Senin, April 15, 2013

Saya dituduh wahabi



Saya sebetulnya  kurang mengerti wahabi, apakah wahabi dan siapakah permulaan orang yang menamai  ahlus sunnah dengan wahabi ? Yang penting bagi saya adalah komitmen kepada al Quran dan hadis lalu saya dijuluki wahabi oleh ahli bid`ah. Ya biarkan saja. Untuk apakah dibahas – bahas. Yang penting lurus dan cocok dengan dalil. Biarlah julukan itu dilontarkan kepada saya atau lainnya. Saya ingat  firmanNya:
مَا يُقَالُ لَكَ إِلاَّ مَا قَدْ قِيلَ لِلرُّسُلِ مِنْ قَبْلِكَ إِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ وَذُو عِقَابٍ أَلِيمٍ
Tidaklah ada yang dikatakan (oleh orang-orang kafir) kepadamu itu selain apa yang sesungguhnya telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelum kamu. Sesungguhnya Tuhan kamu benar-benar mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih.[1]
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.[2]

Saya bukan nabi juga bukan Rasul, tapi saya selalu menyebarkan tuntunan Rasulullah SAW, sudah tentu saya atau lain saya yang mengikuti manhaj Rasul akan mengalami cercaan dan hinaan dari kalangan ahli bid`ah yang syirik, syiah dan kafirin sebagaimana para rasul. Teruslah berjuang, pantang mundur, jangan bertopang dagu lalu mundur lalu mengikuti jejak ahli bid`ah.


[1] Fusshilat 43
[2] Al an`am 122
Artikel Terkait

2 komentar:

  1. PUISI UNTUK "mu"

    Aku pergi tahlil, kau bilang itu amalan jahil
    Aku baca shalawat burdah, kau bilang itu bid'ah
    Lalu aku harus bagaimana ?

    Aku tawasul dengan baik, kau bilang aku musyrik
    Aku ikut majlis zikir, kau bilang aku kafir
    Lalu aku harus bagaimana ?

    Aku shalat pakai niat, kau bilang aku sesat,
    Aku adakan maulid, kau bilang tak ada dalil yang valid
    Lalu aku harus bagaimana ?

    Aku ziarah, kau bilang aku ngalap berkah
    Aku slametan, kau bilang aku pemuja setan
    Lalu aku harus bagaimana ?

    Aku datangi yasinan, kau bilang itu tak membawa kebaikan
    Aku ikut tarekat sufi, malah kau suruh aku menjauhi

    Baiklah...baiklah....
    Aku ikut kalian saja :
    Kan kupakai celana cingkrang, agar kau senang
    Kan kupanjangkan jenggot, agar dikira berbobot
    Kan kuhitamkan jidad, agar dikira ahli ijtihad
    Aku akan sering menghujat siapapun, biar dikira hebat
    Aku akan sering mencela, biar dikira mulia....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebenaran itu dengasn dalil bukan dengan puisi, kadang puisi itu menyesatkan bukan mengarahkan kepada kebaikan.

      Hapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan