Di tulis oleh H Mahrus ali
Tim penulis LBM NU Jember menyatakan lagi :
Allah SWT juga berfirman :
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu;[1]
Ayat ini menegaskan bahwa penyajian kisah –kisah para rasul dalam al Quran untuk meneguhkan hati Nabi SAW. Dan tentu saja kita yang dha`if dewasa ini lebih membutuhkan peneguhan hati dari beliau melalui penyajian sirah dan biografi beliau.
Sisi lain dari perayaan maulid Nabi SAW adalah, mendorong kita untuk memperbanyak shalawat dan salam kepada beliau sesuai dengan firman Allah :
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Qs. Al Ahzab: 56).
Dan sesuai dengan kaedah yang telah di tetapkan,bahwa sarana yang dapat mengantar pada anjuran agama, juga di anjurkan sebagaimana di akui oleh Al ` Utsaimin dalam al Ibda` (hal 18 ) . Sehingga perayaan maulid menjadi di anjurkan. [2]
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Secara praktik , acara maulid di isi dengan banyak kesirikan – dosa besar dengan membaca kalimat sirik sebagai berikut dalam ahir acaranya :
هُوَ الحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجَى شَفاَعَتُهُ لِكُلِّ هَوْلٍ مِنَ الأَهْوَالِ مُقْتَحِمٍ
Dia ( Muhammad ) kekasih yang syafaatnya selalu di harap pada setiap bahaya yang menimpa
Ket : Kesyirikan disini pernyatan bahwa Muhammad satu figur yang syafaatnya di harapkan untuk melenyapkan segala bahaya dan penderitaan didunia maupun akhirat bukan Allah . Ia bertentangan dengan ayat :
مَا يَفْتَحِ اللهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلاَ مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلاَ مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Begitu juga kasidah sbb :
يَارَبِّ باِلْمُصْطَفَى بَلِّغْ مَقَاصِدَناَ وَاغْفِرْلَناَ مَامَضَى ياَوَاسِعَ الكَرَمِ
Wahai Tuhanku dengan Rasul yang terpilih , jadikanlah tujuan – tujuan kami tercapai dan ampunilah dosa – dosa kami yang telah lampau wahai Tuhan yang luas kemurahanNya ( Minta pengampunan dan tercapai tujuan dengan kehurmatan Nabi saw, syair tsb juga sirik sekali ).
Juga di isi dengan berzanji dan diba` yang penuh dengan kesyirikan ,antara lain sbb:
قِيْلَ هُوَ أَدَمُ فَالَ أَدَمُ بِهِ أُنِيْلُهُ أَعْلَى المَرَاتِبِ
2.Di katakan , apakah Nabi yang terhurmat ini Nabi Adam
Allah menjawab : Adam telah ku beri derajat tinggi karenanya (Nabi Adam itu mendapat dejarat tertinggi bukan hanya dengan kanugrahan Allah tapi juga karenaNabi Muhammad )
Allahlah yang mengangkat derajat , bukan Muhammad yang belum di lahirkan dan beliau juga di ciptakan dari air mani sebagaimana nabi yang lain . Tiada keistimewaan dalam hal ini setahu saya begitu .
قِيْلَ هُوَ نُوْحٌ قَالَ نُوْحٌ بِهِ يَنْجُوْ مِنَ الْغَرَقِ وَيَهْلِكُ مَنْ خَالَفَهُ مِنَ الأَهْلِ وَالأَقاَرِبِ
3.Dikatakan : apakah diaNabi Nuh ?
“ Bukan , tapi Nuh selamat dari tenggelam karena Muhammad , lalu para penentangnya baik keluarga maupun kerabat juga binasa karena kehurmatan Muhammad ( jawab Allah ).. Jadi bukan karena pertolongan Allah dan ini kesyirikan yang nyata
Ingat ! Nabi Nuh dan pengikutnya mendapat keselamatan saat itu Rasul Muhammad belum lahir dan belum tahu bagaimanakah derajatnya , lalu bagaimanakah bisa di katakan nabi Nuh selamat karena kehurmatan atau pangkat Muhammad . Ini kekeliruan yang nyata dan hanya orang awam yang percaya kepadanya dan malu sekali bila kita masih percaya kepadanya .
Jadi acara maulid ini secara kenyataan penuh dengan kesyirikan yang menghapus pahala sebagaimana ayat :
لئن أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. ( 65 Azzumar )
Jadi tepatlah acara maulid itu acara kesesatan dan menyesatkan , terkadang di kemas dengan pengajian dan baca sholawat . Sepengetahuan saya , tiada sahabat dan tabi`in yang mengadakan acara maulid itu , dan mereka adalah generasi terbaik sebagaimana ayat :
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(100)
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.[3]
Dalam suatu hadis juga di jelaskan sbb :
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ خَيْرَكُمْ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَلَا أَدْرِي أَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ قَرْنِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً ثُمَّ يَكُونُ بَعْدَهُمْ قَوْمٌ يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَنْذِرُونَ وَلَا يُوفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمُ السِّمَنُ *
Diriwayatkan dari Imran bin Husain r.a katanya: Rasulullah S.A.W. bersabda: Sesungguhnya yang terbaik dari kalangan kamu ialah sezaman denganku, kemudian orang yang hidup setelah zamanku, setelah itu orang yang hidup setelah mereka. Imran berkata: Aku tidak mengetahui apakah Rasulullah S.A.W. menyebut selepas kurunnya sebanyak dua atau tiga kali. Selepas itu datang satu kaum yang bersaksi tanpa diminta dan berkhianat , tidak bisa dipercayai, yang suka bernazar tetapi tidak melaksanakannya dan banyak yang gemuk [4]
Tentang ayat sbb :
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu;[5]
Ayat itu tidak menjelaskan agar mengadakan maulid , Rasulullah sebagai tuntunan tidak pernah mengadakan maulid hari kelahirannya , atau haul istri dan khulafaur rasyidin . Ayat itu jangan di gunakan dalam acara kebid`ahan ,. Apalagi mendukungnya . Akhirnya quran di gunakan untuk membenarkan kesesatan. Dan ini kekeliruan yang telah menjalar, karena apa ?
Karena ahli hadis ingin buang kebid`ahan dan ahli bid`ah ingin menghidupkannya lalu mencari dalil – dalil dan mengarahkan nya untuk kepentingan kebid`ahan . Ini namanya penyimpangan sebagaimana ayat :
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.[6]
Begitu juga ayat sbb :
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Qs. Al Ahzab: 56).
Ayat itu sekedar perintah baca sholawat bukan untuk mengadakan maulid , ayat itu juga memerintah membaca sholawat tanpa mengadakan maulidan . Dan sejak zaman sahabat beberapa ratus tahun kemudian , maulid tidak pernah ada . lalu manusia terjauh dari tuntunan lalu mengadakan kebid`ahan semacam itu . Lihat firman Allah :
وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.[7]
Generasi dulu ketika masih dekat dengan masa sahabat atau kenabian anti bid`ah dan selalu menjalani tuntunan . Ketika sudah lama dan jauh dari masa kenabian manusia berobah arah , menjadi fasik dan senang kepada kebid`ahan .
Artikel Terkait
Allahu Akbar... Terus Berjuang ... tegakkan Kebenaran ... Berantas Bid,ah Dan Kebatilan
BalasHapusSemoga Allah memberikan kita hidayah terus untuk bisa menghindari kekeliruan , dosa dan selalu mengikuti jalan lurus di manapun kita berada
BalasHapussiip.....saya tunggu terus artikelnya...
BalasHapusIkuti terus , masih banyak artikel yang belum di publikasikan di blog ini , menunggu timeng yang okey dan daya keinginan masarakat yang mendukung . Seluruhnya itu berlandaskan :
BalasHapusوَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا
Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan benar).
saya pengurus LKKNU PW SUMSEL, mohon petunjuk apakah saya harus keluar dari NU atau kah saya masih tetap bertahan di NU dng harapan dapat mnengubah saudara-saudara pengurus NU yang lain, dan alhamdulillah beberapa pengurus inti dan lembaga sudah mulai apa saja bid'ah,dan bahaya ta'ashub golongan
BalasHapusKIta harus keluar dari semua golongan dan ikut kepada ayat 31-32 arrum
BalasHapusSemoga hidayah Allah dilimpahkan kepada penulis dan pembaca blog ini. Baik itu orang yang sudah paham agama maupun yang belum.
BalasHapus