18/07/2011 15:40
AGAMA DAN BUDAYA Tradisi Baratan di Nishfu Sya'ban
Jepara, NU Online
Pawai Baratan digelar di Kalinyamatan, Jepara, Jawa Tengah, dilaksanakan sebagai puncak peringatan Nisfu Sya’ban (17/7). Baratan adalah arak-arakan simbol Ratu Kalinyamat diiringi wali kutub.
Pawai Baratan digelar di Kalinyamatan, Jepara, Jawa Tengah, dilaksanakan sebagai puncak peringatan Nisfu Sya’ban (17/7). Baratan adalah arak-arakan simbol Ratu Kalinyamat diiringi wali kutub.
Dayang-dayang, para prajurit dengan diterangi lampu penerang berupa oncor, impes maupun lampion berpawai dari masjid al-Makmur desa Kriyan, kecamatan Kalinyamatan dan finish di pendopo kecamatan Kalinyamatan.
Menurut panitia kegiatan Asyari Muhammad, mengatakan tradisi tersebut merujuk pada peristiwa pembunuhan Sultan Hadirin, suami Ratu Kalinyamat, yang dilakukan oleh Arya Penangsang.
“Jenazah Hadirin, waktu itu, diboyong pada malam hari maka butuh sebuah lampu penerang berupa oncor. Sebagai simbolisasi peristiwa tersebut setiap 15 Syakban masyarakat memperingatinya dengan pawai,” katanya.
Wakil Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi sebelum pemberangkatan pawai mengungkapkan, Baratan merupakan momentum berkumpulnya warga dari penjuru kabupaten Jepara. Dari pertemuan itu, akan menuai panjang umur. Selain itu, Baratan sesuai dengan kata asalnya Bara’atan berarti lebaran atau melebur.
“Semoga dengan Baratan setelah kita saling bertemu dengan sesama warga, Allah SWT memberikan panjang umur, dosa-dosa telah dilebur, kita pun akan bertemu dengan dengan bulan Ramadan yang sebentar lagi akan datang,” harapnya.
Sebelum pawai, peserta shalat Maghrib berjamaah, lalu dilanjutkan pembacaan surat Yasin sebanyak 3 kali.
Kemudian diteruskan dengan bancakan, santap bersama, berupa makanan puli. Puli merupakan makanan yang terbuat dari beras. Agar rasanya kenyal beras dicampur dengan bleng.
Menurut salah satu versi, Puli diambil dari bahasa Arab Afwu lii, yang berarti 'maafkanlah aku'. Nishfu Syakban merupakan momentum menghadapi Ramadan sehingga hati harus bersih dari segala dosa.
Redaktur : Hamzah Sahal
Redaktur : Hamzah Sahal
Kontributor : Syaiful Mustaqim
Dalam http://cah-eleq.blogspot.com/2010/07/pesta-baratan-2010.html terdapat keterangan sbb :
Acara berlangsung sedari pagi sampai malam. Berikut rundown acara:
I. 08:30 - 11:00 Lomba Mewarnai Tingkat PG/TK
Tempat: Pendopo Kecamatan Kalinyamatan
II. 15:00 - 17:00 Lomba Kreatifitas Mengolah Limbah Rumah Tangga
Tempat: Lapangan Benih Palawija Kalinyamatan
III. 18:30 - 19:30 Ritual Nishfu Sya'ban
Tempat: Masjid Al Makmur Kriyan
IV. 19:30 - 22:00 Konvoi Lampion, Barongan dan Kuda Lumping (drama simbolis Perang Prajurit Arya Penangsang dan Prajurit Sultan Hadlirin), Teatrikal Multimedia Ratu Kalinyamat dan Musik Bambu.
Tempat: Masjid Agung Al Makmur Kriyan—sepanjang Jalan Raya Jepara-Kudus—Lapangan Benih Palawija Kalinyamatan Jepara.
Komentarku ( Mahrus ali )
Setahu saya baratan itu pesta leluhur yang banyak kemungkarannya mines kebaikannya , banyak aurat wanita yang sengaja terbuka dengan berhias cantik , pada hal mestinya menurut ajaran sariat tertutup . Itulah budaya setan yang di tegakkan , budaya agama Islam di buang . Banyak rambut wanita terurai ,dengan menari , kadang dengan naik kuda, tangan dan kaki wanita jadi tontonan murahan . Hal ini di lakukan setiap tahun , lalu kapan tobat mereka . Mengapa hal itu justru bupatinya yang menjadi pelopornya. Mestinya dialah yang melarang. Kecuali bila dia hidup tanpa sariat Islam , lalu menggunakan sariat leluhur yang penuh dengan kekeliruan dan kemungkaran .Tindakannya itu di benci oleh Allah , di senangi oleh thaghut, dan setan – setan manusia . Allah menjelaskan :
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma`ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.[1]
Di saat ada orang mengajak kebaikan di benci lalu pesta kemungkaran malah di tampilkan , apakah layak orang seperti itu di katakan mukmin atau munafik dan kafir? .Kalau orang munafik senang kemungkaran itu wajar . tapi hal yang tidak layak adalah mukmin , malah tidak mengerti ajaran agamanya lalu melakukan kemungkaran dan masih beranggapan melakukan kebaikan. Allah berfirman :
أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.[2]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan