Hadis lemah ini yang di buat
pegangan boleh tawassul oleh Idrus Ramli dan LBMNU Jember dengan cukup menyebut
nama Muhammad yang sudah meninggal dunia.
عَنِ ابْنِ عُمَرَرَضِيَ اللهُ عَنْهُ
اَنَّهُ خَدِرَتْ رِجْلُهُ فَقِيْلَ لَهُ: اُذْكُرْ اَحَبَّ النَّاسِ اِِلَيْكَ،
فَقَالَ: يَا مُحَمَّد، فَكَاَنَّمَا نَشِطَ مِنْ عِقَالٍ
“Diriwayatkan dari Abdullah
bin Umar RA bahwa suatu ketika kaki beliau terkena mati rasa, maka salah
seorang yang hadir mengatakan kepada beliau: “Sebutkanlah orang yangpaling Anda
cintai!”. Lalu Ibnu Umar berkata: “Ya Muhammad”. Maka seketika itu kaki beliau
sembuh.”
Komentarku ( Mahrus ali ):
Pada saat debat di
Pascasarjana, LBM NU Jember dimenangkan dan tidak dikatakan salah. Ini sangat
aneh, unik, tdk nalar. Tetapi masih bisa dianggap wajar, kemudian disebarkan
secara luas bahwa Muammal Hamidi –kalah-, dan pemenangnya adalah LBM NU Jember.
Kemenangan diperoleh dengan cara menipu, tidak jujur dan tdk berlandaskan ilmu.
Hadits tersebut disebutkan
dalam kitab-kitab berikut ini:
الأَدَبُ الْمُفْرَدُ [ جزء 1 - صفحة 335 ]
- تَهْذِيْبُ
اْلكَمَالٍِ - الْمِزِّي ج 17 ص 143
:
مُسْنَدُ ابْنِ الْجَعْدِ- عَلِي بْن
الْجَعْد بن عبيد ص 369
:
- تَاِريْخُ
مَدِيْنَة دِمَشْق - ابنُ عَسَاكِر ج 31 ص 177 :
- الطَّبَقَاتُ
اْلكُبْرَى - مُحَمَّدٌ بْنُ سَعْد ج 4 ص 154
Komentar (Mahrus Ali):
Sekalipun dicantumkan dalam
kitab-kitab tersebut atau ribuan kitab lainnya , mash tetap lemah, bukan hadis
sahih. Sebab Abu Ishak seorang mudalis, lihat komentar sebagai berikut:
بدر العمراني
27-11-05, 05:18 PM
الْحَدِيْثُ لاَ يَصِحُّ ، وَ عِلَّتُهُ
كَمَا يَظْهَرُ مِنَ الرِّوَايَاتِ الْمَعْرُوضَةِ هِيَ : عَنْعَنَةُ أَبِي
إِسْحَاقَ السُّبَيْعِي وَ هُوَ مُدَلِّسٌ مَشْهُوْرٌ أُنْظُر تَرْجَمَتَهُ فِي
طَبَقَاتِ الْمُدَلِّسِيْنَ لابْنِ حَجَرَ ، وَ الْحَدِيْثُ ضَعَّفَهُ اْلأَلْبَانِي
لِذَلِكَ لَمْ يَذْكُرْهُ فِي كِتَابِهِ صَحِيْحِ اْلكَلمِ الطَّيِّبِ. وَ اللهُ
أَعْلَمُ
Hadits tersebut tidak sahih, sebagaimana
dari riwayat yang ditampakkan yaitu An’anah Abu Ishak As Subai’i bahwa dia adalah
seorang mudalis yang popular, silakan lihat riwayat hidupnya pada kitab
Thobaqat Mudallisin, karya Ibnu Hajar, dilemahkan oleh Al Albani, maka dari itu
tidak disebutkan dalam kitabnya Shahih Kalimit Thoyyib. Wallaahu a’lam.
Abu Ishak yang mudallis itu
meriwayatkan hadits dengan diawali kata “dari” bukan “haddatsana”, dan kata
yang demikian termasuk kelemahan bagi mudallis dalam meriwayatkan hadits.
Untuk lebih jelas, sanadnya
seperti berikut ini:
الأَدَبُ الْمُفْرَدُ [ جُزْء 1 - صَفْحَة
335 ]
964 - حَدَّثَنَا
أَبُو نُعَيْمٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ
- مُسْنَدُ
ابْنُ الْجَعْدِ- عَلِي بْنُ الْجَعْدِ بْنْ عُبَيْد ص 369 :
وبه عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدٍ قال
- تَارِيْخُ
مَدِيْنَةِ دِمَشْقَ - ابْنُ عَسَاكِر ج 31 ص 177 :
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللهِ
مُحَمَّدٌ بْنُ طَلْحَةَ بْنِ عَلِي الرَّازِي وَأَبُو اْلقَاسِمِ إِسْمَاعِيْلُ
بْنُ أَحْمَدَ قَالاَ أَنَا أَبوُ مُحَمَّدٍ الصَّرِيْفِيْنِي أَنَا أَبوُ
اْلقَاسِمِ بْنُ حَبَابَة نَا أَبُو اْلقَاسِمِ الْبَغَوِي نَا عَلِي بْنُ الْجَعْدِ
اَنَا زُهَيْرٌ عَنِ (3) أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدٍ قال
- - الطَّبَقَاتُ
اْلكُبْرَى - مُحَمَّدٌ بْنُ سَعْدٍ ج 4 ص 154 :
قَالَ أَخْبَرَنَا اْلفَضْلُ بْنُ
دَكِيْن قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ وَزُهَيْرٌ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ أَبِي
إِسْحَاقَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ
Lihat dalam sanad tersebut, kalimat
yang digaris bawahi adalah Abu ishak, dia selalu menggunakan kata an (عن ) yang artinya dari, dan bukan haddatsana ( حَدَّثّناَ)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan