Lanjutan artikel kemarin.
Perintah salat diatas tanah tanpa sajadah atau tikar:
Rasul SAW bersabda:
أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ
قَبْلِي نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ
مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ أَدْرَكَتْهُ
الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ وَذَكَرَ الحَدِيْثَ
Sesungguhnya Nbi SAW
bersabda :” Aku di beri lima perkara yg belum di berikan kepada
seseorangpun sebelumku : “ Aku di beri kemenangan karena ketakutan musuh dlm
jarak satu bulan perjalanan ( sebelum di
serang ) Bumi di jadikan tempat sujud
dan alat suci ( untuk tayammum )Setiap lelaki
yg menjumpai waktu sholat ,
sholatlah ( di tempat itu ) ………[1]
Hadis di atas menunjukkan
bahwa tempat sujud adalah tanah bukan sajadah atau tikar apalagi dipan atau
kasur.Ia menunjukkan bahwa salat bisa di
lakukan dimana tempat di bumi tanpa tikar atau sajadah. Sebab tikar dan sajadah bukan tempat sujud. Dan
selama hidupnya Rasul
SAW dan sahabatnya bila menjalankan
salat wajib di tanah tanpa tikar atau sajadah. Sayangnya orang sekarang selama hidupnya selalu menjalankan salat wajib berjamaah di
karpet atau sajadah. Jadi dia ini menyelisihi Rasul SAW, sama dengan masarakat sekarang , beda dengan salat
para sahabat. Dan ini adalah kebid`ahan dalam salat yang
menyesatkan bukan tuntunan salat berjamaah yang benar. Ia tertolak karena ada hadis:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ
أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ *
Barang siapa yang menjalankan sesuatu yang
tidak cocok dengan urusan kami maka tertolak .
Allah juga berfirman:
ثُمَّ
جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ اْلأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلاَ تَتَّبِعْ
أَهْوَاءَ الَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat
(peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah
kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.[2]
Rasulullah
SAW melakukan salat di mimbar , lalu
ketika sujud, beliau mundur dan bersujud di tanah dan inilah kebiasaan beliau [3]
فَإِذَا قَالَ سَمِعَ
اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ لَمْ يَحْنِ أَحَدٌ مِنَّا ظَهْرَهُ حَتَّى يَضَعَ
النَّبِيُّ صَلَّى الله عليه وَسَلَّمَ جَبْهَتَهُ عَلَى الْأَرْض
Bila
Rasulullah SAW membaca سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ , maka seseorang
diantara kami tidak akan menundukkan punggungnya hingga Nabi SAW meletakkan
dahinya di atas tanah[4]
وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ
عَنِ السَّجْدَةِ الثَّانِيَةِ جَلَسَ وَاعْتَمَدَ عَلَى الْأَرْضِ ثُمَّ قَامَ
Bila bangun dari sujud kedua , Rasulullah SAW duduk
lalu bersandar ke tanah dan berdiri.[5]
قَالَ ابْنُ قَيِّمٍ الْجَوْزِيَّة :
وكَذَلِكَ تَرَى أَحَدَهُمْ لاَ يُصَلِّي إِلاَّ عَلَى سَجَّادَةٍ ،((( وَلَم يُصَلِّ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عَلَى سَجَّادَةٍ قَطُّ ، وَلاَ كَانَتِ السَّجَّادَةُ تُفْرَشُ بَيْنَ يَدَيْهِ ، بَلْ كَانَ يُصَلِّي عَلَى اْلأَرْضِ ، وَرُبَّمَا سَجَدَ فِي الطِّيْنِ )))، وكَانَ يُصَلِّي عَلَى الْحَصِيْرِ فَيُصَلِّي عَلَى مَا اتَّفَقَ بَسْطُهُ ، فَإِنْ لَم يَكُنْ ثَمَّةَ شَيْءٌ صلَّى عَلَى اْلأَرْضِ .
" إِغَاثَةُ الَّلهْفَانِ " ( ص 126
Ibn Qayyim al jauziyah berkata: وكَذَلِكَ تَرَى أَحَدَهُمْ لاَ يُصَلِّي إِلاَّ عَلَى سَجَّادَةٍ ،((( وَلَم يُصَلِّ عَلَيْهِ السَّلاَمُ عَلَى سَجَّادَةٍ قَطُّ ، وَلاَ كَانَتِ السَّجَّادَةُ تُفْرَشُ بَيْنَ يَدَيْهِ ، بَلْ كَانَ يُصَلِّي عَلَى اْلأَرْضِ ، وَرُبَّمَا سَجَدَ فِي الطِّيْنِ )))، وكَانَ يُصَلِّي عَلَى الْحَصِيْرِ فَيُصَلِّي عَلَى مَا اتَّفَقَ بَسْطُهُ ، فَإِنْ لَم يَكُنْ ثَمَّةَ شَيْءٌ صلَّى عَلَى اْلأَرْضِ .
" إِغَاثَةُ الَّلهْفَانِ " ( ص 126
Begitu
juga kamu lihat seseorang diantara mereka selalu menjalankan salat di sajadah. Pada
hal Rasul SAW tidak pernah menjalankan salat di sajadah. Sajadah juga tidak
pernah digelar dimukanya. Tapi beliau menjalankan salat di tanah, kadang beliau
bersujud di lumpur.
Beliau
juga melakukan salat di tikar yang ketepatan digelar. Bila tidak ada sesuatu dimukanya, maka beliau menjalankan salat langsung ke tanah. Ighotsatul lahfan 126.
Komentaku ( Mahrus ali ):
Setahu
saya, Rasul menjalankan salat di tikar itu
ketika beliau menjalankan salat sunat bukan salat wajib. Karena itu,
tidak usah menggunakan tikar dalam salat wajib
karena ittiba`.
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Peringatan:Mesin
pencari diblog tidak berfungsi, pergilah ke google lalu tulislah: mantan kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Mau nanya hubungi kami: 088803080803.( Smartfren)
081935056529 ( XL ) Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo.
Jatim.Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan