قَالَ صُوْفِي مُحَمَّدُ إِقْبَالَ:
"كَانَ أَحَدُ الْمَشَايِخِ يَتَمَتَّعُ
بِالْحُضُوْرِ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِطَرِيْقِ
الْمُكَاشَفَةِ؛ فَطَلَبَ الشَّيْخُ مُحَمَّدُ زَكَرِيَا اْلكَانْدَهْلَوِي مِنْهُ
الاِسْتِخَارَةَ عَنْ إِحْدَى رَحَلاَتِهِ كَانَ يُرِيْدُهَا فَأَخْبَرَ ذَلِكَ
الشَّيْخُ أَنَّ كُلَّ مَا يَخْطُرُ بِقَلْبِ الشَّيْخِ مُحَمَّدِ زَكَرِيَا
اْلكَانْدَهْلَوِي إِنَّمَا يَكُوْنُ مِنَ الْجِهَةِ الْعُلْيَا، وَلَيْسَ هُنَاكَ
عَمَلٌ أَعْظَمُ مِنْ تِلْك َالرِّحْلَةِ. [مَحْبُوْبُ الْعَارِفِيْنَ ص52]
Seorang sufy Muhammad Iqbal berkata:
Salah satu syaikh punya kemampuan untuk hadir
di muka Rasulullah dengan jalan kasyaf, lalu Syaikh Muhammad
Zakariya mohon padannya untuk minta
restu kepada Rasulullah tentang salah satu khuruj
atau kelananya yang di kehendakinya. Akhirnya syaikh tsb memberi tahukan bahwa seluruh apa yang
terlintas dalam hati Syaikh
Muhammad Zakariya dari Allah ( tempat tinggi ) Dan tiada amal yang lebih berat
dari pada perkelanaan atau khuruj kali
ini. Mahbub arifin 52 .
هَذَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حَرَّمَ اْلعَسَلَ عَلَى نَفْسِهِ، وَأَذَّنَ لِبَعْضِ الْمُنَافِقِيْنَ
لِلتَّخَلُّفِ عَنْ غَزْوَةِ تَبُوْكَ وَعُوْقِبَ فِي ذَلِكَ.
أَمَّا الشَّيْخُ مُحَمَّدُ زَكَرِيَا
اْلكَانْدَهْلَوِي فَهُوَ مَعْصُوْمٌ حَتَّى فِي خَطَرَاتِهِ الْقَلْبِيَّةِ.
اَلْمَصْدَرُ: مِنْ كِتَابِ "جَمَاعَةِ التَّبْلِيْغِ فِي شِبْهِ الْقَارَةِ
الْهِنْدِيَّةِ تَعْرِيْفُهَا، عَقَائِدُهَا" تَأْلِيْف: د/ أَبِي
أُسَامَةَ سَيَّدِ طَالِبُ الرَّحْمَنِ
Rasulullah Rasulullah
pernah mengharamkan madu untuk dirinya
dan memberikan izin kepada sebagian kaum munafikin untuk tidak mengikuti peperangan Tabuk , lalu beliau di beri peringatan
oleh Allah. Pada hal Syaikh Muhammad
Zakariya al kandahlawi ma`sum ( selalu terkontrol ) sekalipun apa yang
terlintas dalam hatinya ( Jadi
Rasulullah kalah
dengan tingkatannya dengan Syaikh Muhammad Zakariya ) refrensi
dari kitab JT di benua India, definisinya dan akidahnya karya Doktor Abu Usamah Sayyid
Thalib ar rahman.
Komentar penulis:
Pernyataan Muhammad Iqbal ini jelas menyalahi
segala macam ayat atau hadis, masak ada orang yang tidak melakukan dosa, bahkan
melebihi Rasulullah . Mengapa Syaikh Muhammad Zakariya tidak
menjadi Nabi dan Rasul akhir zaman saja. Rasulullah
di angkat sebagai teladan Umat di mana Syaikkh Muhammad Zakariya di
perintahkan untuk mengikuti
beliau dalam ayat :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ
كَثِيرًا
Sesungguhnya Rasul lullah saw, ullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah. [1]
Di ayat lain, Allah memerintah agar seluruh
manusia ittiba`kepada beliau, bukan kepada Muhammad Zakariya yang baru saya
tahu posisinya seperti itu. Allah berfirman :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ
فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللهُ
غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
“Katakanlah, jika kalian benar-benar
mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni
dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali ‘Imran: 31)
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُوْلَ مِنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيْلِ الْمُؤْمِنِيْنَ نُوَلِّهِ
مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيْرًا
“Dan barangsiapa menentang Rasul setelah
jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang
mukmin, maka Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya
itu dan Kami jadikan ia di Jahannam. Dan Jahannam adalah sejelek-jelek tempat
kembali.” (An-Nisa`: 115)
Dengan ayat – ayat tsb, orang yang menyatakan ada syaikh yang lebih
mulia dan terhormat disisi Allah melebihi Rasulullah adalah gila yang saya tidak tahu kapan berakhirnya
dan kapan di mulainya. Sudah tentu,
orang yang mengikutinya lebih
gila lagi .
Untuk kasyaf sendiri adalah ilmu yang sering
di bicarakan di kalangan ahli tasawuf dan ini ilmu baru dan tidak bisa di buat
pegangan hukum, karena ada kemungkinan dari setan.
قَالَ الشَّيْخُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ حَسَنٍ
فِي "فَتْحِ اْلمَجِيْدِ": "وَأَكْثَرُ مَا يَقَعُ فِي
هَذِهِ اْلأُمَّةِ مَا يُخْبِرُ بِهِ الْجِنُّ أَوْلِيَاءَهُمْ مِنَ اْلإِنْسِ
عَنِ اْلأَشْيَاءِ اْلغَائِبَةِ بِمَا يَقَعُ فِي اْلأَرْضِ مِنَ اْلأَخْبَارِ،
فَيَظُنُّهُ اْلجَاهِلُ كَشْفًًا وَكَرَامَةً، وَقَدْ اغَتَرَّ بِذَلِكَ كَثِيْرٌ
مِنَ النَّاسِ، يَظُنُّوْنَ اْلمُخْبِرَ بِذَلِكَ عَنِ اْلجِنِّ وَليًّا لله،
وَهُوَ مِنْ أَوْلِيَاءِ الشَّيْطَانِ"
Syekh Abd Rahman bin Al Hasan dalam kitab
fathul majid berkata : Banyak sekali di alami oleh umat ini adalah para dukun yang menerima kabar dari jin
tentang berita – berita yang akan jatuh
ke bumi lalu orang – orang awam
mengiranya sebagai kasyaf dan karomah. Sungguh banyak yang tertarik
padanya bahkan tertipu dengannya lalu di
katakan mereka adalah waliyullah. Pada hal mereka itu walius syaithon. [2]
Ibnu taimiyah berkata
:
وَمِنْ
هَؤُلاَءِ مَنْ يَكُونُ طَلَبُهُ لِلْمُكَاشَفَةِ وَنَحْوِهَا مِنْ الْعِلْمِ :
أَعْظَمَ مِنْ طَلَبِهِ لِمَا فَرَضَ اللهُ عَلَيْهِ وَيَقُولُ فِي دُعَائِهِ
Di antara ahli
falsafah ada orang yang pintanya untuk kasyaf dan lainnya dari pada ilmu –
lebih berat dari minta apa yang tidak di wajibkan kepadanya lalu berkata dalam doa nya …………………………
sebagaimana doa diatas . [3]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan