Ba
Bacalah artikel ini:
Dapatkah 40 Negara Barat dan
Arab Mengalahkan ISIS?
PARIS
(voa-islam.com) - Tiga puluh negara Barat (kafir musyrik) dan sepuluh
negara Arab (munafik) telah berikrar membantu rezim Syi'ah Irak melawan
kelompok Daulah Islamiyah Irak dan Suriah atau ISIS
"dengan semua cara diperlukan".
Sebuah pernyataan bersama dari para menteri luar negeri yang ikut ambil
bagian dalam konferensi besar di Paris mengatakan
dukungan mereka, termasuk "bantuan militer yang sesuai"
menghadapi ISIS.
Konferensi ini diadakan untuk menyepakati strategi membasmi kelompok ISIS yang kini menguasai sebagian besar wilayah Irak dan
Suriah. Kemajuan ISIS di Irak dan Suriah telah membuat para pemimpin Barat dan
Arab mengalami ketakutan.
John Kerry, yang menghadiri pertemuan itu, sudah menggalang dukungan
untuk rencana aksi yang telah diungkapkan oleh Presiden Barack Obama minggu
lalu. Obama bersumpah akan menghancurkan ISIS,
dan menggunakan segala kekuatan yang dimiliki AS.
Pemenggalan James Foley, Steven Sotloff dan David Haines oleh pejuang
ISIS yang diposting dalam sebuah video yang dikeluarkan kelompok pejuang ISIS itu pada hari Sabtu, menambah momentum terhadap
rencana Obama, ungkap seorang wartawan AFP di Paris.
Saat membuka pertemuan, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan
ancaman dari DI harus ditanggapi secara global.
Badan intelijen AS, CIA, memperkirakan bahwa Daulah Islamiyah - yang
dulu dikenal sebagai ISIS - memiliki sekitar 20.000 sampai 31.000 pejuang di
Irak dan Suriah. Bahkan, Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, mengatakan bahwa ISIS jauh lebih canggih dan hebat dibandingkan al-Qaedah.
Dengan dukungan senjata, dana, dan para pejuang yang terlatih, sangat
membahayakan bagi Barat, tegasnya.
Presiden Irak Fuad Masum, yang menjadi tuan rumah konferensi itu
bersama-sama dengan Presiden Hollande, mengatakan komunitas internasional harus
"dengan cepat" memburu para jihadis (ISIS), tegasnya.
"Jika intervensi dan dukungan terhadap Irak terlambat datangnya,
maka artinya ISIS bisa menduduki wilayah lebih
luas lagi dan memberikan ancaman yang lebih besar," kata Fuad Massum.
Selanjutnya, Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan bertemu para
menteri luar negeri dari seluruh dunia di Paris, Prancis hari Senin untuk
membahas strategi melumpuhkan militan Daulah Islamiyah atau ISIS.
Sekitar 40 negara, diantaranya 10 negara-negara Arab, telah menyatakan
bergabung dalam koalisi untuk membantu memerangi ISIS di Irak. Ini merupakan
kekuatan global yang terbesar sepanjang sejarah menghadapi ISIS. Sementara
itu, Prancis mengatakan telah bergabung dengan Inggris untuk mengintai ISIS dari udara di wilayah Irak.
"Pagi ini, penerbangan pengintaian pertama dilaksanakan atas
persetujuan antara Irak dan otoritas negara-negara Arab," kata Menteri
Pertahanan Jean-Yves Le Drian mengatakan pada pasukan Prancis hari Senin di
pangkalan Al-Dhafra di Uni Emirat Arab.
Inggris mengungkapkan pada bulan Agustus sejumlah jet Tornado dan
pesawat pengintainya telah terlibat dalam pengumpulan informasi intelijen.
Di bagian lain, sepuluh negara Arab telah menawarkan diri untuk
mengambil bagian dalam serangan udara terhadap kelompok pejuang ISIS di Irak,
kata para pejabat AS. John Kerry juga sudah bertemu dengan Presiden Mesir,
Marsekal al-Sisi, dan menyatakan akan berdiri di garda paling depan dalam
memerangi kelompok jihadis.
Sejak perisistiwa 11 September 2001, pemboman gedung WTC di New York,
dan respon Amerika dengan melakukan invasi militer ke Afghanistan, dan kemudian
ke Irak, yang bertujuan menghancurkan al-Qaedah, nampaknya belum
tercapai tujuan utama AS.
AS hanya mampu membunuh Usamah bin Laden, tapi tidak mampu mengalahkan
al-Qaedah dan Taliban. Al-Qaedah dan Taliban tetap eksis dan terus berjuang
mengalahkan hegemoni Barat yang didukung negara-negara sekutunya, termasuk
Arab. Bahkan, al-Qaedah pengaruh terus berkembang di berbagai negara.
Sekarang lahir kelompok baru ISIS yang
lebih menakutkan terhadap Barat. ISIS lebih
kuat dan canggih. ISIS mendapatkan dukungan
senjata yang sangat luar biasa, dana, pasukan, dan menguasai wilayah yang
sangat luas, Irak dan Suriah. Barat dan Arab menggigil melihat ISIS, dan sekarang sudah menjadi Daulah Islam Irak dan
Suriah.
Barat dan Arab akan menghadapi ancaman yang bersifat laten, yaitu
ancaman ideologi, dan tak pernah bisa dihapus. Sekarang berbagai kelompok
jihad di berbagai negara telah bergabung dengan Daulah Islam Irak dan Suriah.
Sebuah perkembangan yang sangat dramatik.
AS sejak peristiwa 11 September, sudah melakukan invasi ke Irak dan Afghanistan,
mengirimkan ratusan ribu pasukan bersama sekutunya dan didukung kekuatan
persenjataan. Semua hanya berakhir dengan kekalahan, dan sangat memalukan. AS
meninggalkan Irak. Akhir tahun ini, AS akan meninggalkan Afghanistan.
Semua rezim boneka yang dicangkokan di Irak dan Afghanistan telah tersingkir.
Nuri al-Maliki dan Hamid Karzai yang menjadi kaki-tangan AS telah
pergi, dan gagal mengalahkan kekuatan ideologis (Islam). Kejahatan kafir
musyrik (Yahudi-Nasrani), tidak akan pernah berhenti, sampai orang-orang mukmin
memotong tangan mereka yang penuh dengan darah orang-orang Islam. Wallahu'alam.
mashadi1211@gmail.com
Komentarku ( Mahrus ali ):
ISIS dalam keadaan
sendirian, dan Amirika, sekutunya dan
beberapa negara arab yang muslim ikut nimbrung dalam koalisi
internasional. Jadi negara arab tidak
mempertahankan atau mendukung sama -
sama muslimnya tapi berada d
barisan kafirin untuk mengganyang ISIS yang memeraktekkan hukum Allah di wilayahnya dan
membuang hukum thaghutnya. Koalisi internasional ini sejak dulu sudah ada,
bukan sekarang saja – intinya terfokus
untuk menghadang hukum Allah ditegakkan di atas bumi, lalu di ganti dengan hukum thaghut dan hukum Allah
di injak – injak. Sekarang ISIS sendirian , tapi rupanya banyak kaum jihadi
Islami yang sudah berangkat ke sana.
Saya katakan : Engkau ISIS selama hukum
Allah ditegakkan di wilayahmu dan hukum Thaghut dikubur, maka engkau tidak sendirian. Allah bersamamu.
Saya teringat dengan ayat:
يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
171.
Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan
Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.
الَّذِينَ اسْتَجَابُواْ لِلّهِ وَالرَّسُولِ مِن بَعْدِ مَآ أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ لِلَّذِينَ أَحْسَنُواْ مِنْهُمْ وَاتَّقَواْ أَجْرٌ عَظِيمٌ
172.
Orang-orang yang menaati perintah Allah dan Rasul-Nya, setelah mereka mendapat
luka, berbuat kebaikan, dan bertakwa, [bagi mereka] pahala yang besar.
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُواْ لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَاناً وَقَالُواْ حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
173.
Yaitu orang-orang yang kepada mereka dikatakan: "Sesungguhnya manusia
telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian, karena itu takutlah kepada
mereka." Tapi perkataan itu justru menambah keimanan mereka, dan mereka
menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah
sebaik-baik pelindung."
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan