Nusanews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
menyebutkan peristiwa meninggalnya seorang ibu hamil di dalam angkot bukan
karena kesalahan tindakan medis Puskesmas di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Justru,
Gubernur menyalahkan suaminya kurang sigap dan menuding pemberitaan media malah
mengaburkan fakta yang sebenarnya.
"Bukan itu bukan kesalahan Puskesmas, itu memang
harusnya dia datang ke dokter hari ini misalnya, tapi suaminya nganternya besok,
dan itu beritanya juga salah," kata Ahok, sapaan karibnya, di Gedung DPRD
DKI Jakarta, Jumat (22/07/2016).
Menurut Ahok, kesalahan pemberitaan yang dia maksud adalah
ibu hamil bernama Aminah itu tidak pernah sampai ke Puskesmas di bilangan
Ciracas melainkan langsung diantarkan sopir angkot ke RSUD Pasar Rebo ketika
mendapati kandungan Aminah berkontraksi.
"Jadi dia bukan diantar ke Puskesmas pakai angkot, lalu
Dokter Puskesmas merujuk ke RSUD pakai angkot, enggak gitu, dia langsung ke
RSUD, langsung penanganan kok," tutur Gubernur.
Ahok pun bersikeras justru akan meminta catat kesehatan
Almarhumah Aminah. "Karena orang ini hamil dia sering enggak cek, itu yang
lagi kita suruh cek sekarang," katanya.
Sebelumnya diberitakan tentang nasib nahas yang menimpa
Aminah dan bayinya. Aminah dan bayinya meninggal di dalam angkutan umum saat
perjalanan menuju Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Kejadian ini bermula ketika Aminah naik angkutan umum 03
jurusan Cililitan-Centex. Di dalam angkot itulah, Aminah tiba-tiba merasa mau
melahirkan. Dia pun dibawa sopir angkot ke Puskesmas Ciracas. Sampai di sana
para petugas medis langsung mengambil tindakan di dalam angkot.
Namun, pihak puskesmas merujuk ke RSUD Pasar Rebo Jakarta
Timur karena kondisi Aminah semakin memburuk. Sampai di RSUD Pasar Rebo, ibu
hamil itu pun segera ditangani oleh tim dokter. Sayangnya, nyawa Aminah dan
bayinya tidak tertolong meskipun tim dokter sudah berusaha semaksimal mungkin.
(rn)
*[NUSANEWS.com]*
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan