Derajat nabi lebih tinggi dari pada syuhada` ?
Tim Penulis LBM NU cabang Jember menyatakan lagi :
1. Allah berfirman :
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki.[1]
وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ(154)
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.[2]
Kedua ayat di atas menunjukkan kehidupan orang – orang yang gugur di jalan Allah. Gugur di jalan Allah dapat di artikan secara umum, baik bagi mereka yang meninggal sebagai syahid dalam peperangan, dan bagi mereka yang meninggal sebagai syahid di lain medan peperangan sebagaimana di tunjuk oleh sekian banyak hadis dan atsar. Dengan demikian dapat di ambil kesimpulan, bahwa para syuhada` memiliki kehidupan yang istimewa di alam kubur, maka tentu saja para nabi dan nabi kita SAW yang derajatnya lebih tinggi dari pada syuhada`,memiliki kehidupan yang istimewa di alam barzakh. ( Membongkar kebohongan 11 )
Komentarku ( Mahrus ali ):
Menurut ayat tersebut hanya orang yang terbunuh di jalan Allah yang hidup di alam barzah dan di beri rizqi sebagaimana dukungan dalam ayat lain sbb:
وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللَّهُ رِزْقًا حَسَنًا وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezki.[3]
Jabir bin Abdillah ra berkata : “ Rasulullah SAW berjumpa denganku ,lalu bersabda :mengapa aku melihatmu sedih ? “. Aku berkata : “ Ayahku mati sahid di hari perang Uhud . Dia meninggalkan keluarga dan hutang .”. Rasulullah SAW bersabda : “
أَفَلَا أُبَشِّرُكَ بِمَا لَقِيَ اللَّهُ بِهِ أَبَاكَ
Apakah kamu saya beri kabar gembira tentang pertemuan Allah dengan ayahmu ? “.
Jabir menjawab : Ya “. Rasulullah SAW bersabda :
مَا كَلَّمَ اللَّهُ أَحَدًا قَطُّ إِلَّا مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ وَأَحْيَا أَبَاكَ فَكَلَّمَهُ كِفَاحًا فَقَالَ يَا عَبْدِي تَمَنَّ عَلَيَّ أُعْطِكَ قَالَ يَا رَبِّ تُحْيِينِي فَأُقْتَلَ فِيكَ ثَانِيَةً قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ إِنَّهُ قَدْ سَبَقَ مِنِّي أَنَّهُمْ إِلَيْهَا لَا يُرْجَعُونَ
Allah belum pernah berbicara dengan seseorang kecuali dari balik hijab , dan Dia berbicara dengan ayahmu secara langsung . Allah berfirman : “ Wahai hambaKu ! Berharaplah kepadaKu , AKU memberimu “.
Ayah Jabir berkata :” Wahai TuhanKu , hidupkan lagi aku ,lalu aku terbunuh lagi untukMu “.
Tuhan azza wajal menjawab : “ Telah menjadi ketentuanKU bahwa mereka tidak akan dikembalikan kedunia lagi “. Lantas turunlah ayat :
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ(169)فَرِحِينَ بِمَا ءَاتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ(170)يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezki. mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka memberi kabar gembira terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan ni`mat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.[4]
Derajat nabi dan orang – orang yang mati sahid jelas berbeda dan memang di kelasifikasi dalam al Quran sebagai orang yang masuk surga sebagaimana ayat :
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Dan barangsiapa yang menta`ati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.[5]
Untuk sahid selain di fron tempur maka di jelaskan dengan hadis sbb:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ: بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ، فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللهُ لَهُ، فَغَفَرَ لَهُ
ثُمَّ قَالَ: الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِيقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللهِ
Abu Hurairah ra menuturkan : “Rasulullah saw bersabda : “Ada seorang yang ketika berjalan di sebuah jalan, maka ia mendapatkan dahan pohon berduri yang melintang di tengah jalan. Maka ia mengalihkannya, sehingga Allah berterima kasih kepadanya dan memberinya ampunan.” Kemudian beliau saw bersabda : “Orang-orang yang mati syahid ada lima : Orang yang mati karena sakit Tha’un, orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati karena tenggelam, orang yang mati karena tertimpa bangunan, dan orang yang mati karena berjuang di jalan Allah.” [6]
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ: الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
. Anas ibnu Malik menuturkan : “Nabi saw bersabda : “Penyakit tha’un yang mematikan adalah penyebab mati syahidnya setiap muslim.” [7]
Untuk para nabi hidup di alam barzajh dengan landasan ayat orang – orang yang terbunuh di jalan Allah , maka jelas kesalah pahaman terhadap dua ayat tsb.
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ ابْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ
Dari ka`ab bin Malik ra berkata :
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَرْوَاحَ الشُّهَدَاءِ فِي طَيْرٍ خُضْرٍ تَعْلُقُ مِنْ ثَمَرِ الْجَنَّةِ أَوْ شَجَرِ الْجَنَّةِ
Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya roh – roh orang – orang yang mati sahid di burung hijau yang makan dari buah surga atau pepohonan surga .
Abu Isa – Imam Tirmidzi berkata : Hadis hasan sahih . [8]
Lebih jelasnya lihat di buku kami " Sesat tanpa sadar " terbitan laa tasyuk press.
[1] Ali Imran 169
[2] Al baqarah 154
[3] Al haj 58
[4] Ali imran 169-170 HR Tirmizi , Sahih Ibnu Hibban 490/15 , Nawadirul ushul 362/1 Tuhfatul ahwazi 286/8 .Hilyatul auliya` 4/2
[5] Annisa` 69
[6] Bukhari, 10, Kitabul Adzan, 32, bab keutamaan shalat dhuhur di awal waktunya
Allu`lu` wal marjan 615/1 Al albani berkata : Muttafaq alaih
Lihat di kitab karyanya : Sahihut targhib wattarhib, nomer hadis 958
[7] Bukhari, 56, Kitabul Jihad Was Siyar, 30, bab mati syahid ada tujuh selain yang terbunuh di medan juang)
Allu`lu` wal marjan 615/1 Al albani berkata : Muttafaq alaih
Lihat di kitab karyanya : Sahihut targhib wattarhib, nomer hadis 958
[8] Sunan Tirmidzi 1641
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan