Tentang nama Haji di depan nama saya itu sama dengan Spd , MA di belakang nama orang , Dulu pernah saya usulkan kepada penerbit , lalu penerbit bilang banyak kalangan pelanggan buku saya kabur, tidak paham , apakah ini Mahrus ali yang lain, bukan mantan Kiyai NU . Jadi kalau tidak di pasang H . banyak mereka yang bertanya kepada penerbit dan membikin pelanggan mengurungkan diri untuk membaca buku saya. Setelah konfirmasi , baru mereka mau membeli. Bila tidak di pasang H, dua pihak yang di rugikan yaitu pembaca dan penerbit.
H dimuka nama saya itu sebagai tanda bagi pembaca bahwa buku itu karya saya mantan kiyai NU bukan Mahrus ali yang Muhammadiyah atau yang wartawan dan juga bukan KH Mahrus ali pengasuh pondok Lirboyo . .
Kalau backround saya bukan dari NU tapi dari Muhammadiyah , nama H itu tidak akan ada.
Di samping menurut saya , tambahan nama H itu bukan bid`ah sebagaimana keterangan yang kita dengar dari banyak orang tanpa dalil . Sebab pemahaman saya tentang bid`ah itu untuk menambah ajaran bukan H dimuka nama . Penambahan H dimuka nama itu sekedar budaya sebagaimana Prof, doktor , Ustad , Drs atau kiyai yang di cantumkan di nama orang . . Apakah itu semua bid`ah .
Wassalam
Mahrus ali
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan