Di tulis oleh H Mahrus ali
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ سَوَّادٍ الْمِصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَيْمَنَ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنَّهُ مَشْهُودٌ تَشْهَدُهُ الْمَلَائِكَةُ وَإِنَّ أَحَدًا لَنْ يُصَلِّيَ عَلَيَّ إِلَّا عُرِضَتْ عَلَيَّ صَلَاتُهُ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْهَا قَالَ قُلْتُ وَبَعْدَ الْمَوْتِ قَالَ وَبَعْدَ الْمَوْتِ إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ فَنَبِيُّ اللَّهِ حَيٌّ يُرْزَقُ
Amar bin Sawwad al Misri bercerita kepada kami lalu berkata : Bercerita kepada kami Abdullah bin Wahab dari Amar bin Al Harits dari Sa`id bin Abu Hilal dari Zaid bin Aiman dari Ubadah bin Nusay dari Abud darda` berkata : Rasulullah SAW bersabda :
"Perbanyaklah baca sholawat kepadaku pada hari Jum`at , sesungguhnya ia di saksikan - para malaikat menyaksikannya .
Sesungguhnya seseorang bila membaca shalawat kepadaku maka sholawatnya itu akan di tampakkan kepadaku hingga selesai ".
Perawi berkata : Aku berkata : Setelah mati …………………
Rasulullah SAW bersabda : "Begitu juga setelah mati, sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk makan tubuh para nabi . Jadi nabiyullah adalah hidup dan di beri rizeki ". [1]
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hanya Ibnu Majah yang meriwayatkannya dari kalangan penyusun kutubut tis`ah . Al albani menyatakan lemah , sahih wa dhoif Ibnu Majah 4/137
Dan beliau juga menyatakan sahih dalam kitab karyanya Misykatul mashobih 1/305 , Al irwa` 35
قَالَ الْحَافِظُ فِى "تَهْذِيْبِ التَّهْذِيْبِ" 3/398 :
رِجَالُهُ ثِقَاتٌ ( أَىْ حَدِيْثُهُ عِنْدَ ابْنِ مَاجَةَ ) ، لَكِنْ قَالَ الْبُخَارِى : زَيْدُ بْنُ أَيْمَنَ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَىْ ، مُرْسَلٌ . اهـ .
Al Hafid Dzahabi berkata dalam kitab Tahdzibut tahdzib 3 / 398
:Hadis tsb perawi – perawinya terpercaya , ya`ni hadis Zaid bin Aiman . Tapi Imam Bukhari berkata : Zaid bin Aiman dari Ubdah bin Nusai adalah mursal" [2].
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ber arti lemah menurut Imam Bukhari .
Ada perawi bernama Sa`id bin Abu Hilal .
Ibnu Hazem berkata :
وَ قَالَ ابْنُ حَزْمٍ : لَيْسَ بِالْقَوِىِّ .
وَ لَعَلََّهُ اعْتَمَدَ عَلَى قَوْلِ اْلإِمَامِ أَحْمَدَ فِيْهِ
Dia tidak kuat ". Barang kali Ibnu Hazem berpegangan kepada perkataan Imam Ahmad tentang Sa`id bin Abu Hilal [3] .
Ada lagi perawi bernama Amar bin Al Harits .
وَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ اْلأَثْرَمُ : وَ قَدْ كَانَ عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ عِنْدِى ثُمَّ
رَأَيْتُ لَهُ أَشْيَاءَ مَنَاكِيْرَ .
Abu bakar al atsram berkata :" Sungguh Amar bin Al Harits di sisiku lalu aku lihat beberapa hal yang mungkar [4]
Ada lagi perawi bernama Abdullah bin Wahb
قَالَ ابْنُ سَعْدٍ : عَبْدُ اللِه بْنُ وَهْبٍ : كاَنَ كَثِيْرَ اْلعِلْمِ ، ثِقَة ًفيِمَا قَالَ حَدَّثَنَا ، وَ كَانَ يُدَلِّسُ .
Ibnu Sa`ad berkata : Abdullah bin Wahb adalah banyak ilmunya , terpercaya tentang hadis yang di riwayatkan dengan haddatsana . Sebab dia adalah mudallis . [5]
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Dalam hadis tsb Abdullah bin Wahb tidak meriwayatkan dengan haddatsana . Jadi tidak bisa di percaya karena dia mudallis .
Hadis tsb lemah karena cacat sanad dan matannya .
Dalam ttp://www.imanway.com terdapat keterangan sbb :
قَالَ ابْنُ كَثِيْرٍ: هَذَا حَدِيْثٌ غَرِيْبٌ مِنْ هَذَا اْلوَجْهِ وَفِيْهِ انْقِطَاعٌ بَيْنَ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيْ وَأَبِي الدَّرْدَاءِ فَإِنَّهُ لَمْ يُدْرِكْهُ وَاللهُ أَعْلَمُ
Ibnu Katsir berkata : Ini hadis nyeleneh dari jalur ini . Dan terputus antara Ubadah bin Nusai dan Abu Darda`. Sesungguhnya dia tidak menjumpai Abud darda` , wallahu a`lam
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hadis tsb menurut Ibnu Katsir lemah sekali . Jangan dipercaya . Ia bertentangan dengan ayat sbb :
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ(30)
Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan