Rabu, Februari 05, 2014

Tiada salat sirriyah - kajianku ke 22



Abu isa ( Imam Tirmizi ) berkata :
وَاخْتَارَ أَكْثَرُ أَصْحَابِ الْحَدِيثِ أَنْ لَا يَقْرَأَ الرَّجُلُ إِذَا جَهَرَ الْإِمَامُ بِالْقِرَاءَةِ وَقَالُوا يَتَتَبَّعُ سَكَتَاتِ الْإِمَامِ وَقَدِ اخْتَلَفَ أَهْلُ الْعِلْمِ فِي الْقِرَاءَةِ خَلْفَ الْإِمَامِ فَرَأَى أَكْثَرُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه  عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالتَّابِعِينَ وَمَنْ بَعْدَهُمُ الْقِرَاءَةَ خَلْفَ الْإِمَامِ وَبِهِ يَقُولُ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ وَالشَّافِعِيُّ وَأَحْمَدُ وَإِسْحَقُ وَرُوِيَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ أَنَّهُ قَالَ أَنَا أَقْرَأُ خَلْفَ الْإِمَامِ وَالنَّاسُ يَقْرَءُونَ إِلَّا قَوْمًا مِنَ الْكُوفِيِّينَ
Kebanyakan ahli hadis memilih pendapat  seorang lelaki tidak usah membaca surat ketika imam  membaca  surat al Quran  , tapi menanti waktu imam diam  . Sungguh kebanyakan  ahlul ilmi berbeda pendapat tentang baca surat di belakang imam .Kebanyakan  ahlil ilmi dari sahabat nabi dan tabi`in dan generasi setelah mereka menyatakan  boleh membaca dibelakang  imam . Demikianlah pendapat Malik bin Anas, Abdullah bin Mubarak  , Syafii , Ahmad .
Abdullah bin AlMubarak berkata ; Aku  juga membaca surat di belakang imam  , dan orang – orang juga membacanya  kecuali kaum dari kufah . [1]
 Aku berkata : Bila maksudnya itu baca  fatihah   , maka  kami salut  karena ada hadis :
مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلَاثًا غَيْرُ تَمَامٍ
Barang  siapa yang melakukan salat tanpa membaca  ummul Quran  adalah kurang  X3 , tidak sempurna . [2]
وأما المأموم فالمذهب الصحيح وجوبها عليه في كل ركعة في الصلاة   السرية  والجهرية، وقال الشافعي في «القديم» لا تجب عليه في الجهر
Adapun makmum,maka  madzhab  yang benar adalah wajib membaca  fatihah  baik dalam salat sirri atau jahri .Imam Syafii berkata  :Menurut qaul qadim tidak wajib membaca  fatihah  [3]
        Komentarku ( Mahrus ali ):   Sekali lagi, mereka yang mengatakan adanya  salat sirriyah sekedar mengikuti ajaran tanpa dalil, tapi pendapat manusia biasa yang bertentangan dengan perbuatan sahabat dan Rasul.    
Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari





[1] Sunan Tirmidzi
[2] HR Muslim  395
[3] Almajmuk 311/3
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan