Ini salah satu kritik
bekas murid saya yang asalnya aktif sujud ke tanah sekarang aktif sujud di
sajadah nauudzu billah.
INILAH SUATU BENTUK
HAWA NAFSU DENGAN MENGGUNAKAN AYAT AL
QUR'AN PADAHAL TIADA SATUPUN TAFSIRAN
ULAMA KIBAR YG
MENAFSIRKAN DEMIKIAN.
Komentaku ( Mahrus ali ):
Ternyata apa yang di katakana itu adalah kedustaan
belaka, bukan kejujuran sebagaimana dilakukan oleh orang mukmin. Dan kedustaan itu layak sekali
dilakukan oleh orang – orang kafir.
Dalam hal ini, saya telah sampaikan pendapat Imam Abu Isa bin Surah Al Tirmidzi - dalam kitab
adhwa ul bayan yang di tahkik dan diringkas oleh Syaikh Muhammad
Nasiruddin Al albani dalam
artikel kemarin tentang ayat 4 Al Hasyr
itu.
Bekas murid
saya yang di Facebook bernama Abu
Hurairah Radhiallahu'anhu tidak mengerti bahasa arab, mestinya tahu
diri, bukan bodoh tentang dirinya, bodoh dan tidak mengerti posisi dirinya, apalagi
menghargai posisi orang lain – ulama yang anti bid`ah dan senang sunnah. Dia
bodoh tentang siapa dirinya bahwa dirinya
tidak mengerti bahasa arab lalu berani
menyatakan seperti itu. Pada hal dia belum membuka seluruh
kitab tafsir atau seper empatnya. Seandainya dia membukanya, maka dia akan kesulitan membacanya apalagi menerjemahkannya,
layaknya orang tuna netra yang tidak bisa melihat huruf dikitab, apalagi
memahaminya.
Baca alQuran
saja masih perlu dibenarkan apalagi baca arab gundul – tanpa syakal
tambah tidak bisa, apalagi paham. Bila
belajar masih butuh waktu lama dan dana banyak.
Hak orang sedemikian ini mestinya bertanya karena
mengikuti ayat sbb:
وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا
نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ(7)
Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu
(Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada
mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu
tiada mengetahui.[1]
Dalam surat
al hasyr 4 tadi diterangkan bahaya orang
yang menentang Allah dan RasulNya, juga boleh di artikan menyelisihi keduanya.
Mestinya taat kepada keduanya dan menjadikan Rasul SAW
sebagai teladannya bukan meneladani sebagaian guru atau ulama untuk
meninggalkan tuntunan. Sebab ulama bukan Rasul yang diutus, tapi kadang mereka
benar, lalu berhak diikuti, kadang mereka salah lalu harus di buang pendapatnya.
Salat di sajadah adalah salat yang tidak mengikuti
tuntunan Rasul
SAW, tapi mengikuti tontonan salat yang dilakukan kebanyakan
orang. Salat tersebut jelas bid`ah yang tertolak bukan sunnah yang diterima.
Kembalilah kepada hadis :
1120- حَدِيْثُ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ
أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هٰذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
أَخْرَجَهُ اْلبُخَارِيّ فِي : 53 كِتَابُ
الصُّلْحِِ : 5 بَابٌ إِذَا اصْطَلَحُوا
عَلَى صُلْحِ جَوْرٍ فَهُوَ مَرْدُوْدٌ
1120. Aisyah ra menuturkan:
“Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membuat perkara yang baru dalam
agama kami tanpa petunjuk dari kamu, maka perkaranya itu ditolak.” (Bukhari,
53, Kitabush Shulukh, 5, Bab jika berdamai dalam masalah dosa, maka
perdamaiannya ditolak)
Allu`lu` wal marjan 537/1 Al albani berkata : Muttafaq alaih
Lihat
di kitab karyanya : Misykatul mashobih ,nomer hadis:
140
Bersambung …………………………
Artikel Terkait
berarti sholat dgn sajadah gk boleh ya....
BalasHapuslha klo kita ragu dgn lantai yg kt pijak bersih dari najis gmn pak?
trs klo kt sholat dimasjid sdh ada sajadah karpet trs gmn ? apa kt gulung karpet dl baru sholat
Untuk Konco tani,
HapusSalatlah di tanah, dan jangan salat di kramik, sajadah atau tikar. Ia adalah bid`ah yang tertolak bukan sunnah yang diterima
sholat di masjidil haram ditolak juga????
Hapusjadi sholat di masjidil haram ditolak juga?????
HapusUntuk doni cox
HapusSalat dengan sajadah di masjid Madura atau masjidil haram sama saa tertolak
Untuk Untuk doni cox
Hapusya , jelas ditolak, karena menyelisihi salat Rasul dan para sahabat