Rabu, Februari 12, 2014

Kritik dari bekas muridku



Abu Hurairah Radhiallahu'anhu menulis:lis

INILAH SUATU BENTUK HAWA NAFSU DENGAN MENGGUNAKAN AYAT AL QUR'AN PADAHAL TIADA SATUPUN TAFSIRAN ULAMA KIBAR YG MENAFSIRKAN DEMIKIAN.

'' Karena itu , mengapa selama hidupnya Rasulullah SAW bersujud ke tanah dalam salat wajib, bukan dikeramik, karpet atau tikar. Begitu juga para sahabatnya yang ber uswah – meneladaninya. Sayang sekali , kita yang hidup di akhir zaman bukan di masa sahabat – lalu kita melakukan salat di kramik dan karpet yang jelas bertentangan dengan perbuatan Rasulullah SAW dan sahabatnya. Ingatlah ayat ini:

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۖ وَمَن يُشَاقِّ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya''. Al Hasyr 4

SI FULAN TIDAK BISA MEMBEDAKAN MANA PERINTAH DAN MANA KEBIASAAN ROSULULLOH? KLO MENENTANG PERINTAH ITU HUKUMNYA HARAM TETAPI SHOLAT DIATAS TANAH ADALAH KEBIASAAN ROSULULLOH DAN TIDAK ADA LAFADZ PERINTAHNYA BAHWA SHOLAT ITU HARUS DIATAS TANAH.....JADI BUKANLAH MENENTANG PERINTAH


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ



1.    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya[1407] dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


[1407]. Maksudnya orang-orang mukmin tidak boleh menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah dan RasulNya.

Komentaku ( Mahrus ali ):

Itulah  komentar  bekas murid  saya bernama  Youfi  atau nama  dalam faceboknya Abu Hurairah Radhiallahu'anhu. Dia belajar pada saya sebentar – tidak sampai satu tahun insya Allah – saya kurang memperhatikan tentang masa belajarnya. Dia  belajar kepada saya car a
baca al Quran dimana sebelumnya  dia belum bisa baca al Quran secara baik, yakni bacaannya  kurang baik. Dan saya yakin dia  tidak bisa bahasa arab, apalagi mengartikan al Quran dan hadis tanpa buku  terjemahan.Bila terjemahannya keliru, maka saya yakin  dia  tidak akan tahu dimana letak kekeliruannya.lalu menggantinya dengan yang benar. Maklum dia belajar dengan saya hanya setahun lalu  tidak pernah datang lagi ke saya. Pada hal tempat tinggalnya terbilang dekat.
Dulu ketika masih belajar di tempat saya, dia mengatakan  bahwa salafy yang benar adalah  salafy  kita ini yang bersujud ke tanah langsung dan salafy  yang ada  ini  yang bersujud di keramik atau sajadah adalah salafy murjiah.
Dulu dia  aktif sujud  di tanah sebagaimana  Rasul SAW aktif  sujud ke tanah dalam salat wajib dan tidak pernah menjalankannya di tikar ata sajadah. Sekarang dia aktif sujud di keramik atau sajadah – ber arti menyelisihi  perbuatan Rasul SAW . Imam Malik  pernah menyatakan bahwa  sajadah di Masjid Medinah adalah bid`ah.

Kalimat yang ditulis oleh Abu Hurairah Radhiallahu'anhu sbb:
'' Karena itu , mengapa selama hidupnya Rasulullah SAW bersujud ke tanah dalam salat wajib, bukan dikeramik, karpet atau tikar. Begitu juga para sahabatnya yang ber uswah – meneladaninya. Sayang sekali , kita yang hidup di akhir zaman bukan di masa sahabat – lalu kita melakukan salat di kramik dan karpet yang jelas bertentangan dengan perbuatan Rasulullah SAW dan sahabatnya. Ingatlah ayat ini:

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۖ وَمَن يُشَاقِّ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya''. Al Hasyr 4

adalah  tulisan saya  di sni:

Sebab  arti kalimat Syaqqullah warasulahu terkadang di artikan  dengan  menyelisihi . Lihat komentar pengarang tafsir sbb:



أضواء البيان – (ج 8 / ص 182)
قوله تعالى : { ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ شَآقُّواْ الله وَرَسُولَهُ } .
الشماقة العضيان ، ومنه شق العصا ، والمخالفة .
Al syamaqah  adalah durhaka , termasuk membela  tongkat atau  tidak taat atau menyelisihi.
Karena  arti Syaqqullah  itu tidak mesti menentang , bahkan ada yang mengartikan menyelisihi, maka saya bilang :
. Ingatlah ayat ini:

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۖ وَمَن يُشَاقِّ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya''. Al Hasyr 4

Dia menuduh saya mentafsiri ayat dengan hawa nafsu, landasannya hanya kebodohan atau sekedar mengikuti terjemahan depag saja yaitu Syaqqullah di artikan mereka menentang Allah saja. Pada hal artinya bukan itu saja. Tapi menyelisihi  juga sebagian arti kalimat Syaqqullah.
Dia menuduh  gitu pada saya landasannya kebodohan bukan ilmu atau mengerti kalimat bahasa arab. Maklum setahu saya, dia belum mendalami bahasa arab.
Lihat saja di kamus al Munawwir, disitu dijelaskan bahwa  sebagian arti   Syaqqa adalah menyelisihi
 Bersambung…………..


Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah:  mantan kiyai nu    lalu teks yang kamu cari


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan