Publicapos.com - Menteri Dalam Negeri Italia, Roberto Maroni, menolak draft peraturan yang melarang wanita mengenakan jilbab. Dia mengatakan bahwa tidak mungkin melarang wanita berjilbab sedangkan Bunda Maria di setiap lukisannya selalu memakai hijab.
"Saya tidak mungkin menandatangani peraturan yang melarang wanita untuk menggunakan jilbab, padahal Bunda Maria juga memakai hijab. Itu jelas bertentangan dengan nurani saya," ungkap Maroni. b
Lebih lanjut Maroni yang berhalauan liberal ini menyatakan bahwa peraturan tersebut jelas mengekang kebebasan berTuhan yang merupakan hak asasi manusia.
"Ini jelas pelanggaran hak dasar manusia. Kita bebas untuk meyakini agama yang kita anut. Saya rasa itu juga termasuk memakai hijab yang merupakan ekspresi dalam beragama," tegas Maroni.
Editor : Andy
Sumber : bbcnews.co.uk (5/8).
Komentarku
( Mahrus ali ) :
Sesungguhnya jilbab
sendiri yang masih menampakkan wajah wanita Muslimah itu masih belum
merupakan ajaran quran yang asli. Tapi ia
sekedar budaya kalangan kaum Muslimin . Ia
budaya bukan ajaran. Karena itu, kita perlu kembali kepada ajaran al
quran yang mengharuskan wanita
mengenakan hijab yang menutup mukanya sebagaimana ayat :
يَاأَيُّهَا
النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ
عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ
يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal orang baik , karena
itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.[1] Ibnu Abbas memerintah agar jilbab tersebut
juga untuk menutup wajah dan hanya mata satu yang tampak [2]
Kita boleh teladani
wanita - Muslimah di arab Saudi
atau daulah Islamiyah – yaitu mereka mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuhnya sampai mukanya. Bukan
pakaian Muslimah negara lainnya yang masih
menampakkan wajah.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan