أَوْحَى
اللهُ إِلَى الدُّنْيَا أَنِ اخْدُمِيْ مَنْ خَدَمَنِيْ وَأَتْعِبِيْ مَنْ
خَدَمَكِ
Allah mewahyukan kepada dunia:
“Berkhidmat (layani) lah orang yang melayani (berkhidmat kepada)-Ku, dan
sengsarakanlah orang yang melayani (berkhidmat kepada)mu”
al-Albani mengatakan; Hadis ini maudlu’ (palsu). Tanzih asy-Syari’ah,
al-Kannani (2:303). Al-Fawaid al-Majmu’ah, asy-Syaukani; 712, adl-Dla’ifah;12
Hadits tersebut maudhu'. Hal itu
diriwayatkan oleh al-Khatib dalam tarikh Baghdad VIII/44 dan juga oleh al-Hakim
dalam kitab Ma'rifat Ulumul Hadits halaman 1
Al-Khatib mengatakan, "Ini
adalah riwayat tunggal yang hanya diriwayatkan oleh Husain bin Fudhail, sedang
dia pemalsu."
مَنْ
أَصْبَحَ وَهَمُّهُ غَيْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، فَلَيْسَ مِنَ اللهِ فِي شَيْءٍ
وَ
مَنْ
أَحْدَثَ وَلَمْ يَتَوَضَّأْ فَقَدْ جَفَانِي ، وَمَنْ تَوَضَّأَ وَ لَمْ يُصَلِّ
فَقَدْ جَفَانِي ، وَمَنْ صَلَّى وَلَم يَدْعُنِي فَقَدْ جَفَانِي، وَ مَنْ
دَعَانِيْ فَلَمْ أَجِبْهُ فَقَدْ جَفَيْتُهُ، وَلَسْتُ بِرَبٍّ جَفٍ
83. Barangsiapa yang berhadas dan tidak berwudlu maka ia telah menjauh
dariku dan barangsiapa berwudlu tetapi tidak salat maka ia telah menjauhiku.
Barangsiapa yang shalat tetapi (sesudahnya) tidak berdo’a untukku maka ia telah
menjauhiku, dan barangsiapa yang mendoakanku tetapi tidak aku jawab berarti aku
telah menjauhinya, dan aku bukan pengatur yang suka
mengatur
Ash-Shaghani mengatakan; Hadis ini Maudlu’, al-Maudlu’at, 53; dan
Al-Albani mengatakan; Maudlu’. Adl-Dala’ifah, 44.
مَنْ
تَمَسَّكَ بِسُنَّتِي عِنْدَ فَسَادِ أُمَّتِي، فَلَهُ أَجْرُ مِئَةِ شَهِيْدٍ
Barangsiapa yang berpegang teguh
pada sunnahku di saat terjadinya kerusakan pada ummatku, maka ia berhak atas
pahala 100 orang yang mati syahid.
-- pernah saya dengar dalam suatu Bayan
Hadis yang sangat dla’if. Dzakhiratu al-Huffadz, 4:5174, adl-Dla’ifah,
326
الْمُتَمَسِّكُ
بِسُنَّتِيْ عِنْدَ فَسَادِ أُمَّتِي لَهُ أَجْرُ شَهِيْدٍ
Orang yang memegang teguh
sunnahku ketika terjadi kerusakan di antara ummatku maka ia berhak mendapatkan
pahala seorang yang mati syahid. -- pernah saya dengar dalam
suatu Bayan
Hadis dla’if, adl-Dla’ifah, 326
الْمُؤْمِنُ
كَيِّسٌ فَطِنٌ حَذَرٌ
Orang mukmin itu cerdik, pandai
dan hati-hati
Hadis Maudlu’. Kasyf al-Khafa’, al-Ajluni, 2:2684, al-Kasyf al-Ilahi,
ath-Tharablusi, 1:859; adl-Dla’ifah, 760.
مَا
فَضَّلَكُمْ أَبُوْ بَكْرٍ بِكَثْرَةِ صِيَامٍ وَلاَ صَلاَةٍ ، وَلَكِنْ بِشَيْءٍ
وَقَرَ فِي صَدْرِهِ
Keutamaan Abu Bakar atas kalian
bulan karena banyaknya berpuasa atau shalat, tetapi karena adanya seuatu yang
mantap dalam dadanya
Hadis ini tidak ada asalnya. Al-Asrar al-Marfu’ah, Ali al-Qari, 452;
al-Ahadits Allati laa Ashla laha fi al-Ihya,as-Subki, 288; al-Manar al-Munif,
246.
bermusyawarah, dan tidak akan sengsara orang yang berhemat
Hadis ini maudlu’ (palsu). Al-Kasyf al-Ilahi, 1:775; adl-Dla’ifah, 611
لَيْسَ
لِفَاسِقٍ غِيْبَةٌ
Terhadap orang fasik tidak ada
ghibah.
Hadis ini maudlu’ (palsu). Al-Asrar al-Marfu’ah, al-Harawi, 390;
al-Manar al-Munif, Ibnu al-Qayyim, 301; al-Kasyfu al-Ilahi, 1:764.
مَا
خَابَ مَنِ اسْتَخَارَ ، وَلاَ نَدِمَ مَنِ اسْتَشَارَ وَلاَ عَالَ مَنِ اقْتَصَدَ
78. Tidak akan sia-sia orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang
yang
bermusyawarah, dan tidak akan sengsara orang yang berhemat
Hadis ini maudlu’ (palsu). Al-Kasyf al-Ilahi, 1:775; adl-Dla’ifah, 611
لَيْسَ اْلإِيْمَانِ بِالتَّمَنِّي وَلاَ
بِالتَّحَلِّيْ، وَلَكِنْ مَا وَقَرَ فِي الْقَلْبِ وَصَدَقَهُ الْفِعْلُ
Iman itu bukan dengan
angan-angan, juga bukan dengan berhias tetapi sesuatu yang mantap di dalam hati
dan dibuktikan dengan pekerjaan.
Hadis ini palsu. Dzakhiratu al-Hufadz, Ibnu Thahir, 4:4656;
adl-Dla’ifah, 1098; Tabyidl ash-Shahifah, Muhammad ‘Amr, 33.
لَوْلاَكَ
مَا خَلَقْتُ الدُّنْيَا
Kalau bukan karena kamu (Nabi
Muhammad saw) niscaya idak aku ciptakan dunia
-- Pernah juga saya dengar pada suatu bayan
Hadis maudlu’. Al-Lu’lu’ al-Marshu’, al-Musyaisyi, 454; Tartib
al-Maudlu’at, 196; adl-Dla’ifah, 282.
لاَ
صَلاَةَ لِجَارِ الْمَسْجِدِ إِلاَّ فِي الْمَسْجِدِ
Bagi tetangga masjid, tidak sah
shalatnya kecuali dilakukan di masjid
Hadis ini dla’if. Dli’af ad-Daruquthni, 362; al-La-ali’ al-Mashnu’ah,
2:16; al-‘Ilal al-Mutanahiyah, 1:693.
لاَ
تُكْثِرُوا الْكَلاَمَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللهِ، فَإِنَّ كَثْرَةُ الْكَلاَمِ
بِغَيْرِ ذِكْرِ اللهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ، وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنَ اللهِ
الْقَلْبُ الْقَاسِي
Janganlah banyak bicara yang
tidak mengandung dzikir kepada Allah, karena kebanyakan bicara tanpa ingat
(dzikir) kepada Allah itu menjadikan keras hati, dan sesungguhnya manusia yang
paling jauh dari Allah adalah yang hatinya keras.
Hadis dla’if, adl-Dla’ifah, 920.
لاَ
تَجْعَلُوْا آخِرَ طَعَامِكُمْ مَاءً
Janganlah kau jadikan akhir dari
makan kalian berupa air.
Hadis ini tak ada asalnya. Adl-Dla’ifah, 2096
كَمَا
تَكُوْنُوْا يُوَلَّي عَلَيْكُمْ
Sebagaimana keadaan kalian, maka
seperti kalianlah yang dikuasakan untuk memimpin
Hadis ini dla’if. Kasyful Khafa’, 2:1997; al-Fawa’id al-Majmu’ah, 624;
Tadzkiratu al-Maudlu’at, 182.
كَانَ
إِذَا أَخَذَ مِنْ شَعْرِهِ أَوْ قَلَمَ أَظْفَارِهِ ، أَوِ احْتَجَمَ بَعَثَ بِهِ
إِلَى الْبَقِيْعِ فَدَفَنَ
Rasulullah saw apabila memotong
rambutnya atau memotong ujung kukunya, atau berbekam (mengeluarkan darah kotor)
maka beliau membawanya ke Baqi’ untuk menguburnya
Hadis ini Maudlu’. Al-‘Ilal, Ibnu Abi Hatim, 2:337; adl-Dla’ifah, 713
قَالَ
اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَنْ لَمْ يَرْضَ بِقَضَائِيْ وَيُصْبِرْ عَلَى
بَلاَئِيْ، فَلْيَلْتَمْسْ رَبّاً سِوَائِيْ
Allah tabaraka wa ta’ala
berfirman; Barangsiapa yang tidak ridla dengan keputusan-Ku, dan tidak sabar
terhadap ujian (bala’)-Ku maka hendaklah mencari tuhan selain-Ku. ---Sering
saya dengar pada saat musyawarah ba’da subuh.
Hadis ini dla’if. karena di dalam sanadnya ada Sa’id bin Ziyad bin Hind,
dia matruk. Majma’ az-Zawa’id, 7:207; Al-Kasyf al-Ilahi, ath-Tharablusi, 1:625;
Tadzkiratu al-Maudlu’at, 189. Al-Fawaid al-Majmu’ah, 746.
فِكْرَةُ
سَاعَةٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادِةِ سِتِّيْنَ سَنَةً
Berpikir sesaat lebih baik
daripada beribadah enam puluh tahun
Hadis ini maudlu’. Tanzih asy-Syari’ah, 2:305; al-Fawa’id al-Majmu’ah,
723; Tartib al-Maudlu’at, 964. --- Sering saya dengar pada
saat musyawarah ba’da subuh.
عَلَيْكُمْ
بِالشِّفَائَيْ: العَسَلُ وَالْقُرْآنُ
Hendaklah kalian menggunakan dua
macam obat, madu dan Alqur’an
Hadis ini dla’if. Ahadits Mu’allah Dhahiruha ash-Shihhah, al-Wadi’i,
247; adl-Dla’ifah 1514
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan