Jawaban ringkas :
MuslimNurdin
Rasulullah saw shalat jum'at di atas
mimbar
٩١٧ - حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ
بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدٍ القَارِيُّ القُرَشِيُّ
الإِسْكَنْدَرَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو حَازِمِ بْنُ دِينَارٍ، أَنَّ
رِجَالًا أَتَوْا سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ السَّاعِدِيَّ، وَقَدْ امْتَرَوْا
فِي المِنْبَرِ مِمَّ عُودُهُ، فَسَأَلُوهُ عَنْ ذَلِكَ، فَقَالَ:
وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْرِفُ مِمَّا هُوَ، وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ أَوَّلَ يَوْمٍ
وُضِعَ، وَأَوَّلَ يَوْمٍ جَلَسَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى
فُلاَنَةَ - امْرَأَةٍ مِنَ الأَنْصَارِ قَدْ سَمَّاهَا سَهْلٌ - «مُرِي غُلاَمَكِ
النَّجَّارَ، أَنْ يَعْمَلَ لِي أَعْوَادًا، أَجْلِسُ عَلَيْهِنَّ إِذَا كَلَّمْتُ
النَّاسَ» فَأَمَرَتْهُ فَعَمِلَهَا مِنْ طَرْفَاءِ الغَابَةِ، ثُمَّ جَاءَ بِهَا،
فَأَرْسَلَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَمَرَ
بِهَا فَوُضِعَتْ هَا هُنَا، ثُمَّ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَيْهَا وَكَبَّرَ وَهُوَ عَلَيْهَا، ثُمَّ رَكَعَ
وَهُوَ عَلَيْهَا، ثُمَّ نَزَلَ القَهْقَرَى، فَسَجَدَ
فِي أَصْلِ المِنْبَرِ ثُمَّ عَادَ، فَلَمَّا فَرَغَ أَقْبَلَ
عَلَى النَّاسِ، فَقَالَ: «أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّمَا صَنَعْتُ هَذَا
لِتَأْتَمُّوا وَلِتَعَلَّمُوا صَلاَتِي»[تعليق مصطفى البغا]
رواه البخاري
٨٧٥ (١/٣١٠) -[ ش أخرجه مسلم في
المساجد ومواضع الصلاة باب جواز الخطوة والخطوتين في الصلاة رقم ٥٤٤
(امتروا) تجادلوا أو شكوا.
(في أصل المنبر) على الأرض إلى جنب الدرجة السفلى منه]
[ر
٣٧٠]
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Intinya . Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melakukan salat di mimbar tp sujudnya ke
tanah.
التوضيح لشرح الجامع الصحيح (5/ 359)
ثُمَّ رَجَعَ القَهْقَرى، فَسَجَدَ عَلَى الأَرْضِ
Rasulullah SAW mundur lalu bersujud di atas tanah. [1]
Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam melakukan salat di mimbar itu untuk mengajari makmum.
Sujudnya masih tetap di tanah, bukan di mimbar.
Bila
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melakukan salat di mimbar itu di buat landasan
bolehnya menggunakan karpet atau sajadah dlm salat wajib, mk tdk tepat, salah
besar, keliru banget. Sbb sujudnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam masih
ttp di tanah, wahai temanku………….
Kautsar
amru menulis
Yang diperintahkan untuk mengikuti
rasulullah dalam masalah ibadah itu adalah masalah rukun dan syarat nya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bila anda mengikuti sarat rukun salat yg ada di kitab
fikih, mk anda akan menyelisihi tuntunan salat wajib Rasulullah shallallahu alaihi wasallam . Anda akan sujud di karpet, tikar , tegel
dll dan tuntunan Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam di tinggalkan untuk mengambil tuntunan salat
di fikih yg hanya dibuat oleh manusia bukan Rasul.
Alangkah ruginya kita ikut tuntunan salat bikinan
pengarang sulam sapinah, pesolatan, lalu
hadis – hadis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang
salat di tinggalkan.
Ikutilah ayat ini:
ثُمَّ جَعَلْنَاكَ عَلَى شَرِيعَةٍ مِنَ
الْأَمْرِ فَاتَّبِعْهَا وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Kemudian Kami jadikan kamu berada di
atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat
itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui..
Jatsiyah 18
Syariat itu dari Allah untuk manusia
, bukan pendapat manusia untuk manusia. Dan kebanyakan pendapat manusia – ulama
atau juhala bermodalkan hawa nafsu bila menyalahi dalil. Ingatlah hadis:
تَرَكْتُ
فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدِي
كِتَابَ اللهِ وَسُنَّتِي
“Aku tinggalkan 2 perkara jika kamu berpegang teguh
kepada keduanya kamu tidak akan
sesat setelah aku selamanya ialah Kitab Allah (al-Quran) dan Sunnahku” (Membedah akar Bid ‘ah, Terjemah Asmuni
Solihan Zamakhsayi. Hal : 194.
H.R. Malik).
Sayang
anda tinggalkan kitabullah dan hadis Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam lalu berpegangan pd oreantasi kitab fikih.
Kitab
fikih, ushul fikih, syarah hadis, tafsir , ambillah darinya hal yg cocok dg tuntunan. Bila tdk
cocok tinggalkan.
لَا
تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا.
Dalam masalah agama,jangan ikut orang, sebab mereka mungkin juga salah.
Ust Kautsar
amru
menyatakan
lg
Bukan dalam masalah sarana ibadah
nya. Maka dari itu sholat pakai celana panjang itu sah. Solat di masjid yang
bentuk bangunannya tidak seperti masjid rasul itu sah
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Bentuk , tembok masjid silahkan di renovasi . Tp
tempat sujud jangan. Sbb sdh jls hadisnya
tempat sujud adalah tanah bukan
karpet, kramik, kayu atau marmer.
Artikel Terkait
SUJUD SHALAT DI ATAS TANAH
BalasHapusSujud secara bahasa berarti al-khudû’, yakni tunduk atau merendahkan diri. Sedangkan sujud dalam shalat bermakna meletakkan dahi di atas tanah. Inilah wujud peribadatan dan “penghinaan” seorang makhluk di hadapan Khalik. Sampai-sampai disebutkan dalam riwayat, “Keadaan paling dekat antara seorang hamba kepada Allah adalah ketika sujud.” *)
Syiah menentukan solusi sujudnya dengan cara begini, walapun tanah yang diambilnya khusus dr Tanah Karbala? Apakah yang non-Syiah harus dengan cara begini juga???
Ini salah satu kebiasaan orang Syi’ah di mana mereka melakukan perbuatan yang sangat aneh. Mereka dapati tanah di tanah Karbala’, lalu mereka kumpulkan dan ketika shalat tanah tersebut dijadikan sebagai tempat sujud. Tanah tersebut disebut at turbah al husainiyyah, karena di Karbala mereka mengenang kematian Husain dengan melakukan perbuatan mencabik-cabik dan memotong-motong kulit mereka sendiri. Hal ini dilakukan pada hari Asyura (10 Muharram) saat ini. Perbuatan yang jelas melampaui batas dalam rangka mengenang kematian Husain dengan rasa penuh kesedihan. Mengenang seperti ini jelas termasuk perbuatan yang diharamkan dan dinilai bid’ah.
http://dtislam.blogspot.co.id/2013/02/sujud-shalatnya-syiah.html
*) http://syiah.org/forum/viewtopic.php?id=91