Di tulis oleh H Mahrus ali
Dalam situs ummati ahmadsyahid menulis :
15 Januari 2011 pukul 3:25 pm | #124
he he mas mamo kayaknya irham belum pernah naik Haji atau ke arablah ,dia ga tahu kalo masjidil Harom makkah dan masjid Nabawi Madinah begitu juga masjid Quba dan masjid Qiblatain semuanya pake batu pualam dan marmer terus dihampari permadani yang indah dan mahal.
Rupanya makhrus ali dan pendukungnya lebih mengutamakan Rumah mereka ketimbang Rumah Allah iiiiih pelit banget.
Rupanya makhrus ali dan pendukungnya lebih mengutamakan Rumah mereka ketimbang Rumah Allah iiiiih pelit banget.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Buat apa melakukan salat wajib di masjid yang berkarpet , lebih baik melakukan salat yang persis dengan tuntunan yaitu bersujud ke tanah langsung sebagaimana hadis :
وَجُعِلَتْ لِيَ اْلأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ أَدْرَكَتْهُ الصَّلاَةُ فَلْيُصَلِّ
Bumi di jadikan tempat sujud dan alat suci ( untuk tayammum )Setiap lelaki yang menjumpai waktu salat , salat lah ( di tempat itu ) ………[1]
Muaiqib ra berkata :
قَالَ فِي الرَّجُلِ يُسَوِّي التُّرَابَ حَيْثُ يَسْجُدُ قَالَ إنْ كُنْت فَاعِلاً فَوَاحِدَةً
Rasulullah saw, bersabda tentang seorang lelaki yang meratakan debu di tempat sujudnya . Beliau bersabda : “Bila kamu harus melakukannya cukup sekali “.[2]
Bila kita menjalankan salat di masjid yang berkarpet , kita tidak punya contoh dari Rasulullah SAW yang pernah menjalankan salat wajib di tikar , lalu ikut siapa kita salat ? Apakah tuntunan di tinggalkan karena tidak laku . Dalam suatu hadis di jelaskan :
Rasulullah SAW juga bersabda :
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ *
Artikel Terkait
Polemik salat di atas tanah
- Fase ke 7 salat di tanah
- Salat mujahidin Suriah yang nyunnah
- Debat Mas Halim Alwei dan Imam tentang salat tanpa alas
- Ahli bid`ah menggugat bid`ahnya sajadah
- Polemik ke tiga puluh enam tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke tiga puluh lima tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke tiga puluh satu tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke tiga puluh tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke dua puluh sembilan tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke dua puluh delapan tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke dua puluh enam tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke dua puluh lima tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke dua puluh empat tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke dua puluh dua tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke dua puluh tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung ,bukan di keramik )
- Polemik ke sembilan belas tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung )
- Polemik ke delapan belas tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung )
- Polemik ke tujuh belas tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung )
- Polemik ke enam belas tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung )
- Jual dengan kridit
- Polemik ke empat belas tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung)
- Polemik ke tiga belas tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung )
- Polemik ke dua belas tentang salat tanpa alas ( langsung ke tanah )
- Polemik ke sepuluh tentang salat tanpa alas ( salat di tanah langsung )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan