18/07/2011 21:02
BUDAYA Delegasi Afganistan Dihibur Debu
Jakarta, NU Online
Dua puluh deligasi perdamian Afganistan dihibur musik dari grup Debu. Tampak di antaranya Burhanuddin Rabbani, manta presiden Afganistan. Dia duduk berdampingan dengan wakil ketua umum PBNU H As’ad Said Ali.
Dua puluh deligasi perdamian Afganistan dihibur musik dari grup Debu. Tampak di antaranya Burhanuddin Rabbani, manta presiden Afganistan. Dia duduk berdampingan dengan wakil ketua umum PBNU H As’ad Said Ali.
Lagu pertama berjudul Allahmendapatkan tepuk tangn meriah dari penonton. “Tujuan kami bermusik hanya satu, mengumandangkan la ilaha illa Allah, tiada Tuhan selain Allah,” kata Mustafa, volais Debu yang juga pegang alat musik petik khas Timur Tengah, Gambus.
Malam ini Debu menurunkan tujuh personil, masing-masing Mustafa (vokalis dan Gambus), Salim (suling), Mujahid (Bas), Daud (drum), Luthfi (perkusi, Ahmad (santur) dan Abdullah bin Mustafa (biola). Kecuali Luthfi dan Ahmad yan dari Indonesia, personil Debu berasal dari Amerika Serikat, beberapa di antaranya sudah menjadi WNI.
Sampai hari ini, debu sudah mengeluarkan tujuah album, di Indonesia 5, di Turki 1, dan di Iran 1. “Kita mesti bangga, ada orang asing yang memiliki keahlian yang naturalisasi menjadi WNI secara sukarela. Apalagi mereka menyuarakan Islam,” komentar Bina Suhendra, bendahara PBNU.
“Saya suka musiknya, perpaduan dari mudaya yang berbeda. Kelembutan mereka juga suka. Ini cocok buat NU yang menilai semua manusia itu sama, kecuali takwanya,” tambahnya.
Di sela-sela lagu, Mustafa mengatakan, Nabi Muhammad adalah sosok yang terindah, termulia. “Beliau adalah insan kamil. Kalau kita ingin mengenal dengan nyata, maka kita hidupkan akhlah Nabi dalam diri kita. Kalau kita punya akhak baik, ke mana pun, orang akan melihat Nabi,” tegasnya.
“Fitranya manusia adalah laa ilaha illa allah, tidak kenal agamanya. Apapun agamanya laa ilaha illa allah. Pada saat ditanyakan siapa nabimu, ada banyak jawaban, sehingga ada banyak agama. Tapi, pada dasarnya semua laa ilaha illa allah. Penjelasan ini kami sampaikan kepada semua orang, tidak lihat agamanya. Dan semuanya terima,” jelasnya.
“Ucapkanlah laa ilaha illa allah,” seru Mustafa. Lagu terakhir berjudul laa ilaha illa allah diiringi tepuk tangan para penonton, sambil berseru laa ilaha illa allah. Mereka bertahlil bersama.
"Wahai Muslim dan Hindu, mari ucapkan bersama Laa ilaha illaallah. Bersatu satu irama. Laa ilaha illallah....”
Penulis: Hamzah Sahal
Komentarku ( Mahrus ali )
Mengapa tokoh – tokoh elite NU berani melanggar keputusan muktamarnya yaitu musik di haramkan , apakah dlm muktamar haram , lalu di acara Harlah , jadi halal?. Anehnya melanggar keputusan muktamar , terkesan taat pada thaghut. Bila tokohnya mengabaikan keputusan Muktamar , pada hal mereka adalah cermin bagi bawahannya . Realitanya mereka cermin buruk . Bahkan elitnya perlu bercermin kepada kiyai bawahannya yang suka amar ma`ruf dan anti musik. Cermin buruk , cermin yang harus di singkirkan , lalu cermin baik yang harus di buat kaca hias .Anehnya cermen buruk yang di buat berhias, jadinya hiasan menurut ahli bid`ah dan sampah menurut ahlis sunnah . Lihat keterangan saya tentang musik sbb:
Mu`tamar NU ke 1 di Surabaya pada tgl 13 Rabiuts tsani 1345 H – 20 Oktober 1925 . memutuskan segala macam alat alat orkes ( malahi ) seperti seruling dll adalah haram . Sumber hukum mereka dari kitab Al Ithaf alal Ihya` takhrij Al Iraqi juz VI “. Dalam suatu hadis di jelaskan :.
عَنْ أَبِي ماَلِك ،سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ لَهُمْ يَأْتِيهِمْ يَعْنِي الْفَقِيرَ لِحَاجَةٍ فَيَقُولُونَ ارْجِعْ إِلَيْنَا غَدًا فَيُبَيِّتُهُمُ اللَّهُ وَيَضَعُ الْعَلَمَ وَيَمْسَخُ آخَرِينَ قِرَدَةً وَخَنَازِيرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ *
Dari Abu Malik berkata : Aku mendengar Nabi SAW bersabda : “ Sungguh beberapa kaum dari umatku akan menghalalkan farji ( perzina an akan di resmikan dan di perdakan ) , sutra ( untuk lelaki ) , khomer ( miras akan di beri izin ) dan musik . Sungguh beberapa kaum akan bertempat di dekat puncak gunung ,lantas datang seorang fakir yang membutuhkan sesuatu dengan membawa domba atau ternak milik mereka sendiri . Mereka berkata : “ kemblilah . kepada kita besok saja )Lantas Allah memberikan sangsi kepada mereka , gunung pun lonsor , sedang lainnya di jadikan babi dan kera sampai hari kiamat . HR Bukhori
Hadis tersebut jelas menunjukkan seorang muslim tidak diperkenankan mendengarkan musik dari radio , Cd , TV ,DVD, Tipe recorder , kaset , bel telpon , bel pintu atau musik olahraga pagi dan peralatan musik secara langsung di panggung.
Abu said Al Khudri berkata :
بَيْنَا نَحْنُ نَسِيرُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْعَرْجِ إِذْ عَرَضَ شَاعِرٌ يُنْشِدُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذُوا الشَّيْطَانَ أَوْ أَمْسِكُوا الشَّيْطَانَ لَأَنْ يَمْتَلِئَ جَوْفُ رَجُلٍ قَيْحًا خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمْتَلِئَ شِعْرًا *
Suatu hari kita berjalan bersama Rasulullah SAW di Al araj ,lalu seorang penyair membawakan suatu lagu .
Rasulullah SAW bersabda : “Peganglah setan atau tangkaplah ,. Perut seseorang diantaramu di penuhi dengan nanah lebih baik dari pada dipenuhi dengan syair “. [1]
Artikel Terkait
ah lebay..
BalasHapusSalahkah keputusan Muktamar NU ? KIta ikut saja sariat dan keputusan tsb sudah benar
BalasHapus