Senin, Maret 21, 2011

Polemik ke tujuh belas tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung )


           Polemik ke tujuh belas tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung )
Di tulis oleh H.Mahrus ali

Prass menulis lagi :
ya kalo kita mau sambungin lagi ttg sunnah nya pake penutup kepala,kopyah, yg mana gambar di atas bnyk jemaah nya h.mahrus nggak pake kopyah padahal salah satu sunnah lainnya eh malah di tinggalkan,he..he.. ane khawatir nggak nyambung lagi,he..he…
Aiman menjawab:
Mana dalilnya pakai kopiah itu sunnah , apalagi kopiah hitam . Bila orang Indonesai mengenakan kopiah, maka  orang mexico akan mengenakan topi koboy ketika salat . Hadis Rasulullah SAW mengenakan sorban redaksinya kacau. Dan ini perlu keterangan banyak , nanti dulu , saya hawatir di cut sama admin .  Dengarkan cd pengajian Ust Mahrus atu kunjungi www.mantankyainu.blogspot.com
Boleh telp 03192153325.
            Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ada hadis sbb :

الشُّهَدَاءُ أَرْبَعَةٌ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ جَيِّدُ الْإِيمَانِ لَقِيَ الْعَدُوَّ فَصَدَقَ اللَّهَ حَتَّى قُتِلَ فَذَلِكَ الَّذِي يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ أَعْيُنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ هَكَذَا وَرَفَعَ رَأْسَهُ حَتَّى وَقَعَتْ قَلَنْسُوَتُهُ قَالَ فَمَا أَدْرِي أَقَلَنْسُوَةَ عُمَرَ أَرَادَ أَمْ قَلَنْسُوَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Orang yang  mati sahid ada  empat : Seorang lelaki mukmin ,imannya baik ,berjumpa dengan musuh ,lalu membenarkan Allah hingga dibunuh .Itulah orang yang akan dipandang oleh manusia di hari kiamat .Dia  mengangkat kepalanya hingga  kopyah hajinya  jatuh
Perawi berkata : “ Aku tidak mengerti ,kopyah haji Umar atau Nabi  SAW  yang jatuh . [1]  Imam Tirmizi sendiri menyatakan hasan   nyeleneh  .Aku berkata :  Hadis lemah karena ada Ibnu lahiah yang  hilang hafalannya karena  tulisannya terbakar .
           Kami tidak pernah menjumpai hadis sahih yang menjelaskan bahwa para sahabat dan Nabi  SAW  mengenakan kopyah haji putih atau lainnya.




[1] HR Tirmizi 1644
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan