Tradisi Menaburkan Beras Kuning. Persamaan Antara Tradisi Hindu dan Yahudi
Tradisi menghamburkan beras kuning pada beberapa acara adat
Tepung tawar: terdiri dari beras
berwarna putih, beras berwarna kuning kunyit, dan daun dapdap yang
dicincang halus. Beras berwarna putih dan kuning kunyit adalah lambang
dari keseimbangan hidup manusia, terutama perwujudan rwa bhineda,
misalnya: siang-malam, baik-buruk, lelaki-perempuan, dst.http://stitidharma.org/lis/
Orang Hindu berkata;
We
also have corresponding festivals. In the Jewish tradition, you have
Yom Kippur, and we have Navaratri; we fast and pray and do special
prayers at the time. The festivals of Purim and Holi, coming in the
springtime, signify triumph of good over evil are in both traditions.
When we do a blessing, we use rice as the symbol of fertility. Both,
Hindus and Jews, do penance and fasting. In the past, it is said that
Jews used to rub ash on the body to purify themselves. We have two
important rivers: Jordan and Ganga
Kami
juga memiliki festival yang berkesesuaian. Dalam tradisi Yahudi, Anda
memiliki Yom Kippur, dan kami Navaratri, kita berpuasa dan berdoa dan
melakukan doa khusus pada saat itu. Festival Purim dan Holi, datang di
musim semi, menandakan kemenangan kejahatan atas baik di kedua tradisi.
Ketika kita lakukan berkat, kita menggunakan beras sebagai simbol
kesuburan. Kedua, Hindu dan Yahudi, melakukan silih dan puasa. Di masa
lalu, dikatakan bahwa orang Yahudi menggunakan abu untuk digosokan pada
tubuh untuk menyucikan diri. Kami memiliki dua sungai penting: Yordania
dan Gangga.
Orang Yahudi berkata;
It
is also our custom to throw rice on the bride and groom in the
expectation that they will be fecund and productive. There is even a
custom of putting ashes on the forehead of the groom to remember the
destruction of the temple, and to pray for its reconstruction.
Hal
ini juga kebiasaan kami untuk menaburkan beras pada pengantin dengan
harapan bahwa mereka akan subur dan produktif. Bahkan ada kebiasaan
menempatkan abu di dahi pengantin pria untuk mengingat kehancuran Bait
Allah, dan berdoa untuk rekonstruksi.
Dikirim ulang oleh Anwar Baru Belajar
Sumber: Similarities Between Hindu and Jewish Traditions
Komentarku ( Mahrus
ali):
Kita ikuti saja sariat Islam
yang suci , bukan sariat Islam yang kotor, ikuti sariat Islam yang orsinil bukan
sariat Islam yang palsu, ngikuti sariat Islam yang nyunnah bukan sariat Islam yang mbid`ah, kita ikuti
saja sariat yang landasannya wahyu bukan hawa nafsu. Seluruh kebid`ahan itu
mengikuti hawa nafsu orang bodoh untuk menentang wahyu. Ingat ayat ini:
ثُمَّ
جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ
أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Kemudian Kami jadikan kamu
berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah
syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui. Al Jatsiyah 18
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
088803080803.( Smart freand) 081935056529 ( XL )
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
Waru Sidoarjo.
Jatim.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan