Ketika saya dikritik oleh bekas murid saya yang
tidak mengerti bahasa arab bernama Abu
Hurairah Radhiallahu'anhu, maka datanglah sms dari 08231444xxxx ( nomernya ada di saya)
ass.ustd
klo sy baca penjelsan bkas murid ustd yg bernama di face book abu hurairah dia
sperti kna pemahaman dari salafi,krn sy jg pernah di ksih pemahaman sperti itu .dan
sy balik bertanya kpd mrk jd hadist yg di shahihkan syeh albani di mn rosul mengambil
bantal dan papan lalu melemparkannya sampai dua kali stlh itu rosul bersabda"SHOLATLAH
DI ATAS TANAH SEMAMPUMU,BILA TDK MAMPU SUJUDLAH SEDIKIT LEBIH RENDAH DARI RUKUK
KAMU"dr hadist ini kt hrsnya cerdas rosul sampai melemparkan bantal dan
papan bs di artikan larangan dan kalimat SHOLATLAH DI ATAS TANAH SMAMPUMU.klo
kt cerdas bukankah itu isyarat/ perintah
dan
sholat yg di lakukan orang yg di jenguk nabi, sy rasa itu sholat wajib soalnya
orang sakit jarang shlat sunat,mrk tdk bs jwb,mungkin bkas murid ustd blum baca
hdist td.wallohua'lam
dulu
sering skali orang mengatakan sholat tdk wajib di tanah krn tdkada nash dan
perintah dan larangan dr nb krn itu hny kbiasaan nabi,ttp stelah sy kshkan
hadist yg di shahihkan syeh albani mrk diam tdk ada yg jwab klopun ada yg jwb
dia akan bilang maksudnya bukan itu,kt hrus tnykan dulu ke ulama khibar.jg ada
yg jwb mmang sujud di tanah afdol tp jng mwajibkan,sy jwb bukannya kt hny itba'
dlm ibadah, tp dr Hati mrk yg pling dlm bnyk merk yg mengakui sujud di tanah
adalah kbenaran walau mrk blum mampu menjalankan.wallohua'lam
Komentaku ( Mahrus ali ):
Jadi
salafy itu membenarkan tentang sujud di atas tanah, dalam hatinya juga menyalahkan
sujud di atas sajadah hanya saja tidak
mampu menjalankan lalu keluar berbagai alasan yang sangat bertentangan dengan
sunnah cocok dengan hawa nafsu orang bodoh.Bila mereka mampu menjalankannya ,
maka akan banyak alasan untuk memperkuat sujud di atas tanah.
Kalau
sujud di atas tanah itu adalah kebiasaan Rasul dan sahabatnya setiap
menjalankan salat wajib, mulai di perintahkan salat sampai meninggal dunia, maka hal yang tidak biasa bagi mereka – rasul dan
sahabatnya adalah menjalankan salat
wajib di atas tikar atau sajadah.
Ibn
Taimiyah berkata:
فَلَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَتَّخِذُ سَجَّادَةً
يُصَلِّي عَلَيْهَا وَلَا الصَّحَابَةُ ; بَلْ كَانُوا يُصَلُّونَ حُفَاةً
وَمُنْتَعِلِينَ وَيُصَلُّونَ عَلَى التُّرَابِ وَالْحَصِيرِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ
غَيْرِ حَائِلٍ
Nabi dan sahabatnya tidak pernah mengelar sajadah untuk salat ,
bahkan mereka melakukan salat dengan kaki telanjang dan bersandal dan mereka juga melakukan salat di debu, tikar
dll tanpa sajadah [1]
.
وَقَدْ رُوِيَ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ مَهْدِيٍّ لَمَّا قَدِمَ
الْمَدِينَةَ بَسَطَ سَجَّادَةً فَأَمَرَ مَالِكٌ بِحَبْسِهِ فَقِيلَ لَهُ :
إنَّهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ فَقَالَ : أَمَا عَلِمْت أَنَّ بَسْطَ
السَّجَّادَةِ فِي مَسْجِدِنَا بِدْعَةٌ .
Sungguh
telah di kisahkan bahwa Abd rahman bin Mahdi ketika datang ke Medinah menggelar
sajadah , lalu Imam Malik memerintah agar di tahan ( dipenjara ) . Di katakan
kepadanya : “ Dia adalah
Abd Rahman bin mahdi “
Imam
Malik menjawab :” Apakah kamu tidak mengerti bahwa menggelar sajadah dimasjid kami adalah bid`ah
“.
Ibnu
taimiyah berkata :
.
أَمَّا الصَّلاَةُ عَلَى السَّجَّادَةِ فَلَمْ تَكُنْ هَذِهِ سُنَّةَ السَّلَفِ
مِنْ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ وَمَنْ بَعْدَهُمْ مِنْ التَّابِعِينَ لَهُمْ
بِإِحْسَانِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ; بَلْ كَانُوا يُصَلُّونَ فِي مَسْجِدِهِ
عَلَى اْلأَرْضِ لاَ يَتَّخِذُ أَحَدُهُمْ سَجَّادَةً يَخْتَصُّ بِالصَّلاَةِ
عَلَيْهَا
Melakukan
salat diatas sajadah ( tikar, karpet, keramik ) tidak termasuk budaya kaum muhajirin, Ansar, tabi`in yang mengikuti
jejak mereka dengan baik di masa
Rasulullah saw. Bahkan mereka
menjalankan salat di atas tanah , seseorang diantara mereka tiada yang
menggunakan sajadah husus salat [2]
Sutau saat akan saya tunjukkan perintah Rasul
SAW untuk menjalankan salat wajib di
atas tanah.
Pergilah ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Peringatan:Mesin pencari diblog tidak berfungsi,
pergilah ke google lalu tulislah: mantan
kiyai nu lalu teks yang kamu cari
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan