Pemelintiran
data.
Idrus
Ramli menyatakan lagi sbb:
Komentarku ( Mahrus
ali):
Memang
saat itu tidak diteliti seluruhnya dari buku LBMNU Jember, saya fokuskan pengkajian
atas kekeliruan buku tsb di bidang tawassul. Karena itu bab lainnya tidak saya bahas. Sebab untuk bahas satu bab
saja masih perlu banyak halaman dan
sudah menjadi buku yang tebal dan itu
masih sedikit bila mau di cantumkan semuanya.. Untuk masalah tiada bid`ah
hasanatnya, saya bahas dalam buku karya
saya: Kesesatan kiyai pendukung bid`ah hasanah.
Komentarku
( Mahrus ali):
Saya
ini tidak suka dengan ijtihad, senang dengan dalil. Sebab ijtihad itu sama
dengan berpendapat dalam agama. Saya ingin dalil bukan pendapat. Bila guru ahli
bid`ah membawakan dalil saya terima dengan senang hati dan saya ucapkan
jazakallohu khaira, karena saya mendapat ilmu baru bukan ilmu lama, bukan
mendapat ilmu akal – akalan atau ilmu
kebid`ahan dan hurofat. Bila guru –
guru saya di Saudi arabia tidak membawa
dalil, lalu akal – akalan, atau membawa dalil tapi di tafsiri sesuai dengan
ajaran golongannya, sekalipun menurut pengamatan saya, hal ini jarang mereka lakukan di
bandingkan dengan kalangan tokoh ahli bid`ah, maka saya tolak, dan tidak saya terima selamanya.
Saya bukan figuritas, fanatik golongan, nasionalis, sektarian, saya ingin Islam
yang kaffah, landasannya dalil bukan opo jarene guru.atau apa kata lingkungan,
teman atau atasan. Saya berpegangan kepada ayat:
هَاتُوا
بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah:
“Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar”.[1]
Bila
tiada dalil, maka sudah tentu dusta kepada agama, dusta kepada Allah dan
RasulNya. Ini berat sekali. Lihat ayatnya:
وَمَنْ
أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَى إِلَى
الْإِسْلاَمِ وَاللهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Dan
siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap
Allah sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zalim.[2]
Allah
juga berfirman:
أَمْ لَكُمْ
سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau
apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah kitabmu jika kamu memang
orang-orang yang benar.[3]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan