Bahaya penceramah atau muballigh ahli bid`ah
Saya sampaikan disini beberapa perkataan ulama tentang bahaya ceramah ahli bid`ah
عون المعبود - (ج 10 / ص 313)
قَالَ الْقُرْطُبِيّ : فِي الْحَدِيث جَوَاز غَيْبَة الْمُعْلِنِ بِالْفِسْقِ أَوْ الْفُحْش وَنَحْو ذَلِكَ مِنْ الْجَوْر فِي الْحُكْم وَالدُّعَاء إِلَى الْبِدْعَة مَعَ جَوَاز مُدَارَاتهمْ اِتِّقَاء شَرّهمْ مَا لَمْ يُؤَدِّ ذَلِكَ إِلَى الْمُدَاهَنَة فِي دِين اللَّه تَعَالَى .
Dalam kitab Aunul ma`bud 10/ hal 313 terdapat keterangan :
Al-Qurtubi mengatakan: Dengan hadis tsb di perkenankan ghibah ( mencaci kepada orang yang tidak hadir di tempat ) kepada orang yang menjalankan kefasikan dengan terang – terangan atau berbuat cabul, ketidakadilan dalam hukum , mengajak kepada kebid`ahan . ,. Boleh juga berbuat sopan kepada mereka karena takut kejahatan mereka . Selama tidak bikin penyimpangan terhadap agama Allah taala .
Komentarku ( Mahrus ali )
Karena itu saya meluruskan perilaku tokoh – tokoh ahli bid`ah itu , pada hakikatnya juga punya landasan yang cocok dengan sinyalemen Imam Qurthubi pengarang tafsir Ruhul ma`ani yang terkenal itu . Bila kekeliruan tokoh – tokoh ahli bid`ah itu tidak di kritisi , maka masarakat awam akan mengambil kiblat kepada mereka bukan kepada guru ahli hadis dan al quran , lalu mereka akan sesat . Jumlahnya cukup banyak mulai dulu sampai saat ini . Dengan jumlah yang banyak itu , lalu sulit mereka di kembalikan kepada ajaran tuntunan dan beresiko luar biasa. Mereka senang di beri ceramah ahli bid`ah tanpa merasa bahaya sedikitpun.
فَيْضُ الْقَدِيرِ - (جَ 1 / صَ 127)
قَالَ الْخَلِيْلُ : كُنِيْتُ عَنْهُ وَكَانَ ثِقَةً فِيْ حَدِيْثِهِ لَكِنَّهُ دَاعٍ إِلَىَ الْبِدْعَةِ لَا تَحِلُّ الرِّوَايَةُ عَنْهُ.
قَالَ الْخَلِيْلُ : كُنِيْتُ عَنْهُ وَكَانَ ثِقَةً فِيْ حَدِيْثِهِ لَكِنَّهُ دَاعٍ إِلَىَ الْبِدْعَةِ لَا تَحِلُّ الرِّوَايَةُ عَنْهُ.
Dalam kitab Faidhul qadir , 1/ hal 127 di terangkan :
Khalil mengatakan: Aku dijuluki dari dia ( Qadhi Abd Jabbar bin Ahmad al hamdani ) dia terpercaya dalam bidang meriwayatkan hadis , tetapi dia berdakwah untuk kebid`ahan , maka tidak boleh meriwayatkan hadis dari padanya .
Komentarku ( Mahrus ali )
Menurut al Kholil , sekalipun seseorang jujur , terpercaya , tapi bila dia mengajak kebid`ahan , apalagi penceramahnya , maka jangan berguru kepadanya . Sebab pengertian dalil nanti akan di arahkan sesuai dengan nafsu dan kepentingannya . lalu ajaran agama yang di sampaikan bukan ajaran Allah tapi ajaran sang da`I tsb – boleh jadi ajaran yang sesuai dengan nafsunya , bukan ajaran Allah dan RasulNya , lalu di bela , di percaya .dan orang yang menyampaikan ajaran Allah dengan sesungguhnya di katakan ber akal sempit , luar line ahlus sunnah , wahabi dll.
Inilah bahaya berguru kepada penceramah atau muballigh ahli bid`ah mulai di dunia sampai di akhirat dan manfaat berguru kepada ahli hadis dan al quran dimana setiap langkahnya dan tindakan selalu mengikuti tuntunan dalam al quran dan hadis. Allah berfirman :
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلاَ سَاءَ مَا يَزِرُونَ
(ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan tanpa ilmu . Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.[1]
مَجَلَّةِ الْبُحُوْثِ الْإِسْلَامِيَّةِ - (جَ 39 / صَ 378)
رَأَىَ الْمُسْلِمُوْنَ أَنْ يَهْجُرُوا مَنْ ظَهَرَتْ عَلَيْهِ عَلَامَاتُ الْزَّيْغِ مِنْ الْمُظْهِرِينَ لِلْبِدَعِ ، الْدَّاعِيْنَ إِلَيْهَا ، وَالْمُظْهِرِينَ لِلْكَبَائِرِ ، فَأَمَّا مَنْ كَانَ مُسْتَتِرًا بِمَعْصِيَةٍ أَوْ مُسِرا لِبِدْعَةٍ غَيْرِ مُكَفِّرَةٍ ، فَإِنْ هَذَا لَا يُهْجَرُ ، إِنَّمَا يُهْجَرُ الْدَّاعِي إِلَى الْبِدْعَةِ
Dalam majalah al Buhus al islamiyah terdapat keterangan sbb :
Kaum Muslimin berpendapat untuk meninggalkan orang yang kelihatannya terdapat tanda-tanda penyimpangan dari orang – orang yang menampakkan kebid`ahan , berdakwah kepadanya dan orang – orang yang menjalankan dosa besar dengan terang – terangan .. Untuk orang yang menyembunyikan dalam berbuat maksiat atau bid`ah yang tidak sampai kafir Maka orang ini tidak boleh di hindari . Yang harus di hindari adalah penceramah ahli bid`ah .
Komentarku ( Mahrus ali )
Majalah al buhus al islamiyah adalah majalah komite tetap untuk riset ilmiyah dan fatwa Saudi. Fatwa tersebut sangat cocok menurut ahlis sunnah sekalipun tidak cocok menurut ahli bid`ah dan syirik . Ia cocok untuk ahlit tauhid dan di benci oleh orang yang menjadi kan kuburan sebagai lokasi berdoa . Fatwa untuk menghindari ahli bid`ah itu memang tepat sekali sesuai dengan ayat :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
Katakanlah: "Ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada Rasul ; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu ta`at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang."[2]
Artikel Terkait
Banyak sekali pelajaran sangat berharga disayangkan sebagian para penceramah menurut analisaku dalam AlQuran yang diburu hanyalah dunia duit dan popularitas, karena takut kehilangan jamaah hanya memuji-kebaikan jamaah, hingga tidak terkorek fikiran dan hati jamaah yang saat ini sedang wass-was karena urusan dunia, ketika mendengar ceramah hanya bisa tertawa terbahak, sekedar hiburan dan lawakan, apakah itu yang dicari sedangkan imannya tidak atau belum tersentuh untuk memperbaiki dirinya. dan ini rata-rata yang diceramahi hanyalah cerita seperti warta berita, setelah selesai habis perkara, keburukan yang ada pada audins tidak tersentuh, hingga sekalipun segudang ceramah tetap saja tidak mampu mengubah para pendengarnya untuk memperbaiki dirinya, paling-paling yang masih teringat lawakannya setelah pulang. akibatnya tidak mendapatkan rahmat Allah, hingga saat ini da`wah apa yang nabi lakukan belum mampu ditiru, mengapa :
BalasHapus1. Karena terdampar pada ayat 21 surat Yasiin, " ikutilah apa yang para penyampai sampaikan tidak mengharapkan balasan apapun kecuali dari Allah, itulah orang-orang yang mendapat petunj
uk Allah swt.(sedangkan kebanyakan Da`i mencari kekayaan dunia karena agama, padahal seharusnya kekayaan dunia disalurkan untuk mencari agama.)itulah ahli Bid`ah ini pernah terjadi seorang penceramah tidak jadi ceramah ketika dipanggil ceramah keluar negeri.
2. Isi materi tidak begitu penting, yang penting orang bisa tertawa, jadi rujukan kemasannya bukan lagi AlQuran dan sunnah tetapi lebih dipokuskan lawakan, demi popularitas tidak kehilangan jamaah itulah ahli Bid`ah yang kultus hanyalah duit yang dicari, seharusnya Idfa`billatii hiya ahsanus sayyi`ah, serulah/ajaklah kebaikkan untuk mengahfus kejahatan (Al Mukminuun)