PDI Perjuangan menjalankan aksi intelijen
terhadap masjid-masjid. Mengawasi setiap khotbah yang ada.
Anggota Tim Sukses Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari tidak menampik itu. Dia
mengatakan, memang kader partai yang muslim diminta untuk melakukan aksi
intelijen terhadap masjid-masjid.
Pihaknya melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid, karena dikhawatirkan
menjadi tempat terjadinya kampanye hitam.
Eva mengatakan, salah satu yang sudah menginstruksikan itu adalah DPC PDIP
Jakarta Timur.
"Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat
intensif," kata Eva kepada situs RMOL, Jumat (30/5/2014).
Eva menyebutkan, kampanye hitam di masjid-masjid banyak terjadi. Bahkan,
lanjutnya, kini makin marak dan masif.
Partai awalnya tidak menghiraukan. Namun, pihaknya menilai aksi ini makin
marak. Mereka heran kenapa masjid menjadi tempat kampanye hitam.
Bahkan, pihaknya juga akan merekam aktivitas khutbah di masjid-masjid.
"Jadi diperlukan pemantauan. Kalau bisa direkam agar supaya masjid tidak
dikotori fitnah," katanya.
Cara ini, kata Eva, memang belum semua daerah atau masjid-masjid di Indonesia
belum semua dipantau. Namun, ke depannya akan diberikan instruksi agar seluruh
masjid di Indonesia
dipantau.
"Bukan tidak mungkin diikuti seluruh (Indonesia). Karena di Jabar sangat
meluas," kata anggota Komisi III DPR ini.
Cara-cara PDIP ini mengingatkan cara Orba di periode 1970-1980-an. Saat itu
setiap masjid diminta memberikan daftar khatib yang akan berbicara di khutbah
Jum'at.
Bahkan di masjid-masjid tertentu rezim Orba sampai meminta bahan yang akan
dikhotbahkan. Saat itu para pengurus masjid (DKM) harus melaporkan hal itu
kepada Dinas Sospol setempat. [inilah/islamedia/YL]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Kalau di Mesir malah memecat khatib yang
mengeritik kebijakan pemerintah militer yang didukung barat dan Yahud. Ini
termasuk penyesatan umat yang sangat membahayakan, bukan pencerahan umat yang
menguntungkan.
Anggota Tim Sukses Jokowi-JK Eva Kusuma Sundari tidak menampik itu. Dia mengatakan, memang kader partai yang muslim diminta untuk melakukan aksi intelijen terhadap masjid-masjid.
Pihaknya melakukan pengawasan terhadap masjid-masjid, karena dikhawatirkan menjadi tempat terjadinya kampanye hitam.
Eva mengatakan, salah satu yang sudah menginstruksikan itu adalah DPC PDIP Jakarta Timur.
"Karena memang serangan kepada Jokowi-JK di masjid-masjid sangat intensif," kata Eva kepada situs RMOL, Jumat (30/5/2014).
Eva menyebutkan, kampanye hitam di masjid-masjid banyak terjadi. Bahkan, lanjutnya, kini makin marak dan masif.
Partai awalnya tidak menghiraukan. Namun, pihaknya menilai aksi ini makin marak. Mereka heran kenapa masjid menjadi tempat kampanye hitam.
Bahkan, pihaknya juga akan merekam aktivitas khutbah di masjid-masjid. "Jadi diperlukan pemantauan. Kalau bisa direkam agar supaya masjid tidak dikotori fitnah," katanya.
Cara ini, kata Eva, memang belum semua daerah atau masjid-masjid di Indonesia belum semua dipantau. Namun, ke depannya akan diberikan instruksi agar seluruh masjid di Indonesia dipantau.
"Bukan tidak mungkin diikuti seluruh (Indonesia). Karena di Jabar sangat meluas," kata anggota Komisi III DPR ini.
Cara-cara PDIP ini mengingatkan cara Orba di periode 1970-1980-an. Saat itu setiap masjid diminta memberikan daftar khatib yang akan berbicara di khutbah Jum'at.
Bahkan di masjid-masjid tertentu rezim Orba sampai meminta bahan yang akan dikhotbahkan. Saat itu para pengurus masjid (DKM) harus melaporkan hal itu kepada Dinas Sospol setempat. [inilah/islamedia/YL]
Artikel Terkait
Jokowi
- SIMAK PERNYATAAN PANGLIMA TNI KEADAAN NKRI
- Pertemuan rahasia di Istana
- Sri Bintang: "Jokowi Kalap Ditekan Polit-Biro RRC"
- Tidak adail Jokowi
- Mahasiswa: Penegakan Hukum Era Jokowi seperti Jaring Laba-Laba, Hanya Menjerat yang Lemah
- Bungkamnya Media Nasional atas aksi unjuk rasa Mahasiswa di Istana Negara, Pertanda apa?
- Aktivis Malari: Sungguh menjijikkan rezim sekarang ini, selalu berpihak kepada cukong dan para taipan
- Muhammadiyah Pertanyakan Pertemuan "Haram" Hakim MK dengan Presiden
- Pengamat: Sumber pembiayaan pemerintah Jokowi mulai roboh, untuk bayar utang sudah tak sanggup
- SBP: Jokowi sengaja biarkan mafia Cina tak bayar pajak, dananya dipakai untuk proyek apartemen guna menampung jutaan Cina yang masuk dari RRC
- "DEFISIT ANGGARAN: SOEHARTO-ROUSEFF-PETRUK"
- HEBOH….!! Permadi SH: Presiden Jokowi Akan Lengser Di Tahun 2016
- Dikritik Gak Mau, Didoain Kepanasan, Terus Maunya Apa
- Doa Jokowi di dengar kata Husni Kamil yg teمah mennggal
- SURVEI INI TERNYATA Mayoritas Rakyat Indonesia Inginkan Presiden Jokowi Berhenti Sampai Disini
- Inilah Perda Bernafaskan Islam yang Dihapus Presiden Jokowi
- Perda Islami Dihapus, Jokowi Rezim Anti Islam dan Pro Kapitalis!
- Pengamat: TNI terus dihina & dilecehkan Rezim Jokowi, kesabaran para Jenderal senior akan habis
- Dua Sejoli Jokowi-Ahok adalah Bencana Bagi NKRI Dan Sarana Cukong Jarah NKRI"
- Duh, Muncul Petisi Desak Jokowi Tes DNA dengan Sujiyatmi
- Jokowi Temui Politikus Cina, Bahas Kerja Sama dengan Partai Komunis Cina
- SBY Sindir Revolusi Mental Jokowi Mirip Ajaran Komunisme
- Rezim Jokowi-JK Menyengsarakan Rakyat Dengan Timbunan Utang
- Ngakunya Tiga Bank BUMN Pinjam ke China untuk Infrastruktur, Ternyata Buat 47 Perusahaan Ini
- Uang Jajan Anak Jokowi Capai 5Miliar/Bulan Ini Pengakuan Kaesang
ASTAGHAFIRULLAH, BELUMLAH JADI PARTAI PENGUASA?
BalasHapusdi negeri yang rakyatnya mayoritas Muslim ini, kebebasan berdakwah apa lagi terkait dengan prinsip perpolitikan selalu jadi obyek pesakitan yang dicurigai oleh para penguasa termasuk partai penguasanya.
ya virus kecurigaan terhadap para politisi Muslim ini berkembang pesat sejak era Soeharto plus didukung dengan yel-yelnya Nurcholish Madjid yang membuming itu: Islam Yes, Partai Islam, No.
jangan-jangan ada peran calon tokoh nomor 2, pendampingnya Jokowi untuk mensukseskan program semacam ini, beliaukan penguasa masjid-masjid seluruh Indonesia alias Ketua Umum Dewan MasjId Indonesia atau DMI???? wow
http://www.antaranews.com/berita/436576/pemuda-muhammadiyah-menentang-rencana-pengawasan-khotbah-jumat