KONFRONTASI- Sosok Rizal Ramli dikenal sangat vokal dan
kritis saat menjabat Menko kemaritiman. Rizal Ramli langsung melakukan gebrakan
dengan jurus rajawali ngepret saat baru menjabat.
Kepretan Rizal Ramli menghentak dan mengagetkan banyak orang.
Kepretannya meruntuhkan status quo, dan dinilai mencabik-cabik jaringan sistem
kekuasaan yang diduga korup. Rizal Ramli juga dianggap menggebrak feodalisme
kuasa yang selama ini merasa nyaman dengan keadaaan yang menguntungkan
segelintir orang.
Rizal misalnya mengepret proyek listrik 35.000 MW. Rizal
juga mengepret proyek Masela dan Freeport, hingga Direktur Utama sekaligus
pendiri perusahaan Freeport-McMoRan, James R. Moffett, harus mengundurkan diri
dari jabatanya setelah juga harga komoditas perusahaan tambangnya jatuh.
Rizal juga mengeluarkan jurus kepret saat ada rencana
pembelian puluhan pesawat Airbus (dan Boeing) PT. Garuda. Ia juga mengepret
Pelindo II yang gagal memenuhi standar kecepatan pelayanan bongkar muat.
Rizal pun mengepret para pejabat di BUMN yang mentalnya
masih ribet dan tidak pernah berfikir out of the box. Pertamina misalnya meminta
proyek storage dan pipanisasi BBM, yang bisa merugikan banyak pihak dan tidak
aman.
Rizal juga mengepret Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Migas (SKK Migas), yang minim menggunakan komponen lokal dalam
proses ekspolorasi migas di Tanah Air. Padahal dalam peraturan perundangan
telah ditegaskan bahwa setiap kegiatan eksplorasi ataupun pengeboran harus
menggunakan komponen lokal dalam jumlah tertentu.
Dalam hal ini, Rizal dinilai mengganggu jaringan Jusuf Kalla.
Dan karena itu, muncul dugaan kuat, bahwa JK adalah di antara pihak yang
mendongkel Rizal dana reshuffle Jilid II.
Rizal juga mengeluarkan jurus kepret terkait dengan
Reklamasi di pantai utara Jakarta .
Rizal menegaskan bahwa bahwa pembangunan proyek ini dipersilakan bila memenuhi
aturan negara. Namun, proyek ini harus
dihentikan lantaran melanggar dan tidak memenuhi aturan negara.
Dalam hal ini, Rizal berhadapan dengan Ahok dan para
pengembang. Karena itu, Ahok dan pengembang juga diduga berada di balik
reshuffle kabinet.
Namun tentu saja, reshuffle merupakan tetap hak prerogatif
Presiden Joko Widodo. Karena itu, Jokowi adalah juga bisa menjadi pihak yang
terganggu dengan manuver Rizal. Hal ini semakin mengkonfirmasi bahwa Jokowi pun,
saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, menjadi sosok di balik proyek reklamasi ini
dan terganggu dengan manuver Rizal.
Selain itu, diduga kuat ada jaringan internasional yang
menghendaki agar Rizal Ramli dikeluarkan dari kabinet. Siapapun tahu, ideologi
ekonomi Rizal Ramli yang berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945, berlawanan
dengan kepentingan global. Hal ini pun semakin diperkuat dengan hadirnya Sri
Mulyani dalam kabinet.[mr/rmol]
Tags:
Rizal Ramli
fokus isu
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan