Bahaya makan Ayam dan
telor atau ternak dengannya.
Secara
realita di tahun – ahir – ahir ini banyak orang yang mendengar sendiri virus
flu burung yang berbahaya berarti mendukung bahwa Ayam dan burung itu di
haramkan. Sebab banyak kasus - kasus kematian di belahan dunia,banyak dollar
yang di kucurkan untuk mencegah pengembangan dan penularan virus H5N1 tapi sia – sia belaka. Pada perinsipnya untuk mencegah penularan virus
itu, tidak memelihara Ayam atau memakannya . Ikutilah berita dan data – data
yang berhasil kami kumpulan sbb:
Info Virus
H5N1
Flu burung merupakan infeksi
virus influenza A subtipe H5N1 (H=hemagglutinin; N=neuraminidase) yang pada
umumnya menyerang unggas, burung dan Ayam yang kemudian dapat menyerang manusia
(penyakit zoonosis). Virus yang sejak akhir 2003 menyerang Asia Timur dan
Selatan, juga menyerang ternak Ayam Indonesia sejak Oktober 2003 sampai
Februari 2004, dan dilaporkan sebanyak 4,7 juta Ayam mati[1].
Menurut
keterangan dari BBC, Virus H5N1 sejauh ini telah membunuh lebih dari 100 orang
sedunia sejak 2003. Virus itu juga menghancurkan pasar unggas.
Kebanyakan
angka kematian berasal dari Asia namun
beberapa kasus pada manusia dan burung juga terdapat di Afrika dan Eropa.
Sebelumnya,
flu ini hanya menyerang burung, bukan manusia. Pertama kali muncul di Hongkong
dengan 18 orang dirawat di rumah sakit dan enam orang diantaranya meninggal
dunia, kemudian menyebar ke Vietnam
dan Korea.
Jenis yang diketahui menjangkiti manusia adalah influenza A sub jenis H5N1.Pada
tahun 1999:
Pada
tgl 7 Februari 2002:
Ratusan
ribu ekor Ayam dan itik dimusnahkan di Hongkong. Pemerintah setempat meminta
penjualan dan impor Ayam dihentikan, menyusul merebaknya wabah flu burung.
Sejak saat itu pula, H5N1 mulai menyebar di luar teritorialnya.[2]
Pada
tgl. 24 Desember 2003:
Pemerintah
Korea Selatan memusnahkan sekitar 600 ribu ekor Ayam dan itik akibat
menyebarnya virus H5N1, penyebab flu burung. [3]
Ditemukan
dua kasus di Hongkong dengan satu diantaranya meninggal. Kedua kasus itu mempunyai
riwayat perjalanan dari Cina. Virus yang ditemukan adalah Avian Influenza A
(H5N1)
23
januari 2004:
Menteri
Kesehatan Thailand Sudarat Keyuraphan mengatakan, Thailand mengkonfirmasi bahwa dua
anak laki-laki telah didiagnosa terkena virus flu burung H5N1. Dikatakannya,
kedua anak laki-laki itu masing-masing berusia 7 dan 6 tahun. Kedua anak itu
pernah berkontak dengan unggas sebelum mengidap penyakit. Dikabarkan, sekarang
di Thailand
masih terdapat sedikitnya 4 pasien flu burung tercurigai yang dikarantina dan
diobati.
Flu
burung (H5N1) dapat menyebar dengan cepat diantara populasi unggas dengan
kematian yang tinggi. Bahkan dapat menyebar antar peternakan dari suatu daerah
ke daerah lain. Penyakit ini dapat juga menyerang manusia, lewat udara yang
tercemar virus itu
WHO
telah memperingatkan, virus H5NI dapat membunuh jutaan orang di seluruh dunia
jika virus ini bersatu dengan virus influenza pada manusia. Gabungan kedua
virus akan membentuk virus baru yang memiliki kemampuan untuk berpindah pada manusia.
[4]
Staf
menteri pertanian Jepang mengatakan,
Jepang berencana untuk melanjutkan larangan impor jika virus yang berkembang di
Delaware diidentifikasi sebagai virus patogen
H5NI yang saat ini berkembang di Asia.
:Penelitian
yang dilakukan Departemen Pertanian Indonesia menunjukkan bahwa subtipe
virus Avian Influenza (AI) di Indonesia adalah H5N1. Hal ini diungkapkan
Direktur Kesehatan Hewan Departemen Pertanian Tri Satya dalam konferensi pers
di Jakarta, Selasa (3/2).
Penelitian
tersebut dilakukan dengan pengujian terhadap Ayam petelur, buras, dan burung
puyuh di Sukoharjo, Wonosobo, Bogor,
Tangerang, Blitar, Purwokerto, dan Klaten. Selain itu juga telah dilakukan
survei serologi terhadap 102 peternak di Bali
serta 10 orang di Tangerang.
Seperti
diketahui subtipe H5N1 bersifat patogen terhadap unggas, namun apabila terjadi
mutasi penyakit dapat menular ke manusia, sebagaimana yang terjadi di Hongkong,
Cina, Thailand,
Vietnam.
Beberapa kejadian di Korsel, Jepang, Taiwan, Kamboja, dan Laos sampai saat ini belum
dilaporkan ada penularan pada manusia. Hal yang sama terjadi di Indonesia
hingga saat ini belum ada kasus pada manusia.
Wabah
baru dan mematikan dari H5N1 mulai dilaporkan di beberapa negara di Asia pada akhir Juni 2004. Kamboja, Cina,
Indonesia, Thailand dan Vietnam melihat kemungkinan
munculnya penyakit ini kembali. Malaysia
melaporkan adanya wabah ini untuk pertama kalinya.
Wabah
berikutnya dari infeksi H5N1 terjadi dalam bulan December 2004 dan tetap
menjangkiti penduduk. Pada tanggal 28 Juni 2005, secara resmi diumumkan adanya
108 kasus fluburung. Hal ini dilaporkan oleh Vietnam
, Kamboja dan Thailand
sejak akhir December 2003. Dari mereka yang terinfeksi, 54 orang meninggal
dunia. Di Indonesia terdapat 3 kasus flu burung yang dilaporkan dalam bulan
Juli 2005, dan ketiganya meninggal dunia.
Ada
pertanyaan di sampaikan kepada anggota WHO.
Apakah
penyakit ini dapat menjadi wabah?
Tidak
ada seorangpun yang tahu apakah virus ini dapat menyebabkan wabah. Namun,
kemungkinan untuk itu sangatlah mungkin terjadi. Influenza H5N1 sekarang ini
merupakan wabah di Asia Tenggara. Semakin lama virus ini berada, semakin besar
kemungkinan untuk menyebar pada manusia. Kalau hal ini terjadi, wabah dunia
influenza dapat terjadi.
Sampai
saat ini, influenza A/H5N1 merupakan penyakit berat pada manusia dengan tingkat
kematian yang tinggi. Apabila wabah dunia terjadi, hal ini dapat menyebabkan
wabah yang lebih mematikan dari pada wabah dunia sebelumnya. [5]
Kasus pada manusia
Virus
H5N1 menjangkiti manusia di Vietnam
, Thailand , Kamboja dan Indonesia
. Sebagian besar dari manusia yang terinfeksi meninggal dunia. Sebagian besar
kasus berjangkit pada manusia yang bekerja atau tinggal di dekat peternakan
unggas. Anak-anak lebih banyak terinfeksi penyakit ini dibandingkan orang
dewasa.
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.
[1] Sungguh banyak kerugian peternak unggas tsb ,
hin gga mereka dia tidak mampu mencegah kematian uanggasnya yang begitu banyak
. Allah berfirman :
dan barangsiapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya
dengan azab yang pedih.. Al Fateh 18
[2]
Realita ini mendukung sekali atas kebenaran larangan ternak ayam , burung yang
bercakar atau memakannya.
[3]
Pemusnahan tsb tidak menyelesaikan masalah tapi di suatu saat akan ada
pemusnahan yang lebih besar lagi , bahkan termasuk menyiakan harta . Lebih baik
laranglah ternak ayam atau burung yang bercakar dan di ganti dengan ternak
lembu , kerbau atau kambing yang menjadi kebutuhan pokok kehidupan.
[4]
Inilah pandemi dunia bila tetap dilanjutkan ternak ayam atau burung. Karena itu
, Rasulullah SAW melarang makan hewan
yang bercakar.
[5]
Jadi ternak unggas sama dengan membikin penyakit baru di masarakat dan ini
suatu bukti yang nyata bahwa larangan makan ayam atau bebek itu benar.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan