081334342562. Zain ali menulis :
Bugiyatul mustarsidin
hal 255 :
( ﻓَﺎﺋِﺪَﺓٌ ) ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺃَﻧَّﻪُ
ﻳَﻜْﻔِﻰ ﻓِﻰ ﺍﻷُﺿْﺤِﻴَﺔِ ﺇِﺭَﺍﻗَﺔُ ﺍﻟﺪَﻡِ ﻭَﻟَﻮ ﻣِﻦْ ﺩَﺟَﺎﺟَﺔٍ ﻭَﺃَﻭْﺯٍ ﻛَﻤَﺎ ﻗَﺎﻟَﻪُ
ﺍﻟﻤَﻴْﺪَﻧِﻰ ﻭَﻛَﺎﻥَ ﺷَﻴْﺨُﻨَﺎ ﻳَﺄَﻣُﺮُ ﺍﻟﻔَﻘِﻴْﺮَ ﺑِﺘَﻘْﻠِﻴْﺪِﻩِ ﻭَﻳَﻘِﻴْﺲُ ﻋَﻠَﻰ
ﺍﻷُﺿْﺤِﻴَﺔِ ﺍﻟﻌَﻘِﻴْﻘَﺔَ ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﻟِﻤَﻦْ ﻭُﻟِﺪَ ﻟَﻪُ ﻣَﻮﻟُﻮﺩٌ ﻋَﻖَّ ﺑِﺎﻟﺪِّﻳْﻜَﺔِ
ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺬْﻫَﺐِ ﺇِﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱ ( ﻣَﺴْﺄَﻟَﺔٌ ) ﻣَﺬْﻫَﺐُ ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻲ ﻭَﻻَ ﻧَﻌْﻠَﻢُ
ﻟَﻪُ ﻣُﺨَﺎﻟِﻔًﺎ ﻋَﺪَﻡَ ﺟَﻮَﺍﺯِ ﺍﻟﺘَﻀْﺤِﻴَّﺔِ ﺑِﺎﻟﺸَّﺎﺓِ ﻋَﻦْ ﺃَﻛْﺜَﺮَ ﻣِﻦْ ﻭَﺍﺣِﺪٍ
… ﺇِﻟَﻰ ﺃَﻥْ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺨَﻄِﻴْﺐُ ﻭَ ﻡ ﺭ ﻭَﻏَﻴْﺮُﻫُﻤَﺎ ﻟَﻮ ﺃَﺷْﺮَﻙَ ﻏُﻴْﺮُﻩُ ﻓِﻰ
ﺛَﻮَﺍﺏِ ﺃُﺿْﺤِﻴَﺔِ ﻛَﺄَﻥْ ﻗَﺎﻝَ ﻋَﻨِّﻰ ﻭَﻋَﻦْ ﻓُﻼَﻥٍ ﺃَﻭْ ﻋَﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺑَﻴْﺘِﻰ ﺟَﺎﺯَ
ﻭَﺣَﺼَﻞَ ﺍﻟﺜَﻮَﺍﺏُ ﻟِﻠْﺠَﻤِﻴْﻊِ
( Faidah) dari Ibn 'Abbas rodliyallaahu 'anh : "Sesungguhnya
dalam berqurban cukup dengan mengalirkan darah meskipun dari ayam jago atau
angsa sebagaimana dikatakan oleh Al-Maidani. Syaichuna (Imam Abu Yahya Zakariya
Al-Ansori) menganjurkan orang-orang fakir untuk mengikuti madzhab tersebut, aqiqah
juga di analogkan pada masalah qurban. Syaichuna juga mengatakan bagi orang
yang melahirkan bayi dapat meng-aqiqahi dengan ayam jago menurut madzhab Ibn
Abbas. (Masalah) Madzhab Syafii dan saya tidak mengetahui ulama yang berbeda
pendapat dengannya tentang ketidakbolehan berqurban dengan seekor kambing untuk
orang yang lebih banyak dari satu orang … sampai pada pernyataan pengarang, Imam
Khatib, Imam Ramli dan ulama yang lainnya berpendapat kalau orang lain
bersekutu dalam masalah pahala qurban seperti ucapan seseorang: untukku atau
ahli baitku maka hukumnya boleh dan pahalanya dapat diperoleh semuannya
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ibnu Abbas memperbolehkan korban dengan ayam tanpa dalil.
Bila kita ikuti, mk kita akan menyalahi tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat yg tdk pernah berkorban
dengan ayam. IKuti sj hadis ini:
ثُمَّ انْكَفَأَ إِلَى كَبْشَيْنِ
يَعْنِي فَذَبَحَهُمَا ثُمَّ انْكَفَأَ النَّاسُ إِلَى غُنَيْمَةٍ فَذَبَحُوهَا *
Lantas Nabi saw, pergi ke dua kambing lalu di sembelih dengan tangannya . Kemudian
orang – orang sama pergi ke kambing , lalu di sembelih sendiri
Tdk boleh mengikuti orang tanpa dalil.
Imam Malik berkata :
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ
وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Aku hanyalah
manusia , terkadang pendapatku benar , di lain waktu kadang salah . Karena itu ,
cocokkan perkataanku ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah .
Imam Syafii yang
menyatakan :
إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا
بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ
فَهِيَ قَوْلِي .
Bila ada hadis sahih , maka
lemparkan perkataanku ke tembok . Bila kamu lihat hujjah telah berada di
jalan , maka itulah perkataan ku
لاَ تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ
يَغْلَطُوا .
Dalam masalah agama,jangan ikut orang , sebab mereka mungkin juga salah .
Abahkm 2016 menulis :
Baik, Kiyai Mahrus Ali..
Tolong kutipkan lagi hadits larangan memakan burung bercakar
berikut riwayatnya..
Kita kaji bersama
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ كُلِّ ذِي نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ وَعَنْ كُلِّ ذِي
مِخْلَبٍ مِنَ الطَّيْرِ
Rasulullah SAW melarang
setiap binatang buas bertaring dan setiap burung yang punya cakar HR
Muslim 1934
Sebetulnya hadis tsb
sudah jelas, tidak samar lagi. Karena kalimat mikhlab di takwil
atau ditafsiri dengan
cakar yang memangsa. Ini yang menjadikan pengertiannya kabur. Tidak
jelas seperti arti semula. Bila di artikan spt di
kamus yaitu mikhlab
cakar baik yang memangsa atau
tidak, maka persoalan selesai dan
tidak berlarut – larut sampai kapanpun akan tetap menjadi persoalan seolah
tidak ada solusinya.
Solusinya yang lain adalah ikut istri Rasul dan
para sahabat yang tidak makan
Ayam. Ini cukup jelas.
Anda menyatakan lagi:
Kemudian beliau menyatakan bhw Ulama yg mendefinisikannya
sbg cakar utk memangsa adalah pendefinisian scr takwil,
Komentarku ( Mahrus ali ):
Maksud saya adalah asal arti cakar itu umum baik yang memangsa atau bukan. Biarkan
arti umum, jangan dihususkan untuk cakar
yang memangsa, lalu cakar Ayam bukan mikhlab karena tidak memangsa. Penghususan
arti mikhlab dengan cakar yang memangsa ini pelintiran, bukan arti yang
sebenarnya tapi arti palsu. Istilah saya "dengan ditakwil". Ya`ni
asalnya untuk umum lalu dihususkan untuk yang memangsa dan cakar Ayam
tidak termasuk.
Bahasa arabnya cakar
ayam apa? Ttp mikhlabud dajaj.
Bila mikhlab di artikan husus cakar memangsa, mk apa bhs
arabnya cakar ayam.
Ahmad farid menulis :
Apa g burung yg berkuku tajam yg diharamkan..???
[06:38, 7/8/2016] +62 857-3190-2556: Contohnya..
Burung hantu.
Burung Elang.. menulis
:
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Dlm bahasa pasaran arab: “ cakar ayam bahasa arabnya
mikhlabud dajaj”. Lantas mengapa mikhab
di khususkan untuk cakar yg tajam , mn dalilnya .
Ahmad Satory menulis ::
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mana dalilnya pr
sahabat suka makan ayam. Jangan berkata
tanpa dalil.
قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ
كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu( dalilmu ), jika
kamu memang orang-orang yang benar". Namel 64
Di ayat lain, Allah menyatakan:
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ مُبِينٌ(156)فَأْتُوا
بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah
kitabmu jika kamu memang orang-orang yang benar. Shoffat.
Ayam di waktu pr sahabat spt kucing di sini , tdk dimakan.
H. Umar Abdullah menulis
:.
Kalo bebek halal karena kaki berselaput...
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sm saja bercakar. Tdk boleh makan bebek.
Bila dimakan , mk anda termasuk makan hewan yg bercakar.
Apa bhs INdonesianya
cakar bebek dan arabnya kan
sama.
Wahyu Widayana menulis
:
Sebenarnya kata kuncinya itu di kalimat "mikhlab".
Seandainya rujukannya ga usah jauh2, misalnya ke "Lisanul Arab" n
bukan ke wikipedia pasti tidak akan muncul pendapat syadz seperti ini, n ga
usah jauh2 pula analisanya
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Lihat di kamus lain :
فقه اللغة وسر العربية (ص: 92)
بُرْثُنُ السَّبُعِ. مِخْلَبُ الطَّائِر
Cakar hewan buas menggunakan kalimat burtsun. Untu cakar burung menggunakan mikhlab.
Tunjukkan hadis sahih yg tdk cacat dan tdk tafarrud pd
zahdam bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam makan ayam.
Bila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam makan ayam, mesti akan ditiru para
sahabatnya.
Tunjukkan hadis mereka makan ayam.
Wahyu Widayana menulis
:
Abu Isa at Turmudzi menilainya HASAN
Komentarku: Mahrus ali.
Meski Tirmidzi menyatakan hasan, lainnya mengatakan sahih tetap sanadnya tafarrud pd zahdam. Ia
hadis munkar.
وَإِطْلاَقُ الْحُكْمِ عَلَى التَّفَرُّدِ بِالرَّدِّ
وَالنَّكَارَةِ أَوِ الشُّذُوْذِ مَوْجُوْدٌ فِي كَلاَمِ كَثِيْرٍ مِنْ أَهْلِ
الْحَدِيْثِ
Mengghukumi perawi
yang secara sendirian meriwayatkan
tertolak , dikatakan mungkar , syadz memang ada dlm perkataan kebanyakan
ahli hadis . Ulumul hadis 12/1
- حكم تفرد الراوي بالحديث:
1- كراهية المتقدمين لرواية الغريب:
كان المتقدمون من علماء الحديث يكرهون رواية الغرائب وما
تفرد به الرواة، ويعدونه من شَرِّ الحديث، كما قال الإمام مالك رحمه الله: "شَرُّ
العلم الغريبُ، وخيرُ العلم الظاهرُ الذي قد رواه الناس" 1،
Hukum hanya seorang perawi yang meriwayatkan hadis.( tafarrud )
1. Ulama
hadis dahulu tidak suka atau benci
terhadap riwayat gharib ( nyeleneh )
Ulama hadis dahulu benci
terhadap terhadap riwayat –
riwayat yang gharib ( nyeleneh ) dan hadis yang
di riwayatkan oleh seorang perawi , lalu di anggap sebagai
hadis yang terjelek sebagaimana
di katakan oleh Imam Malik
rahimahullah: Ilmu terjelek adalah
yang gharib dan ilmu yang
terbaik adalah yang tampak yang
di riwayatkan oleh manusia. ( banyak ). 1
وقال سليمان الأعمش: »كانوا يكرهون غريبَ الحديث«2،
Sulaiman al a`masy
berkata : Mereka tidak suka dengan
hadis yang gharib 2.
بل إن الإمام أحمد بن حنبل جعل مصطلح الغريب دليلا على الوهم، فقد نقل
عنه محمد بن سهل بن عسكر أنه قال: « إذا سمعت أصحاب الحديث يقولون: «هذا الحديث
غريب» أو« فائدة» فاعلم أنه خطأ، أو دخل حديث في حديث، أو خطأ من المحدث، أو ليس
له إسناد، وإن كان قد رواه شعبة وسفيان»3.
Bahkan imam Ahmad bin Hambal
menjadikan istilah gharib sebagai tanda kekeliruan. Sungguh
Muhammad bin Sahal bin Askar mengutip dari Imam Ahmad bahwa beliau menyatakan: Bila kamu
mendengar ahli hadis berkata: Ini
hadis gharib , atau faidah , ketahuilah ia adalah kekeliruan, atau hadis masuk
dalam hadis lain, atau kekeliruan
dari ahli hadis atau orang yang menceritakannya atau ia tidak punya sanad sekalipun
diriwayatkan oleh Sufyan atau Syu`bah. 3
ذهب الخليلي إلى أن الحديث الذي تفرد به الثقة: "يتوقف
فيه، ولا يحتج به".4
Al khalili menyatakan bahwa hadis yang hanya seorang perawi terpercaya yang meriwayatkannya di tahan dulu
( di inventarisir atau masih bimbang ) dan tidak boleh di buat hujjah 4.
واعتبر أبو عبد الله الحاكم ما تفرد به الثقة من قبيل
الشاذ، فقال: "فأما الشاذ فإنه الحديث يتفرد به ثقة من الثقات وليس للحديث
أصل متابع لذلك الثقة".5
Abu Abdillah al hakim
menganggap hadis yang di
riwayatkan oleh hanya seorang
perawi terpercaya ( tafarrud )
termasuk syadz / ganjil . Beliau berkata: Hadis syadz
adalah hadis yang di riwayatkan hanya seorang perawi terpercaya dan tidak mempunya asal ( hadis
lain ) yang mendukung perawi terpercaya
itu.
UR Bandung menulis : .
Klo boleh tahu gurunya ust mahrus ali tentang ilmu bahasa, hadits
dan fiqihnya siapa yach ?
Apakah itu kesimpulan
pribadi ust mahrus ali dari yang dibaca atau kesimpulannya sdh
dikonfirmasi kpd guru2 beliau kalau makna yang dimaksud dalam kitab yang
dibacanya spt itu
Ditungggu ustadz
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila sy taklid buta pd guru, mk sy akan mengekornya dan tdk berani menyatakan
keharaman ayam, bebek dan semua burung. Karena bercakar.
Keharaman ayam ini , bila
sy katakana dari guru, mk sy berdusta. Lebih
baik sy katakana dari pengkajian sy terhadap dalil yg berkaitan dengannya dari ratusan kitab
hadis yg saya miliki baik di bidang sanad, matan hadis , lughoh dll.
Taklid buta menyesatkan orang dulu juga orang sekarang.
Imam Ahmad berkata : .
لاَ تُقَلِّدْنِي وَلاَ مَالِكًا وَلاَ الثَّوْرِيَّ
وَلاَ الشَّافِعِيَّ
;
Jangan ikut kepadaku ,atau Imam Malik , Tsauri atau
Syafii
Ali ra berkata :
مَا كُنْتُ لِأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ أَحَدٍ *
Aku tidak akan
meninggalkan sunah Nabi S.A.W. karena
perkataan orang “.
Imam Syafii menyatakan:
لَا تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ
يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا.
Dalam masalah agama,jangan ikut orang, sebab mereka mungkin juga salah.
Badrut tamam menulis :.
Hadits nabi makan daging ayam ...mau di jawab bagaimana...?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Hadis itu tafarrud pd zahdam yg penduduk Basrah bukan
penduduk Medinah.
Dalam majalah Buhus Islamiyah terdapat keterangan:
ولهذا نقول إنه ينبغي لطالب العلم أن ينظر أن من قرائن
الإعلال والرد للأحاديث، في تفردات الكوفيين والعراقيين على وجه العموم،
مجلة البحوث الإسلامية
Karena ini, kami katakan: Layak sekali bagi thalib ilm untuk
melihat bahwa sebagian tanda cacat dan tertolaknya beberapa hadis adalah
tafarrudnya perawi Kufah dan Irak secara umum .
BIla hadis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mkn ayam itu sahih, mengapa para sahabat tdk
meneladaninya lalu memakan nya ?
Mengapa ayam tdk di jual belikan di pasar.
Kpn para sahabat dan istri Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam makan ayam.
Bila sy makan ayam, mn tuntunannya.
Jumaldi menulis :
Mengharamkan apa yg dihalalkan allooh.. sungguh terlalu.. makan
dajjaaj gak bileh.. pigi makan dajjal sono
Dalil yang mana yg di ikuti?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Mana dalilmu bleh makan ayam.
Kalao sy tdk makan
ayam karena ittiba`
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ
وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ
وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(100)
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha
kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai
di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang
besar. 100 Tobat
Ikut sahabat yg tdk makan ayam akan diridhoi oleh Allah. Ikut
orang sekarang yg ngetren mkn ayam di benci Allah.Paling tdk tidak ada tuntunannya.
Sy tdk mkn ayam berpegangan kpd dalil: Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam melarang
burung yg bercakar .
Bila sy makan ayam, sy tdk punya dalil kecuali dalil yg
masih bermasalah.
Emyu menulis :
Andai Dalil nya berbunyi soreh "Ayam haram" its OK
Tp ini dalil nya kan
berbunyi
"Burung yg punya cakar"
Apakah ayam masuk kdlm kategori "Burung yg bercakar"
?
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila ayam tdk termasuk binatang bercakar, lalu termasuk apa ?
Bila cakar ayam tdk di katakan cakar, lalu dikatakan apa ?
Mikhlabud dajaj kalimat yg mashur di Negara arab.
Emyu menulis :
Disinilah :
1.smua imam Mujtahid dan smeua ulama salaf smapai
mutaakhhirin (selain antum) memahami bhw aym tdk termasuk pada maksud hadis "burung
yg punya cakar"
Komentarku ( Mahrus ali ) :
وكم من إجماعٍ نقلوه وهو أبطل من الباطل. ولنا أن نذكر
مقولة الإمام أحمد: «من ادعى الإجماع فهو كاذب
Banyak ijma` yang
mereka kutip ternyata paling keliru. Kita
ingat perkataan Imam Ahmad : Barang siapa yang
menyatakan Ijma` adalah pendusta.
Ibnu Taimiyah berkata:
ولكن كثير من المسائل يظن بعض الناس فيها إجماعا ولا يكون
الأمر كذلك بل يكون القول الآخر أرجح في الكتاب والسنة.
Tapi banyak sekali masalah – masalah yang dikira sebagian
manusia mendapat Ijma`. Tapi hakikatnya
tidak begitu. Bahkan perkataan lainya
lebih rajih ( dominan ) dalam kitab al Quran dan sunnah ( maksudnya
pendapat yang lain lebih cocok
menurut al quran dan sunnah ) . Lihat di Majmu`
fatawa juz 20
Ibnu Hazem berkata:
المحلى [مشكول و بالحواشي] - (ج 7 / ص 345)
وَرَحِمَ اللَّهُ أَحْمَدَ بْنَ حَنْبَلٍ فَلَقَدْ صَدَقَ
إذْ يَقُولُ: مَنْ يَدَّعِي الإِجْمَاعَ فَقَدْ كَذَبَ، مَا يُدْرِيهِ لَعَلَّ
النَّاسَ اخْتَلَفُوا لَكِنْ لِيَقُلْ: لا
أَعْلَمُ خِلافًا، هَذِهِ أَخْبَارُ الْمَرِيسِيِّ، وَالأَصَمِّ.
Semoga Allah memberi rahmat
kepada Imam Ahmad bin Hambal . Sungguh
benar beliau ketika berkata: Barang siapa yang mengaku Ijma` maka sungguh dia berdusta. Apakah dia tahu barang kali manusia beda pendapat. Tapi
katakan saja: Aku tidak tahu hilap dalam masalah ini. ………. Ini adalah
berita – berita al marisi dan al asham (
ya`ni kabar Burung ).
وقال ابن القيّم :
« وكذلك الشافعي أيضا نصّ في رسالته
الجديدة على أنّ ما لا يعلم فيه خلاف لا يقال له إجماع ، ولفظه لا يعلم فيه خلاف ،
فليس إجماعا
Ibn Qayyim berkata: Begitu juga Imam Syafii menulis nas
dalam risalahnya yang baru bahwa masalah yang
tidak diketahui terdapat hilap padanya
tidak boleh dikatakan Ijma` . Kalimatnya :
لا يعلم فيه خلاف ، فليس إجماعا
Tiada hilap dalam
suatu masalah bukan menunjukkan Ijma`.
Emyu menulis:
2.antum memasukkan ayam dlm kategori "burung bercakar"
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila ayam tdk termasuk gol burung lalu di masukkan ke gol apa ?
Bukti ayam termasuk burung dari wikipedia , kalimatnya sbb:
الدَّجَاجُ، وَهُوَ جِنْسٌ مِنَ الطُّيُور
Ayam termasuk jenis burung.
Sumber: http://ar.wikipedia.org/wiki/%D8%AF%D8%AC%D8%A7%D8%AC%D8
Jadi antum bukan ikut dalil (dalil soreh) tapi antum ikut
pemahaman antum sendiri dan menyelisihi pemahamn semua ulama salaf-mutaakhirin
Musriwan menulis :.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا
طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا
يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
[Surat
Al-Maeda : 87]
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa
yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui
batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Yg menghalalkan ayam itu dalilnya mn.
Ber arti mereka tdk punya dalil dlm memperbolehkan ayam.
Kalau sy ittiba`, para
sahabat tdk mkn ayam. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang hewan yg bercakar burung atau ayam.
Wahyu widayana.
Saya jadi ingin tahu, menurut ust Mahrus, kedudukan kalimat من الطير
dari hadits di atas sebagai apa? Tolong dijawab
Komentarku ( Mahrus ali ) :
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَنْ كُلِّ ذِي نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ وَعَنْ كُلِّ ذِي مِخْلَبٍ مِنَ الطَّيْرِ
Rasulullah SAW melarang
setiap binatang buas bertaring dan setiap burung yang punya cakar HR
Muslim 1934
Minat thoiri jarun wa majrur, atthoiri majurrun bikasrah liannhuu ismun
mufradun
Nah sekarang kamu yg meng i`rab seluruhnya . ayo di coba.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan