Sabtu, April 09, 2011

SALAT UNTUK MENGHAFAL AL QURAN DAN SALAT HAJAT


Di tulis oleh H Mahrus ali 

 Hadis salat untuk menghafal Al Quran  dari Dhofer bin Ali Al Hamdani , dari Abu Manshur – Mahmud bin Muhammad bin Ismail Asshorfi  dari Ahmad  bin Muhammad  bin Al Husain  dari Sulaiman bin Ahmad Atthobroni  dari Husain bin Ishaq At tasatturi dari Hisyam bin  Ammar  dari Muhammad bin Ibrahim  dari Abu Sholeh dari  Ikrimah  dari Ibnu Abbas  berkata : Ali ra  berkata : Sesungguhnya  Al quran selalu hiLang dari dadaku , lantas  Rasul bersabda : ……………………………( tentang  salat untuk menghafal al Quran ).
   Ibnul jauzi berkata : “ Hadis tersebut tidak sahih , perawi Muhammad  bin Ibrahim tercela , Abu sholeh bernama  Ishaq bin Najih yang riwayatnya tidak di gubris ahli hadis .[1]  Beliau telah memasukkan  hadis  tersebut dalam koleksi hadis palsu,” kataku
      Jalur riwayat lain :
   Ibnul jauzi berkata : Kami di beri tahu oleh  Abul Qasim Al Jariri dari Abu Tholib Al asyari  dari Abul hasan Addaroquthni dari Muhammad bin Al Hasan  bin Muhammad  Al Muqri dari Al Fadhel bin  Muhammad  Al attar dari Hisyam bin Ammar dari Al walid bin Muslim  dari Juraih dari Atho`dari Ibnu Abbas ……………………( tentang salat  untuk menghafal al quran ).
Imam Daroquthni berkata :” Hanya  Hisyam yang meriwayatkan dari Al Walid.
Ibnul Jauzi berkata : “  Al Walid menurut ulama` ahli hadis adalah figur perawi yang meriwayatkan hadis – hadis lemah dari Al auzai  dan dari  perawi – perawi lemah menurut Al auzai , lalu nama  perawi lemah di buang dan  hadis  diriwayatkan  langsung dari Al auzai . Al Walid  tersebut menurut Ibnul jauzi dari suku Annaqqasy yaitu guru Daroquthni .
Tholhah  bin Muhammad bin Ja`far berkata :”  Annaqqasy selalu  berbuat kebohongan 
Al Barqani menyatakan : Seluruh hadisnya mengkar ,” Al Khothib berkata : “ Hadis – hadisnya mungkar  dengan sanad yang populer ,”[2]



[1] Al maudhuat 138/2

[2] Ibid 140/2

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan