Saya sebetulnya kurang mengerti wahabi, apakah wahabi dan
siapakah permulaan orang yang menamai
ahlus sunnah dengan wahabi ? Yang penting bagi saya adalah komitmen
kepada al Quran dan hadis lalu saya dijuluki wahabi oleh ahli bid`ah. Ya
biarkan saja. Untuk apakah dibahas – bahas. Yang penting lurus dan cocok dengan
dalil. Biarlah julukan itu dilontarkan kepada saya atau lainnya. Saya
ingat firmanNya:
مَا
يُقَالُ لَكَ إِلاَّ مَا قَدْ قِيلَ لِلرُّسُلِ مِنْ قَبْلِكَ إِنَّ رَبَّكَ لَذُو
مَغْفِرَةٍ وَذُو عِقَابٍ أَلِيمٍ
Tidaklah ada yang dikatakan
(oleh orang-orang kafir) kepadamu itu selain apa yang sesungguhnya telah
dikatakan kepada rasul-rasul sebelum kamu. Sesungguhnya Tuhan kamu benar-benar
mempunyai ampunan dan hukuman yang pedih.[1]
وَكَذَلِكَ
جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي
بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا
فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan
(dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya,
maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.[2]
Saya bukan nabi juga bukan Rasul, tapi saya selalu
menyebarkan tuntunan Rasulullah SAW, sudah tentu saya atau lain saya yang
mengikuti manhaj Rasul akan mengalami cercaan dan hinaan dari kalangan ahli
bid`ah yang syirik, syiah dan kafirin sebagaimana para rasul. Teruslah berjuang,
pantang mundur, jangan bertopang dagu lalu mundur lalu mengikuti jejak ahli
bid`ah.
Artikel Terkait
PUISI UNTUK "mu"
BalasHapusAku pergi tahlil, kau bilang itu amalan jahil
Aku baca shalawat burdah, kau bilang itu bid'ah
Lalu aku harus bagaimana ?
Aku tawasul dengan baik, kau bilang aku musyrik
Aku ikut majlis zikir, kau bilang aku kafir
Lalu aku harus bagaimana ?
Aku shalat pakai niat, kau bilang aku sesat,
Aku adakan maulid, kau bilang tak ada dalil yang valid
Lalu aku harus bagaimana ?
Aku ziarah, kau bilang aku ngalap berkah
Aku slametan, kau bilang aku pemuja setan
Lalu aku harus bagaimana ?
Aku datangi yasinan, kau bilang itu tak membawa kebaikan
Aku ikut tarekat sufi, malah kau suruh aku menjauhi
Baiklah...baiklah....
Aku ikut kalian saja :
Kan kupakai celana cingkrang, agar kau senang
Kan kupanjangkan jenggot, agar dikira berbobot
Kan kuhitamkan jidad, agar dikira ahli ijtihad
Aku akan sering menghujat siapapun, biar dikira hebat
Aku akan sering mencela, biar dikira mulia....
Kebenaran itu dengasn dalil bukan dengan puisi, kadang puisi itu menyesatkan bukan mengarahkan kepada kebaikan.
Hapus