SEDERHANA DALAM BERBUSANA
Karya :
Faizah
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ َنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا فمَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah, kita memujiNya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberi petunjuk (hidayah). Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk di sembah, kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba’du
Oleh karna Rasul SAW adalah contoh yang baik. Pantaslah disebut dalam Al-Qur’an sebagaimana ayat
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوُلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيْرًا
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, bagi mereka yang mengharap Allah dan hari kiamat, dan dia banyak mengingat Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Ingatlah pesan Allah
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.[1]
Orang yang taat kepada Allah dan ittiba’ kepada Rasul memang berat, tapi balasannya adalah berupa ampunan dan dicintai oleh Allah sebagaimana firmanNya
|
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[2]
Allah menyediakan Surga Firdaus untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh , sebagaimana firmanNya
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلاً(107)خَالِدِينَ فِيهَا لاَ يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلاً
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah Surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.[3]
Materi pembahasan dalam judul ini
I. Sederhana dalam berbusana
II. Sederhana tentang makanan
III. Sederhana dalam membangun rumah
IV. Sederhana dalam berbicara dan membaca Al-Qur’an
I. SEDERHANA dalam berbusana
Tidak berlebihan dalam berpakaian, lihat saja contoh di kalangan sahabat ada wanita yang tidak memiliki jilbab (kain yang dibuat menutupi seluruh tubuh wanita, agar tidak tampak kemolekan bentuk tubuhnya) Rasul memerintah agar dipinjami temannya sebagaimana hadis
Ummu ‘Athiyah berkata:
أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللهِ إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا
“Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haidh dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haidh menjauhi tempat salat mereka. Seorang wanita bertanya: “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab: “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.”” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah memerintah bagi wanita untuk mengenakan pakaian jilbab tersebut, sebagaimana ayat (Q.S. Al-Ahzab 59)
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal orang baik , karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.[4]
Ket : Untuk wanita yang memakai celana panjang, hendaknya memakai abayah – pakaian luar wanita sebagaimana wanita Mekkah supaya tidak termasuk hadis
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ
Rasul SAW melaknat kepada lelaki – lelaki yang menyerupai perempuan dan kaum perempuan yang menyerupai lelaki .[5]
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لِبْسَةَ الْمَرْأَةِ وَالْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لِبْسَةَ الرَّجُلِ
Rasulullah saw melaknat kepada lelaki mengenakan pakaian perempuan dan perempuan yang mengenakan pakaian lelaki . [6]
Ada yang berpedoman hadis “Allah itu indah, menyukai keindahan”.
(tapi tidak harus baru / mewah) karena khawatir termasuk hadis
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ أَلْبَسَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ
Barang siapa mengenakan pakaian kemashuran , maka Allah mengenakannya pakaian kehinaan di hari Kiamat .[7]
Ket : Kebanyakan manusia senang pakaian yang mewah yang serba menyenagkan hati.
Rasul pernah bersabda
عَنْ أَبِي ماَلِك ،سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ لَهُمْ يَأْتِيهِمْ يَعْنِي الْفَقِيرَ لِحَاجَةٍ فَيَقُولُونَ ارْجِعْ إِلَيْنَا غَدًا فَيُبَيِّتُهُمُ اللَّهُ وَيَضَعُ الْعَلَمَ وَيَمْسَخُ آخَرِينَ قِرَدَةً وَخَنَازِيرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ *
Dari Abu Malik berkata: Aku mendengar Nabi saw bersabda: “ Sungguh beberapa kaum dari umatku akan menghalalkan farji ( perzinaan akan di resmikan dan di perdakan ), sutra ( untuk lelaki ), khomer ( miras akan diberi izin ) dan musik. Sungguh beberapa kaum akan bertempat didekat puncak gunung, lantas datang seorang fakir yang membutuhkan sesuatu dengan membawa domba atau ternak milik mereka sendiri. Mereka berkata: “ Kembalilah kepada kita besok saja. Lantas Allah memberikan sangsi kepada mereka, gunung pun longsor, sedang lainnya di jadikan babi dan kera sampai hari kiamat .[8]
Ket : Diantara tanda-tanda dekatnya hari kiamat, adalah perbuatan baik, dianggap terasing dan yang mungkar dijadikan teladan. Pada hal
Aisyah sudah memberikan keteladanan dalam mempraktekkan jilbab / hijab sebagaimana dalam hadis
وَكَانَ صَفْوَانُ بْنُ الْمُعَطَّلِ السُّلَمِيُّ ثُمَّ الذَّكْوَانِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْجَيْشِ فَأَدْلَجَ فَأَصْبَحَ عِنْدَ مَنْزِلِي فَرَأَى سَوَادَ إِنْسَانٍ نَائِمٍ فَأَتَانِي فَعَرَفَنِي حِينَ رَآنِي وَكَانَ رَآنِي قَبْلَ الْحِجَابِ فَاسْتَيْقَظْتُ بِاسْتِرْجَاعِهِ حِينَ عَرَفَنِي فَخَمَّرْتُ وَجْهِي بِجِلْبَابِي وَ وَاللَّهِ مَا كَلَّمَنِي كَلِمَةً وَلَا سَمِعْتُ مِنْهُ كَلِمَةً غَيْرَ اسْتِرْجَاعِهِ
Aisyah ra berkata : Shofwan bin Al Muatthol assulami lalu Adz dzakwani dibelakang tentara ,lalu kemalaman .Dia sampai ke tempatku , lalu melihat bayangan manusia yang tidur . Dia datang kepadaku , dia tahu aku karena dia pernah melihat aku sebelum ayat hijab diturunkan. Aku bangun karena dia membaca istirja` ketika mengetahui aku . Aku menutupi wajahku dengan jilbabku .Demi Allah . Dia tidak berbicara denganku sepatah katapun , dan aku tidak mendengar kalimat kecuali istirja`. [9]
Ket : Saya hanya berpesan kepada semua akhowat dan fatayat berbedalah dengan pakaian orang-orang barat yang sengaja mereka berusaha merusak moral / ahlak orang-orang islam. Hindarilah pakaian-pakian yang ketat, merangsang nafsu birahi, agar bisa masuk Surga, karna ada hadis
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا *
Dua golongan termasuk penghuni Neraka ,aku belum melihatnya : Suatu kaum membawa cambuk seperti ekor lembu untuk memukul manusia yang tak bersalah . Wanita – wanita berpakaian tapi telanjang yang menarik yang enggan menerima kebenaran , rambutnya laksana punuk untayang miring ( di sasak).Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak menghirup baunya pada hal bau harum Surga bisa di hirup dari perjalanan sekian dan sekian ). [10]
Ket :Biar tidak menimbulkan fitnah, Allah memerintahkan dalam Al-Qur’an
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. [11]
Ket :Memandang saja tudak boleh, apalagi menyentuh wanita lain – bukan muhrim, maka berbahaya sebagaimana hadis
لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ
Kepala seseorang diantaramu ditusuk dengan jarum kecil atau jarum besar dari besi akan lebih baik baginya dari pada menyentuh wanita yang tidak halal ( bukan mahram ) (HR. Atthabrani) [12]
Oleh karnanya Rasul menyatakan bahwa wanita adalah aurat, maka dari itu Allah memerintahkan agar wanita menutupi seluruh anggota tubuhnya sebagaimana firman Allah (Q.S. An-Nur 31)
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَائِهِنَّ أَوْ ءَابَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ(31)
|
Ia didukung dengan hadis sebagai berikut
إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ
Sesungguhnya seorang perempuan menghadap berupa setan , berpaling berupa setan.Bila seseorang diantaramu melihat perempuan datangilah istrinya . Sesungguhnya hal itu bisa melenyapkan sahwat pada dirinya [14]
Ket: Wanita itu bila dilihat dari muka atau dari belakang berupa setan, maka benarlah Allah memerintahkan kepada kaum laki-laki hendaknya menundukkan pandangan sebagaimana firman Allah (Q.S. An-Nur 30)
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". [15]
Allah memberi izin kepada wanita yang sudah tua dan tidak ingin kawin lagi (berhenti dari haid) untuk membuka wajahnya sebagaimana ayat :
وَالْقَوَاعِدُ مِنَ النِّسَاءِ اللَّاتِي لَا يَرْجُونَ نِكَاحًا فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَنْ يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ وَأَنْ يَسْتَعْفِفْنَ خَيْرٌ لَهُنَّ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. [16]
Sudah jelas wanita tua tersebut bila di pandang tidak menimbukan fitnah. Selainnya tetaplah berhijab, kecuali berhadapan dengan orang-orang yang sudah disebut dalam Al-Qur’an sbb:
لَا جُنَاحَ عَلَيْهِنَّ فِي ءَابَائِهِنَّ وَلَا أَبْنَائِهِنَّ وَلَا إِخْوَانِهِنَّ وَلَا أَبْنَاءِ إِخْوَانِهِنَّ وَلَا أَبْنَاءِ أَخَوَاتِهِنَّ وَلَا نِسَائِهِنَّ وَلَا مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ وَاتَّقِينَ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدًا
Tidak ada dosa atas isteri-isteri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang perempuan, perempuan-perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (hai isteri-isteri Nabi) kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.[17]
Keluarga (lelaki) dari suami, tetaplah bukan mahram seperti orang lain. Ingatlah pesan Rasul dalam hadis sbb:
Uqbah bin Amir ra berkata : Rasulullah SAW bersabda :
إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ
Berhati- hatilah kamu masuk kepada perempuan . Seorang lelaki dari sahabat Ansor berkata : “Wahai Rasulullah ! Bagaimana pendapatmu tentang kerabat – kerabat suami ( selain ayah mertua dan ibu mertua ) ? “. Beliau bersabda : “Kerabat suami adalah kebinasaan “.[18]
Hati-hatilah dengan do’a malaikat
مَا مِنْ صَبَاحٍ إِلَّا وَمَلَكَانِ يُنَادِيَانِ وَيْلٌ لِلرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ وَوَيْلٌ لِلنِّسَاءِ مِنَ الرِّجَالِ
Setiap pagi ada dua malaikat yang berseru : Celaka bagi kaum lelaki yang tergoda oleh kaum wanita dan celaka bagi perempuan yang terpedaya dengan kaum lelaki . [19]
Kita hanya kembali kepada ayat (Q.S. Fushshilat 46)
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya).[20]
Ingatlah ketika Allah memerintahkan kepada malaikat jibril untuk melihat pagarnya Surga dan Neraka sebagaimana hadis
Abu Hurairah ra berkata :
حُجِبَتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ وَحُجِبَتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ *
Api Neraka disekat dengan beberapa sahwat keinginan dan Surga di sekat dengan perkara yang tidak menyenangkan [21]
Kisahnya di sebutkan dalam riwayat Tirmizi sbb :
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah SAW bersabda :” Ketika Allah menciptakan Surga dan Neraka , mengutus Jibril ke Surga ,lalu berfirman : “Lihatlah Surga dan segala fasilitas yang telah Ku sediakan untuk penghuninya “.
Jibril datang lalu melihat Surga dan segala macam fasilitas untuk penghuninya ,lalu kembali dan berkata kepada Allah :Demi kemuliaanMU , setiap orang yang mendengarnya akan memasukinya .
Lalu Surga dipagari dengan segala yang tidak disukai . Allah berfirman :” Kembalilah ke Surga dan lihatlah fasilitas untuk penghuninya .
Jibril kembali , tahu tahu telah dikelilingi dengan perkara yang tidak disenangi .
Jibril kembali kepada Allah ,lalu berkata : Demi kemuliaanMu ,aku takut tidak ada yang memasukinya “.
Allah berfirman : “Pergilah ke Neraka , dan lihatlah kepada siksaan yang di sediakan untuk penghuninya , tahu – tahu di dalamnya tumpukan siksaan .
Jibril kembali kepada Allah ,lalu berkata : “Demi kemuliaanMu , bila seseorang mendengarnya ,tidak akan mau masuk”.
Lantas Allah memerintah agar Neraka dipagari dengan beberapa sahwat - sesuatu yang memuaskan nafsu . Allah berfirman kepada Jibril:” Kembalilah “.
Jibril kembali ke Neraka , lalu berkata :”Demi kemuliaanMu ,aku hawatir tidak ada orang yang bisa menghindarinya , dia pasti senang masuk kepadanya . [22]
Imam Tirmizi berkata :
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ *
Hadis tsb hasan sahih .
Barang siapa yang selalu bersenang-senang dengan melanggar hukum Allah, maka besok di akhirat tinggal penyesalan, sebagaimana Allah berfirman
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin".[23]
Maka benarlah do’a Rasul yang dibaca setiap setelah Tahiyyat sebelum salam sbb
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
. Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari perbuatan dosa dan hutang .
Aisyah berkata:” Wahai Rasulullah ! Alangkah seringnya engkau berlindung kepada Allah dari hutang ?”. beliau menjawab :” Sesungguhnya seorang lelaki bila hutang berkata lalu bohong , lantas berjanji lalu menyalahinya”.[24]
Rasul selalu memohon perlindungan dari dosa dan hutang. Dosa seperti karat, bila dibiarkan bertambah besar, maka benarlah ada perintah untuk beristighfar. Ingatlah ketika Nabi Nuh mengadu kepada Allah dan berpesan kepada kaumnya agar beristighfar sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an
قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلًا وَنَهَارًا(5)فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلَّا فِرَارًا(6)وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا أَصَابِعَهُمْ فِي ءَاذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا(7)ثُمَّ إِنِّي دَعَوْتُهُمْ جِهَارًا(8)ثُمَّ إِنِّي أَعْلَنْتُ لَهُمْ وَأَسْرَرْتُ لَهُمْ إِسْرَارًا(9)فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا(10)يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا(11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا(12)
Nuh berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan, kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam, maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, --sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun--, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat……………, Nuh 5-12
Suatu rahasia bagi orang yang memperbanyak istighfar, akan diberi kemudahan ,baik rizqinya atau kesulitan lainnya, sebagaimana firman Allah (Q.S. At-Tholaq 2-)
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.[25]
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.[26]
Hal itu di hawatirkan termasuk muflis sebagaimana hadis
Abu Hurairah berkata : “ Rasulullah SAW bersabda :
هَلْ تَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ قَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصِيَامٍ وَصَلَاةٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ عِرْضَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا فَيُقْعَدُ فَيَقْتَصُّ هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يَقْضِيَ مَا عَلَيْهِ مِنَ الْخَطَايَا أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ *
Apakah kamu mengetahui siapakah orang yang pailit ? “. Mereka berkata: “ Orang yang pailit adalah orang yang tidak memiliki dirham dan harta benda “. Rasulullah bersabda: “ Seorang pailit dari ummatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala salat , puasa dan zakat disamping mencaci orang ini , menuduh berzina orang ini , makan harta orang ini , menumpahkan darah orang ini , lalu ini di beri dari kebaikannya dan ini di beri dari kebaikannya. Bila kebaikannya telah habis sebelum bisa melunasi kewajibannya maka kesalahan dan dosa mereka di berikan kepadanya, lalu dia di lemparkan ke Neraka . Sungguh hak diberikan kepada pemiliknya pada hari Kiamat hingga kambing yang tidak bertanduk akan membalas kepada kambing yang bertanduk .[27]
Rasul gak suka baju mewah
Pernah dikasih pakian mewah oleh abu jahmin lantas dikambalikan, sebagaimana disebutkan dalam hadis
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي خَمِيصَةٍ لَهَا أَعْلَامٌ فَنَظَرَ إِلَى أَعْلَامِهَا نَظْرَةً فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ اذْهَبُوا بِخَمِيصَتِي هَذِهِ إِلَى أَبِي جَهْمٍ وَأْتُونِي بِأَنْبِجَانِيَّةِ أَبِي جَهْمٍ فَإِنَّهَا أَلْهَتْنِي آنِفًا عَنْ صَلَاتِي
Aisyah ra berkata : “ Sesungguhnya Nabi S.A.W. mengenakan pakaian bulu ( lukisan gambar ),lalu melihat kepada gambarnya . Ketika selesai salat, beliau berkata :” Bawalah pakaianku ini kepada Abu Jahmin dan datangkanlah kepadaku pakaian Anbijaniah ( dari kain tebal tanpa gambar /polos ) . sesungguhnya ia melalaikan aku waktu salat.
Dalam suatu riwayat , beliau bersabda :
كُنْتُ أَنْظُرُ إِلَى عَلَمِهَا وَأَنَا فِي الصَّلَاةِ فَأَخَافُ أَنْ تَفْتِنَنِي
Saya melihat gambarnya waktu salat ,aku hawatir memfitnah aku . [28]
II. SEDERHANA tentang makanan
Allah berfirman
.يَابَنِي ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [29]
Ia didukung dengan hadis sbb:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ حَسْبُ الْآدَمِيِّ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ غَلَبَتِ الْآدَمِيَّ نَفْسُهُ فَثُلُثٌ لِلطَّعَامِ وَثُلُثٌ لِلشَّرَابِ وَثُلُثٌ لِلنَّفَسِ *
Wadah paling jelek yang di penuhi oleh Ibnu Adam adalah perut. Cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan sulbinya . Bila nafsunya menang , maka sepertiga untuk makanan , sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk nafas [30] ( Hadis hasan sahih )
Kata Aisyah: Rasul tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut dari roti. Sebagaumana hadis lagi
1871حَدِيْثُ عَائِشَةَ، قَالَتْ: مَا شَبِعَ آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، مُنْذُ قَدِمَ الْمَدِينَةَ، مِنْ طَعَامِ الْبُرِّ، ثَلاَثَ لَيَالٍ تِبَاعًا، حَتَّى قُبِضَ
1871. Aisyah ra menuturkan : “Sejak tiba di kota Madinah belum pernah keluarga Muhammad makan roti dari gandum sampai kenyang berturut-turut selama tiga hari sampai beliau saw wafat.” (Bukhari, 70, Kitabul Ath’imah, 23, bab yang biasa dimakan oleh Nabi saw dan sahabat-sahabatnya).
Jangan sampai kita termasuk ayat
إِنَّ اللهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ اْلأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan Neraka adalah tempat tinggal mereka.[31]
Kalau terlalu enak-enak yang dimakan dan banyak macamnya, biasanya hak faqir miskin tersita. Padahal diantara sifat calon penduduk Surga yaitu hartanya untuk orang miskin yang minta-minta / yang tidak minta-minta (Q.S. Adz-Dzariyat 19) dan (Q.S. Al-Muddastir 44) telah kami bahas dalam pelajaran I (sifat-sifat calon penduduk Surga)
III. SEDERHANA dalam mmbangun rumah
Disebutkan dalam hadis
Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah SAW bersabda :
أَتَانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إِنِّي كُنْتُ أَتَيْتُكَ الْبَارِحَةَ فَلَمْ يَمْنَعْنِي أَنْ أَكُونَ دَخَلْتُ عَلَيْكَ الْبَيْتَ الَّذِي كُنْتَ فِيهِ إِلاَّ أَنَّهُ كَانَ فِي بَابِ الْبَيْتِ تِمْثَالُ الرِّجَالِ وَكَانَ فِي الْبَيْتِ قِرَامُ سِتْرٍ فِيهِ تَمَاثِيلُ وَكَانَ فِي الْبَيْتِ كَلْبٌ فَمُرْ بِرَأْسِ التِّمْثَالِ الَّذِي بِالْبَابِ فَلْيُقْطَعْ فَلْيُصَيَّرْ كَهَيْئَةِ الشَّجَرَةِ وَمُرْ بِالسِّتْرِ فَلْيُقْطَعْ وَيُجْعَلْ مِنْهُ وِسَادَتَيْنِ مُنْتَبَذَتَيْنِ يُوطَآَنِ وَمُرْ بِالْكَلْبِ فَيُخْرَجْ فَفَعَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ ذَلِكَ الْكَلْبُ جَرْوًا لِلْحَسَنِ أَوِ الْحُسَيْنِ تَحْتَ نَضَدٍ لَهُ فَأَمَرَ بِهِ فَأُخْرِجَ
Jibril datang kepadaku,lalu berkata ; Sesungguhnya aku datang kepadamu tadi malam ,tapi aku tidak masuk kerumahmu karena di pintu rumah terdapat gambar lelaki . Waktu itu juga ada dirumah tabir yang bergambar .Juga ada anjing . Pergilah kepatung dipintu lalu potonglah kepalanya hingga seperti pohon .Pergilah ke tabir ,lalu potonglah dan jadikan dua bantal yang di injak – injak . Dan pergilah ke anjing lalu keluarkan . Rasulullah SAW melakukan sedemikian ,dan anjing itu adalah anjing kecil milik Hasan dan Husain dibawah meja , lalu diperintahkan untuk dikeluarkan .
قَالَ أَبو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَفِي الْبَاب عَنْ عَائِشَةَ وَأَبِي طَلْحَةَ *
Abu Isa ( Imam Tirmizi ,lahir 209 , wafat 279 H ) berkata : Hadis tersebut hasan sahih . Dlm bab ini terdapat hadis dari Aisyah dan Abu Tholhah .
Keadaan beliau mirip dengan hadis
وَإِنَّهُ لَعَلَى حَصِيرٍ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ شَيْءٌ وَتَحْتَ رَأْسِهِ وِسَادَةٌ مِنْ أَدَمٍ حَشْوُهَا لِيفٌ وَإِنَّ عِنْدَ رِجْلَيْهِ قَرَظًا مَصْبُوبًا وَعِنْدَ رَأْسِهِ أَهَبٌ مُعَلَّقَةٌ فَرَأَيْتُ أَثَرَ الْحَصِيرِ فِي جَنْبِهِ فَبَكَيْتُ فَقَالَ مَا يُبْكِيكَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّ كِسْرَى وَقَيْصَرَ فِيمَا هُمَا فِيهِ وَأَنْتَ رَسُولُ اللهِ فَقَالَ أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَهُمُ الدُّنْيَا وَلَنَا اْلآخِرَةُ *
Rasulullah SAW berbaring diatas tikar dengan berbantal kulit berisikan sabut . Di kedua kakinya terdapat daun untuk memasak kulit . Di atas kepalanya terdapat kulit belum di samak yang tergantung . Aku melihat bekas tikar di lambungnya . Aku menangis .
Beliau bersabda :”Mengapa kamu menangis ?”.
Aku berkata :” Wahai Rasulullah ! Sesungguhnya raja Kisra dan Kaisar sangat mewah sedang engkau adalah utusan Allah “.
Rasulullah SAW bersabda : “ Apakah kamu tidak rela , mereka mendapat dunia dan kalian mendapat akhirat “. [32]
Tiadalah kehidupan di dunia ini, melainkan kesenangan yang menipu.
Imam Bukhori meriwayatkan dari Ibnu Umar ra berkata :
أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبِي فَقَالَ كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَقُولُ إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
Rasulullah SAW memegang pundakku , lalu bersabda : “ Jadilah kamu di dunia seorang asing atau orang yang menyebrang jalan ,”
Ibnu Umar berkata : “ Bila kamu dalam waktu sore , jangan menanti pagi . Dan bila waktu pagi tiba , jangan menanti petang . Gunakan waktu sehatmu untuk sakitmu dan waktu hidupmu untuk matimu , “[33]
IV. SEDERHANA dalam berbicara dan membaca Al-Qur’an
يَانِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِإِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا(32)
Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik,[34]
Ket : Karena berbicara dengan suara merayu (kemenyek) itu menimbulkan fitnah untuk itu dilarang.
Begitu juga cara membaca Al-Qur’an, Allah brfirman
وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya (seperti orang berbisik ) dan carilah jalan tengah di antara kedua itu"[35]
يَاأَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ(1)قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا(2)نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا(3)أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا(4)
Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk salat ) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan.[36]
Tidak usah terlalu cepat dalam membaca dan juga tidak usah terlalu pelan namun perintah Allah : yang sederhana, begitu juga dalam berdo’a. sebagaimana ayat
ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
7.55. Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas . A`raf 55
Al-Qur’an sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
"Dan kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. " (QS. at-IsTa': 82).
Ingatlah janji Allah
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ(29)لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ(30)
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,
|
agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri[37].
Balasan bagi mereka adalah Surga aden. Sebagaimana firman Allah
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤاً وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ
35.33. (Bagi mereka) syurga 'Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka didalamnya adalah sutera.
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ
35.34. Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri. A`raf 34
الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِن فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ
35.35. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; didalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu".A`raf 35
Keistimewaan orang-orang yang menghidupkan sunnah yang sudah terpendam sebagaimana hadis
إِنَّهُ مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِي قَدْ أُمِيتَتْ بَعْدِي فَإِنَّ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلَ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنِ ابْتَدَعَ بِدْعَةَ ضَلاَلَةٍ لاَ تُرْضِي اللَّهَ وَرَسُولَهُ كَانَ عَلَيْهِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أَوْزَارِ النَّاسِ شَيْئًا
Barang siapa menghidupkan sunnahku yang telah di matikan setelah aku meninggal dunia akan mendapat pahalanya dan pahala orang yang menjalankannya tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka dan barang siapamenjalankan bid`ah sesat yang tidak merelakan kepada Allah dan rasulNya akan mendapat dosanya dan dosa orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun . [38]
Tidak ada paksaan dalam agama namun ingatlah pesan Allah
وَقُلِ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ فَمَن شَاء فَلْيُؤْمِن وَمَن شَاء فَلْيَكْفُرْ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَاراً أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِن يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاء كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءتْ مُرْتَفَقاً
18.29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلاً
18.30. Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.
أُوْلَئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَاباً خُضْراً مِّن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقاً
18.31. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah; Kahfi 31
Semoga bermanfaat didunia akherat.
[1] Al ahzab 70
[2] Ali imran 31
[3] Al kahfi 107-108 .
[4] Al Ahzab 59
[5] HR Bukhori /Libas /5885. Tirmidzi /Adab /. 2784. Abu dawud /Libas /4097. Ibnu Majah /Nikah / 1904. Ahmad / Musnad banu Hasyim /1983. Hadis sahih .
[6] HR Abu Dawud / Libas / 40 98 . Ahmad / Baqi musnad muksirin/ 8110 Ket : Syaukani berkata : Perawi – perawinya perawi Sahih Bukhori .
[7] Ibnu Majah / Libas / 3606 . Abu dawud / Libas / 4029 . Ahmad / Musnad muksirin /5631
[8] HR Bukhori
[9] HR Muslim dalam kitab sahihnya 4750
[10] Muslim 2128 Sahih
[11] Al ahzab 53
[12] Imam suyuthi memberikan tanda lemah , lihat Jami` shoghir / 2/122.Ia juga diriwayatkan oleh Thobroni , Baihaqi . Al Mundziri berkata : “ Perawi – perawi Thobroni adalah perawi Sahih Bukhori , lihat Attarghib wattarhib nomer 2938
[13] Nue 31
[14] HR Muslim 1403
[15] Annur 30
[16] Annur 60)
[17] Annur 55
[18] Muttafaq alih 5232
[21] HR Bukhori 6487
[23] Assajdah 12
[24] HR Bukhori/ 833. Muslim / Masajid/ 589. Nasai/ Sahwi/ 1309. Abu dawud/ Salat/ 880. Ibnu Majah / Daawat/2838. Ahmad/ Baqi musnad / 23780.
[25] At tholaq 2
[26] At tholaq 4
[27] HR Muslim ,/ Bir/ Bab 12. Nomer 59.Tirmizi /2418. Baihaqi / 93/6. Al Khothib Al Baghdadi dalam tarikh Baghdad 23/4. Qurthubi 273/4 , 255/15
[28] Bukhori 373
[29] Al a`raf 31.
[31] Muhammad 12
[32] HR Bukhori 4913
[33] HR Bukhori / Raqaq / 6416. Tirmidzi /Zuhud / 2222 . Ibnu Majah / Zuhud / 4114. Ahmad / Musnad muktsirin minas shohabah 47509.
[34] Alahzab 32
[35] Al isra` 110
[36] Al Muzammil 1-4
[37] SURAH FAATHIR 29-30
[38] Muslim 1017 Tirmidzi 26 77
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan