TUNIS (Arrahmah.com) – Syeikh
Hamda Saeed, seorang “mufti” Tunisia telah menyatakan dukungannya terhadap
pelarangan cadar dengan dalih keamanan, tiga hari setelah Menteri Dalam Negeri
mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan keras terhadap Muslimah yang
mengenakah hijab dan menutup wajah mereka (mengenakan cadar), lapor kantor
berita UPI.
Syeikh
Saeed mengklaim kepada para wartawan pada Senin (17/2/2014) bahwa para pemimpin
masyarakat memiliki hak untuk membatasi hal-hal yang diperbolehkan jika mereka
menemukan hal tersebut untuk kepentingan “terbaik” bangsa.
Pernyataan
ini datang tiga hari setelah pengumuman dari Kementerian Dalam Negeri bahwa ia
akan menerapkan langkah-langkah tegas terhadap setiap orang yang mengenakan
niqab (cadar) dalam sebuah langkah yang diklaim bertujuan untuk mencegah
ancaman “teror” yang berkembang.
“Kementerian
Dalam Negeri akan mengontrol dengan ketat setiap orang yang memakai niqab dalam
kerangka hukum,” ujar kementerian dalam siaran pers.
Rezim Tunisia mengklaim bahwa niqab menjadi semakin
populer dalam tiga tahun terakhir, sejak runtuhnya rezim Tunisia
sebelumnya yang dipimpin oleh Zein al-Abidine pada tahun 2011. (haninmazaya/arrahmah.com)
Komentaku ( Mahrus ali ):
Pelarangan cadar adalah upaya non muslim –
kristen, Yahudi, sekuler dan segala
macam barisan kekufuran yang main di balik layar. Inteljen negara yang bikin rekayasa, program yang intinya
mencitrakan jelek kepada wanita yang
bercadar dan meninggikan martabat wanita yang suka buka tubuhnya di hadapan
aparat yang korup, siang dan malamnya selalu hidup di tempat hiburan. Seolah wanita
bercadar adalah teroris dan wanita yang pakai rok mini adalah negarawati
yang patut di acungi jempol. Inilah makar buruk bertujuan jelek juga untuk
melawan aktivis dakwah yang ingin
kebaikan.Lalu upaya pelarangan cadar itu didukung oleh mufti bejat yang sujud ke thaghut untuk menghina kepada Allah. Dia menjual agamanya dengan harta dunia, akhiratnya dengan dunia yang fana ini. Akal mufti itu sangat buruk. Ingatlah ayat ini:
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا
الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ
الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ
الْمُكَذِّبِينَ
Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah
(saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang
telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).[1]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan