Merdeka.com - Kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS) memang tengah digempur oleh Amerika Serikat beserta sekutu mereka, Inggris dan Arab Saudi melalui kekuatan udara. Mereka memang sibuk membalas namun di tengah-tengah persengitan, ISIS diam-diam menjalankan rencana terbesar mereka. Menduduki Ibu Kota Baghdad, jantung Irak.
ISIS membelah diri mereka. Satu kekuatan berusaha menghalau pasukan Barat, di sisi lain mereka merangsek mendekati Baghdad dan bertempur dengan pasukan pemerintah Irak. Bentrokan tak terhindar. Diperkirakan 1.000 tentara menjadi martir, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail (29/9).
Ekstremis paling menakutkan saat ini ternyata pelan-pelan telah menaklukkan sejumlah desa dan kota di perbatasan Baghdad. Hanya tinggal selemparan jemuran ISIS bakal mewujudkan mimpi mereka membentuk kekhalifahan.
Laporan mengenai ISIS berada kurang dari dua kilometer dari Baghdad dilansir oleh Yayasan Bantuan dan Rekonsiliasi Timur Tengah, sebuah organisasi dibentuk oleh Gereja St George, satu-satunya gereja Anglikan di Irak. "Mereka semakin mendekati ibu kota. Tinggal selangkah lagi dan kemungkinan besar terjadi," organisasi itu menuliskan status di jejaring sosial Facebook.
Kenyataan ini jelas menampar Presiden Amerika Barack Hussein Obama sebelumnya memandang ISIS sebelah mata dan kini mengatakan tentara Irak tak bisa apa-apa. Canon Andrew White pemimpin organisasi itu mengatakan memang benar tentara Baghdad lemah namun serangan udara juga tidak melakukan apa-apa. "Kami hanya membutuhkan doa Anda sekarang," ujar Canon White.
Misi ketiga Angkatan Udara Inggris mengalami kegagalan menemukan target ekstremis. Obama sendiri akhirnya mengakui ini pertempuran rumit melibatkan militer serta politik. Amerika telah meremehkan perang saudara di Suriah, cikal bakal peristiwa yang membentuk ekstremis paling memusingkan sejagat, ISIS.
Prediksi pengamat teroris juga benar. Beberapa kali kejadian penggorokan jurnalis dan pegiat kemanusiaan merupakan kedok untuk gebrakan lebih besar lagi. Akan sangat sulit jika ISIS bisa merampas Baghdad dan menduduki sektor-sektor penting termasuk markas militer dengan alutsista mumpuni. Mereka bisa lebih besar lagi dan mampu bertahan dari gempuran Barat.
Artikel Terkait
Isis
- Hari Ke-7: Pejuang Koalisi Internasional Bombardir kota Mosul. Mengejutkan Ternyata ISIS Bukan Buatan Zionis Israel dan Amerika
- Penasihat Obama: Khilafah Akan Tegak Kembali, Pasti dan Mustahil Dihindari
- Laporan PBB: Kekuasaan ISIS Libya Semakin Luas
- Mati dengan muka tersenyum
- Takfiri yang banyak diperbincangkan.
- Said Agil: Aliran Arab itu tak cocok dengan Indonesia, ISIS itu Berbahaya
- Ledakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Adalah Rekayasa Penguasa? (1)
- Ledakan di Sarinah, Thamrin, Jakarta Adalah Rekayasa Penguasa? (2-habis)
- Seru nih! Pentagon: AS Sudah Kirim Tentara Khusus ke Irak
- Dzawahiri: Tegaknya Khilafah di Syam, Kunci Pembebasan Baitul Maqdis
- Pernyataan KH Said Aqil Siraj - ISIS akan masuk Indonesia
- Terkuak, Kedubes AS di Jakarta Larang Warganya Beraktivitas di Kawasan Sarinah Sebelum Ledakan Terjadi
- Untuk Orang Orang yang Bertanya Tentang Daulah Islamiyyah
- Percakapan Gaddafi dan Tony Blair Terungkap ke Publik,
- AS Akui Tak Mampu Tumbangkan Islamic State di 2016
- DAULAH ISLAM BAQIYYAH 'Ala Minhaj Annubuwwah
- Lawan 300 militan IS, 4.000 Pasukan Irak Terseok-seok di Ramadi
- Jawabanku untuk teman fb kita tentang mubahalah
- Mubahalah sesama muslim bid`ah dholalah, bukan sunah yang benar
- Ngamuk, Bos Al-Nusra Kecam Pertemuan Oposisi di Riyadh
- IS Mampu Cetak Paspor Syria dengan Otentik
- Hasil sidang pemberontak Suria yg berkumpul di Riyadh bukan di Washinton
- IS Rebut “Harta Rampasan” Buatan AS dalam Jumlah Fantastis
- Keseharian Mujahidin Khilafah di Diyala
- Hukum menyembelih tawanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan