REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dalam dua tahun terakhir, warga
negara asal Cina atau Tiongkok mendominasi pekerja asing di Kabupaten Sukabumi.
Mereka bekerja di sejumlah perusahaan sepatu dan garmen yang ada di wilayah
tersebut.
Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten
Sukabumi menyebutkan, pada 2015 lalu tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di
Sukabumi mencapai 346 orang. Dari jumlah tersebut yang paling banyak berasal
dari Cina sebanyak 178 orang.
Sementara sisanya yakni Korea Selatan (Korsel) sebanyak 96
orang, Taiwan 53 orang, Thailand 18 orang, dan Malaysia satu
orang. Kepala Seksi Penyediaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi Tatang Arifin
menerangkan, ratusan pekerja Cina ini sebagian besar bekerja di perusahaan
sepatu.
"Mereka bekerja di level jabatan menengah," ujarnya
kepada wartawan Kamis (21/7).
Tatang menerangkan, keberadaan TKA asal Cina berdasarkan
data dari izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA). Di mana, untuk mendapatkan
IMTA awal harus diperoleh dari pemerintah pusat. Dominasi pekerja asing asal
Cina ini ungkap Tatang, berlanjut pada 2016.
Hal ini dikarenakan pada periode Januari-Juni saja tercatat
sebanyak 37 orang pekerja Cina yang baru bekerja di Sukabumi.Sementara secara
keseluruhan jumlah TKA yang masuk Sukabumi pada Januari-Juni mencapai 144 orang.
Selain Cina, negara lainnya yakni Taiwan 35 orang, Korsel 37
orang, Thailand sembilan orang, Malaysia dua orang, India enam orang, Jepang
empat orang, Filipina empat orang, Mesir empat orang, dan Sudan tiga orang.
Banyaknya TKA asal Cina ini ungkap Tatang, telah
diantisipasi pemerintah daerah dengan membatasi izin bekerja di Sukabumi selama
enam bulan.
Selepas itu TKA asal Cina tersebut tidak bisa lagi
memperpanjang IMTA.Menurut Tatang, masuknya pekerja Cina ke Sukabumi karena
banyaknya perusahaan yang berdiri di Sukabumi. Sebagian besar diantaranya masuk
ke perusahaan yang memproduksi sepatu.
Artikel Terkait
China
- Razia tenaga kerja china di Gresik
- Angola Resmi Melarang Islam, Kesepakatan Dengan RRC
- Ancam Kedaulatan Bangsa, Forum Syuhada Indonesia Akan Sweeping WNA Ilegal, Terutama WN China
- Tak Bisa Bayar Utang ke Cina, Yuan Jadi Mata Uang Zimbabwe
- Ulama Banten Himbau Ummat Islam Tolak Yayasan Peduli Pesantren Milik Harry Tanoe
- Warga Cina Tanam Benih Cabai Mengandung Bakteri Berbahaya di Bogor
- Skenario Aseng Caplok RI: Mengapa KPK Sujud di Kaki Cina, Ini Jawabannya
- DI INGATKAN TERUS AGAR TIDAK TERLAMBAT DAN JADI PENYESALAN DI KEMUDIAN HARI..!!
- Tahukah? di Zaman Soekarno, Ratusan Ribu Warga China Pernah Diusir dari NKRI
- Sikap Bung Tomo dan Keraguannya akan Jiwa Nasionalisme Kaum Tionghoa (China)
- TRANSKRIP LAPORAN WAKAKORB: POTENSI KERUSUHAN & PASUKAN KHUSUS CHINA YANG AKAN HADANG AKSI 4 NOVEMBER
- HMI Ancam Bakar Perusahaan Cina Jika Kasus Ahok Tidak Dituntaskan
- Sejarah Hari Ini: Warga Cina Memberontak di Filipina
- [VIDEO] Simak! Indonesia dalam Bahaya Besar akan Dijadikan Koloni China
- Di Zaman Soekarno, Ratusan Ribu Warga China Pernah Diusir dari NKRI
- Aguan Bebas ke LN, Mahfud MD: Lalu Dimana Grand Corruption-nya Kasus Reklamasi?
- Diduga 400 WNA China Diselundupkan Melalui Pelabuhan Sunda Kelapa Dini Hari Tadi
- Sejak Era Jokowi, Para Pengusaha China Semakin Berani Menghina NKRI
- Badai Super Berkecepatan 250 km/jam Bergerak menuju China
- “Selamat Datang Bangsa Asing, RI Siap jadi ‘Orang Tua Angkat’ Kalian!”
- Kwik: Kabar Jokowi-JK Dikendalikan 9 Taipan Meluas
- Menolak Menggusur Kawasan Glodok, Ahok Berpihak Warga Keturunan China Dan Tindas Pribumi ?
- PETA INDONESIA Berbahasa CHINA yang Diposting Letjen Suryo Prabowo Gegerkan Netizen
- Mahfud MD: Abu Bakar Baasyir Dulu Dipidanakan karena Dokumen Keimigrasian
- SBP: Kewarganegaraan ganda Archandra sengaja dimunculkan demi meloloskan RUU Dwi-Kewarganegaraan sebagaimana RRC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan