Oleh: Iwan Purwantono
metropolitan - Selasa, 16 September 2014 | 06:32 WIB
NILAHCOM, Jakarta - Rapat paripurna DPRD DKI yang membahas pengunduran diri Gubernur Joko Widodo berimplikasi politik besar. Naga-naganya, proses pelantikan Jokowi sebagai presiden terpilih dan Basuki Tjahaya Purnama sebagai Gubenur DKI bakal terganggu.
Menurut Dewan Pakar The Founding Fathers House (FFH) Jack Yanda Zaihifni Ishak, perkembangan politik di DPRD DKI semakin jelas. Baik Jokowi dan Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahja Purnama, sulit dilantik sesuai jadwal.
‘’Ya kalau DPRD DKI menolak pengunduran diri Jokowi, mau apa? Karena menilai Jokowi belum menyelesaikan tugas sebagai gubernur sesuai janjinya. Belum lagi masalah lain yang mengemuka seperti Trans Jakarta, disclamer BPK dan lainnya,’’ ujar Jack kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (15/09/2014).
Nah kalau Jokowi ditolak, lanjutnya, keinginan Ahok menduduki kursi DKI-1 terancam pupus. Karena, DPRD sebagai alat kelengkapan pemerintahan memiliki hak untuk menolak mundurnya Joko Widodo.
‘’Apalagi saya dengar, Jokowi tidak melayangkan surat permintaan izin atau pemberitahuan resmi ke DPRD, ketika mencalonkan diri sebagai capres. Wajar kalau DPRD DKI menolaknya,’’ jelasnya.[ris]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan