Di tulis oleh H Mahrus ali
Biasanya orang yang berangkat haji di iringi dengan bacaan burdah mulai pagi hingga calon jamaah haji berangkat dengan mengendarai mobil .
Budaya ini masih baru , ya`ni ketika saya masih kecil , , dan saya yakin budaya ini tiada tuntunannya . Saya tidak menjumpai masarakat Saudi , pengikut Muhammadiyah , LDII atau salafi ketika berangkat haji di iringi dengan lantunan burdah . Jelas bacaan burdah trade merk golongan tertentu. [1]
Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiyah dan Fatwa Saudi dan dua tokoh ulama menyatakan sbb:
وَإِنْ كَانَتْ مُشْتَمِلَةً عَلَى اْلإِسْتِغَاثَةِ بِغَيْرِ اللهِ أَوِ التَّوَسُّلِ إِلَى اللهِ ِبخَلْقِهِ فِي الدُّعَاءِ كَمَا فِي قَصِيْدَةِ اْلبُرْدَةِ أَوْ فِيْهَا دَعَاوِى كَاذِبَةٌ وَغُلُوٌّ فِي تَعْظِيْمِ الْمَخْلُوْقِ أَوْ فِيْهَا كَلِمَاتٌ لاَيُفْهَمُ مَعْنَاهَا لِكَوْنِهَا أَعْجَمِيَّةً أَوْ رُمُوْزًا، فَلاَ يَجُوْزُ الذِّكْرُ بِهَا بَلْ قَدْ يَكُوْنُ شِرْكًا كَاْلاِسْتِغَاثَةِ بِغَيْرِ اللهِ، وَدَعْوًى أَنَّ اْلعَالِمَ لَمْ يُخْلَقْ إِلاَّ مِنْ أَجْلِ رَسُوْلِ اللهِ وَأَنَّ عُلُوْمَ الَّلوْحِ وَاْلقَلَمِ مِنْ عِلْمِهِ، إِلَى غَيْرِ هَذَا مِمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَوْرَادُ الْمُتَصَوِّفَةِ وَأَنَاشِيْدُهُمْ.
Bila halaqah dzikir itu mengandung minta tolong kepada lain Allah atau tawassul dengan mahluknya dalam berdoa sebagaiamana yang tercantum dalam kasidah Burdah , atau beberapa pengakuan yang palsu , berlebihan dalam mengagungkan mahluk atau terdapat kata – kata yang tidak bisa di mengerti artinya karena ajam atau kode – kode tertentu , maka tidak boleh berdzikir dengannya . Bahkan syirik seperti minta pertolongan kepada lain Allah dalam berdoa dan pengakuan bahwa alam ini di ciptakan karena Rasulullah SAW. Dan pengetahuan dalam loh mahfudh atau pena di sana telah di ketahui oleh Nabi SAW dan memang begitulah apa yang di muat dalam wirid ahli tasawwuf dan kasidah – kasidah mereka. [2]
Biasanya bacaan burdah itu di lagukan oleh seorang perempuan yang bersuara merdu dan bisa menggetarkan hati , apalagi bagi pendengar yang mengerti artinya. Saya mengetahui wanita yang melantunkan dengan penuh semangat , lalu di selingi dengan kasidah syirik sbb:
هُوَ الحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفاَعَتُهُ لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ الأَهْوَالِ مُقْتَحِمٍ
Dia ( Muhammad ) kekasih yang syafaatnya selalu di harap pada setiap bahaya yang menimpa
Kesyirikan disini pernyatan bahwa Muhammad satu figur yang syafaatnya di harapkan untuk melenyapkan segala bahaya dan penderitaan didunia maupun akhirat bukan Allah . Ia bertentangan dengan ayat :
مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.[3]
Ia juga bertentangan dengan ayat :
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلاَ رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [4]
Rasulullah SAW dan para sahabatnya ketika berangkat haji juga tidak di iringi dengan lantunan lagu suara wanita ,lihat hadis sbb:
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مِنَ الْمَدِيْنَةِ إِلَى مَكَّةَ، فَكَانَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ حَتَّى رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِيْنَة
سَأَلَهُ يَحْيَى بْنُ أَبِيْ إِسْحقَ قَالَ: أَقَمْتُمْ بِمَكَّةَ شَيْئًا قَالَ أَقَمْنَا بِهَا عَشْرًا
.Anas ra menuturkan: “Kami pernah keluar bersama Nabi saw dari Madinah ke kota Mekah., beliau saw selalu melakukan shalat dua rakaat-dua rakaat sampai kami tiba di Madinah.”
Yahya ibnu Abi Ishaq bertanya kepadanya: “Apakah kalian sempat mukim di Mekah?”
Jawab Anas ra: “Kami sempat mukim di Mekah selama sepuluh hari.”[5]
Dalam hadis tsb , Rasulullah SAW keluar untuk haji tanpa diiringi lantunan lagu kasidah apapun . Dari pada terjun ke kubang kesyirikan maka tinggalkanlah burdah itu dan jangan ikut orang banyak . Allah melarangnya . Allah berfirman :
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي اْلأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). [6]
Allah berfirman :
وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ
Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.[7] Maksudnya mayoritas manusia awam dalam hal agama.
[1] Boleh juga di lihat di bab : Membaca burdah yang penuh kesyirikan atau di buku kami “ Mantam kiyai NU menggugat dzikir dan sholawat syirik “.
1. [2] Encyplopedia Lembaga Tetap Pengkajian Ilmiyah dan Fatwa Saudi 949
[3] Fathir 2
[4] Yunus 107
[5] Bukhari, 18, kitab Tafsir shalat, 1, bab mengqashar shalat dan berapa lamakah mukim sampai dibolehkan mengqashar shalat? Allu`lu` wal marjan 200/1 Al albani berkata : Muttafaq alaih Lihat di kitab karyanya : Misyaktul mashobih 298/1 nomer hadis 1336.
[6] ( Ali imran 116 ) , .
[7] Atthur 47
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan