bilateral antara kedua negara akan semakin meningkat," kata Tjeerd F. de Zwaan.
De Zwaab menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh calon mahasiswa yang memilih studi di Belanda, salah satu negara dengan kualitas pendidikan yang diakui terbaik di dunia.
Para mahasiswa ini adalah penerima beasiswa Belanda, (StuNed, Netherlands Fellowship Programme, NFP dan Huygens Scholarship Programme) dan penerima beasiswa Menkominfo, Dikti, SPIRIT, Ford Foundation dan Erasmus Mundus.
Data Nuffic Neso Indonesia menunjukkan, sebagian besar calon mahasiswa (65%) akan mengikuti program S2, sedangkan 28 persen lainnya mengikuti program S1.
Nuffic Neso Indonesia juga mengumumkan daftar penerima beasiswa StuNed, yaitu 127 profesional muda dari berbagai propinsi di seluruh Indonesia, program beasiswa dalam rangka kerjasama pemerintah Belanda dan Indonesia yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas institusi di sektor-sektor pembangunan.
Brifing prapelapasan ini untuk membekali calon mahasiswa Indonesia di Belanda ini serta menjadi ajang berbagi pengalaman dari para alumni mengenai tinggal dan studi di Belanda. (*)
Sabtu pekan lalu di Erasmus Huis, Jakarta, para mahasiswa Indonesia yang akan studi di Belanda ini dilepas oleh Duta Besar Kerajaan Belanda Tjeerd F. de Zwaan, Direktur Eropa Barat Kementerian Luar Negeri Indonesia Dewa Made Juniarta Sastrawan dan Direktur Nuffic Neso Indonesia, Marrik Bellen.
"Melalui jalur pendidikan, saya optimis hubungan bilateral antara kedua negara akan semakin meningkat," kata Tjeerd F. de Zwaan.
De Zwaab menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh calon mahasiswa yang memilih studi di Belanda, salah satu negara dengan kualitas pendidikan yang diakui terbaik di dunia.
Para mahasiswa ini adalah penerima beasiswa Belanda, (StuNed, Netherlands Fellowship Programme, NFP dan Huygens Scholarship Programme) dan penerima beasiswa Menkominfo, Dikti, SPIRIT, Ford Foundation dan Erasmus Mundus.
Data Nuffic Neso Indonesia menunjukkan, sebagian besar calon mahasiswa (65%) akan mengikuti program S2, sedangkan 28 persen lainnya mengikuti program S1.
Nuffic Neso Indonesia juga mengumumkan daftar penerima beasiswa StuNed, yaitu 127 profesional muda dari berbagai propinsi di seluruh Indonesia, program beasiswa dalam rangka kerjasama pemerintah Belanda dan Indonesia yang menitikberatkan pada peningkatan kapasitas institusi di sektor-sektor pembangunan.
Brifing prapelapasan ini untuk membekali calon mahasiswa Indonesia di Belanda ini serta menjadi ajang berbagi pengalaman dari para alumni mengenai tinggal dan studi di Belanda. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Komentarku ( Mahrus ali )
Mereka memberi beasiswa jangan di kira bantuan murni, tapi bantuan palsu – bantuan kepada pemuda atau mahasiswa yang akan membahayakan diri mereka , bukan bermanfaat kepada mereka dari segi agama. Ia bermanfaat untuk non muslim dan berbahaya bagi muslim. Ingat firman Allah :
يُرْضُونَكُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ وَتَأْبَى قُلُوبُهُمْ وَأَكْثَرُهُمْ فَاسِقُونَ
. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (tidak menepati perjanjian).[1]
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.[2]
إِنْ يَثْقَفُوكُمْ يَكُونُوا لَكُمْ أَعْدَاءً وَيَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ وَأَلْسِنَتَهُمْ بِالسُّوءِ وَوَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ(2)
Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti (mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir.[3]
Orang yang menerima beasiswa dari Universitas Mekkah atau Medinah sudah tentu akan dididik ke islaman yang cocok dengan quran dan hadis , tapi bila dididik di Belanda negara kolonial dulu akan di beri pelajaran yang sesuai dengan ajaran kekufuran mereka . Tambah dekat dengan Iblis , jauh dari Allah . Toleransi dengan kemungkaran , lalu anti dengan ajaran Islam yang orginal . Boleh jadi cocok dengan Injil atau tauratnya dengan cara yang sangat halus , Mereka ingin mengkafirkanmu sebagaimana firman Allah tsb .
Den Haag, Belanda
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan