Mereka Memperingati Maulid Nabi di Gereja (Astagfirullah !)
Upacara Maulid khusus diadakan pada
bulan Februari 2010 di sebuah gereja lokal untuk pertama kalinya dalam
sejarah Pakistan. Hosted oleh Pendeta Chaman Sardar, ketua Yayasan ibu
Teresa Kesejahteraan Masyarakat dan komunitas Kristen di Gereja Baptis
di Shahadrah Lahore, upacara itu disebut sebagai Maulid-un-Nabi
Konferensi.
Selain agama Sikh, Kristen,
Hindu dan para pemimpin komunitas Muslim, berbagai lapisan masyarakat
berpartisipasi dalam upacara tersebut.
Dengan bacaan dari Al-Qur'an
oleh Qari Nazeer Ahmad Saeedi, proses formal Konferensi Milad
berlangsung. Pendeta membacakan ayat-ayat dari Alkitab, sedangkan
Gereja Baptis menyanyikan lagu perdamaian.
Dalam kata sambutannya, Pendeta
Chaman Sardar, tuan rumah upacara, mengatakan bahwa perayaan Maulid di
Gereja adalah peristiwa bersejarah dalam sejarah sub-benua. Ini
merupakan langkah besar ke depan di jalan menuju dialog antar agama dan
harmoni dan akan diperluas ke bagian lain negara. Dia mengatakan bahwa
Dr.Muhammad Tahir ul-Qadri-menabur benih harmoni antar agama, yang
kini telah tumbuh menjadi pohon. Dia mengatakan bahwa MQI telah
mengorganisir program Natal di sekretariatnya pusat setiap tahun dan
orang-orang Kristen sekarang akan merayakan Milad Nabi. Ia dihiasi
semua tamu dihormati duduk di panggung utama. Sahibzada Husain
Mohi-ud-Din menyalakan lilin Qadri perdamaian dengan tangannya untuk
menandai suasana yang menyenangkan harmoni antar agama.
Sohail Ahmad Raza, Direktur Hubungan Antar Agama dari MQI, mengatakan bahwa Syaikh-ul-Islam Dr Muhammad Tahir-ul-Qadri adalah bukan hanya pemimpin Umat Muslim. Sebaliknya ia adalah pemimpin yang mengasihi seluruh umat manusia. Perayaan Milad di Gereja membuktikan bahwa komunitas Kristen juga menganggap Dr Tahir-ul-Qadri sebagai pemimpinnya. Dia mengatakan bahwa saudara Kristen pantas penghargaan dan penghormatan untuk mempromosikan toleransi antaragama melalui program ini. Kita perlu mempromosikan tradisi ini. Dia mengucapkan terima kasih Pendeta Chaman Sardar dan seluruh komunitas Kristen tentang pelaksanaan program Milad di Gereja.
Orang Kristen, Sikh, Hindu dan
pemimpin Muslim bersama-sama memotong kue ulang tahun Nabi dan membuat
doa khusus pada kesempatan tersebut. Panggilan untuk shalat Ashar
dilakukan dalam Gereja dan doa dibacakan. Selanjutnya pengaturan untuk
pesta Milad setelah akhir program
Komentarku ( Mahrus
ali):
Itulah tata cara orang kafir
untuk menipu kaum muslimin agar menganggap
baik maulid bersama, bukan di anggap jelek. Pada hal maulidnya saja
sudah amalan baru yang harus dibuang bukan diambil lagi untuk dibudayakan. Hal
ini mereka lakukan di negara yang kafirin menjadi minoritas, tidak dalam negara
yang kaum muslimin minoritas. Hal sedemikian ini, dilakukan untuk mengambil
simpati kaum muslimin supaya menggap baik terhadap kaum kafirin. Paling tidak
bisa hidup bersama tanpa ada nahi munkar atau amar ma`ruf. Ingatlah firman
Allah:
وَلاَ
يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىَ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ
اسْتَطَاعُواْ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ
فَأُوْلَـئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُوْلَـئِكَ
أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿٢١٧﴾
Mereka tidak henti-hentinya
memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada
kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu
dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia
amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal di dalamnya.
217 Baqarah
Mau
nanya hubungi kami:
088803080803.( Smart
freand) 081935056529 ( XL )
Alamat
rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1
Waru Sidoarjo.
Jatim.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan