JAS Melaknat Aksi Biadab
Densus 88 Tembak Kepala Nurdin Saat Sedang Shalat
JAKARTA (voa-islam.com) – Betul-betul biadab cara Densus 88 memperlakukan aktifis Islam yang
diduga terlibat kasus terorisme. Pada Sabtu (20/9/2014), lalu, Densus 88
menembak mati Nurdin (28) di rumahnya di Dusun Kala Timur Desa O,o, Kabupaten
Dompu, Bima, NTB, saat ia sedang sujud menunaikan shalat Ashar. Dengan tiga
tembakan kepala Nurdin pecah, darah bersimbah di lantai dan sajadah.
Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) menyebut tindakan Densus 88 tersebut
sebagai pembunuhan brutal (extra judicial killing). Tindakan Densus 88 yang
berulang kali membunuh umat Islam bukanlah merupakan penegakan hukum atau
pencegahan terhadap terorisme, melainkan tindakan yang biadab dalam penindakan
dan penegakan hukum.
“Maka kami mendesak kepada pemerintah untuk mengkaji kembali keberadaan
Densus 88 ini atas segala tindakannya, karena hal ini sangat mencederai
nilai-nilai agama dan kemanusiaan khususnya terhadap umat Islam.” pernyataannya
dalam rilis yang dikirimkan ke voa-islam.com, Selasa (23/09/2014) hari ini.
“JAS mengutuk dan mengecam keras atas pembunuhan yang dilakukan oleh
Densus 88 terhadap seorang umat Islam yang sedang melaksanakan Ibadah sholat
dengan alasan mereka hanya terduga terorisme,” lanjut isi rilis tersebut.
JAS menilai bahwa pembunuhan terhadap umat Islam yang sedang
melaksanakan ibadah merupakan bukti nyata bahwa Densus 88 merupakan musuh Islam
dan umat Islam. Maka kepada para ulama, kyai, tokoh dan seluruh elemen umat
Islam untuk mewaspadai dan menyadari bahwa tindakan biadab Densus 88 ini
dilakukan untuk memerangi Islam dan umat Islam dengan dalih perang terhadap
terorisme.
“Ya Alloh mereka telah membunuh hamba-hambaMU dengan brutal dan keji
maka hancurkanlah dan azab mereka dengan azabMU yang pedih, wa makaru wa
makarallah wallahu khoirul maakiri,.” kalimat penutup rilis yang
ditandatangani Jubir JAS, Ustadz Ahmad Fatih. [AMA/voa-islam.com]
Komentarku
( Mahrus ali ):
Orang
yang lagi salat ditembak, mengapa tidak menanti setelah salat saja. Bagaimana
kalau densus 88 nya atau pimpinannya yang di tembak.? Apakah tidak berpikir kalau hal itu di lakukan terhadap dirinya? Semoga
mereka tidak seperti pak turut saja yang
hanya tunduk kepada majikannya.
Belum pernah ada seorang yang lagi semedi atau
ikut kebaktian di tembak. Bahkan belum ada orang kristen yang
tidak ikut kebaktian di tembak. Ini cara orang kafir, bukan cara orang yang punya agama dalam membunuh. Tapi
kita sudah tahu, dan tidak samar lagi
bagi kita, kita paham sekali, issu
terorisme atau penembakan teroris dilakukan untuk pengalihan issu belaka, bukan
tujuan sebenarnya. Itu sekedar baju untuk menutupi kejahatan yang lebih besar,
bukan untuk membuka kejahatan
sebagaimana pemikiran orang bodoh.
Ia sekali dijalankan untuk mendapat beberapa poin.
Pertama pengalihan issu kecurangan pilpres agar tidak di bahas di masarakat
yang sangat membahayakan kaum kristen.
Kedua. Pengalihan issu dugaan korupsi
Jokowi. Ketiga: Dendam kesumat orang kafir untuk menghabisi aktivis muslim.
Lalu kapan dendam kesumat kaum muslimin kepada arogansi
kaum kafir dilaksanakan. Dan kapan kaum kafir berbuat kasih sayang kepada kaum
muslimin? Di saat gereja mereka sewaktu
kebaktian di jaga oleh Banser, di saat utu pula
orang yang lagi salat Asar di
tembak kepalanya. Kita hanya percaya kepada peringatan Allah sbb:
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ
حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا
"Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup." (QS.
Al-Baqarah: 217)
Kita
ingat hadis ini, maaf saya potong karena terlalu panjang :
أَمَرَ بِالْأُخْدُودِ فِي أَفْوَاهِ
السِّكَكِ فَخُدَّتْ وَأَضْرَمَ النِّيرَانَ وَقَالَ مَنْ لَمْ يَرْجِعْ عَنْ
دِينِهِ فَأَحْمُوهُ فِيهَا أَوْ قِيلَ لَهُ اقْتَحِمْ فَفَعَلُوا حَتَّى جَاءَتْ
امْرَأَةٌ وَمَعَهَا صَبِيٌّ لَهَا فَتَقَاعَسَتْ أَنْ تَقَعَ فِيهَا فَقَالَ
لَهَا الْغُلَامُ يَا أُمَّهْ اصْبِرِي فَإِنَّكِ عَلَى الْحَقِّ
Si raja kemudian memerintahkan membuat parit di jalanan
kemudian disulut api. Raja berkata: 'Siapa pun yang tidak meninggalkan agamanya,
pangganglah didalamnya.' Mereka melakukannya hingga datanglah seorang wanita
bersama anaknya, sepertinya ia hendak mundur agar tidak terjatuh dalam kubangan
api lalu si bayi itu berkata: 'Ibuku, bersabarlah, sesungguhnya engkau berada
diatas kebenaran." HR Muslim
HADIST NO – 5327
Dalam al Qur an
juga di jelaskan sbb:
قُتِلَ أَصْحَابُ الْأُخْدُودِ (4) النَّارِ
ذَاتِ الْوَقُودِ (5) إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ (6) وَهُمْ عَلَى مَا
يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ (7) وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلَّا أَنْ
يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (8) الَّذِي لَهُ مُلْكُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (9) إِنَّ
الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا
فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ (10)
4. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit,
( 5 )
yang berapi (dinyalakan dengan) kayu
bakar,
( 6 )
ketika mereka duduk di sekitarnya,
( 7 )
sedang mereka menyaksikan apa yang
mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.
( 8 )
Dan mereka tidak menyiksa orang-orang
mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,
( 9 )
Yang mempunyai kerajaan langit dan
bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
( 10 ) Sesungguhnya
orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki
dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam
dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.
Artikel Terkait
DENSUS 88 ITU MILIKNYA AMERIKA DAN ANTEKNYA... KOK DI INDONESIA ..? MEMANG INDO ANTEKNYA KANG ...... COBA NEMBAK ORANG SE ENAKNYA TANPA MELALUI PERSIDANGAN YG ADIL DAN JELAS ...COBA KALAU ANGGOTA KELUARGA DIA ... DITEMBAK SPT ITU ... MIKIR OTAKNYA ...
BalasHapus