Jumat, April 29, 2011

Masing – masing punya dalil

 Di tulis oleh H Mahrus ali
                                
gitcu aja ko' repot"
pada Monday, 12 May 2008 10:52Oleh el_macky
yang menggugat kan mantan kiai NU, bukan kiai NU nya. Kalo mantan kiai kan belum tentu sekarang masih jadi kiai, ada mantan gubernur yang sekarang jadi terpidana ko'. Kalo sudah punya dalil masing-masing, kenapa harus diributkan c?? apa untungnya ?? malahan bisa jadi buntung, hehe...so, yang perlu di teliti adalah fakta di lapangan, karena meskipun sudah diajari yang benar, terkadang seseorang bisa keliru menerapkan ajaran tersebut, itu yang perlu diluruskan. Peace n Piss Dab..!!

Komentarku ( Mahrus ali ) :

Inilah komentar ilham  di Buntet pesantren org.

Tentang mantam kiyai NU , mantam kiyai ahli bid`ah , lalu pindah ke kiyai ahli hadis telah saya bahas di bahasan yang lalu . Kalau pindah menjadi maling , dan mantam maling pindah menjadi pembunuh , maka itu hanya di lakukan oleh  orang durja , dan perilakunya tidak terkendali dengan ajaran hadis atau al Quran.
Kalau di katakan , masing  - masing punya dalil dan masing – masing mengaku benar , maka perlu saya katakan , hampir  semua orang merasa  dirinya benar dan tidak mau di salahkan . Orang kristiani mengaku bahwa dirinya benar dan punya hujjah , orang kong hucu juga begitu dan orang budha tidak mau di katakan sesat dan mereka akan mengaku masuk ke surga dan di ridai oleh Allah . Tapi ingat , surga – surga an .  bahkan ahli bid`ah ngaku benar. Pengikut  thoriqat syadziliyah , Kholwatiyah , Naqsyabandiyah juga mengaku benar . Kita ingin selamat , kita harus ittba` total dan bertakwa kepada Allah ,  Jadi mana ajaran yang punya dalil dan cocok dengan prilaku para sahabat itulah yang benar

Komentarku :
Lihat ayat berikut :
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.[1]

مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.[2]
  Ayat tersebut menunjukkan bergolong – golong dalam agama termasuk kesesatan. Karena Rasulullah SAW  tidak bertanggung jawab kepada mereka, sekalipun pendukungnya mengaku benar .
 Kita ingin selamat , kita harus ittba` total dan bertakwa kepada Allah,  Jadi mana ajaran yang punya dalil dan cocok dengan prilaku para sahabat itulah yang benar , karena ada hadis :
حَدِيثُ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ خَيْرَكُمْ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ قَالَ عِمْرَانُ فَلاَ أَدْرِي أَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ قَرْنِهِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثَةً ثُمَّ يَكُونُ بَعْدَهُمْ قَوْمٌ يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ وَيَنْذِرُونَ وَلَا يُوفُونَ وَيَظْهَرُ فِيهِمُ السِّمَنُ * 
 Diriwayatkan dari Imran bin Husain r.a katanya: Rasulullah  S.A.W.   bersabda: Sesungguhnya yang terbaik dari kalangan kamu ialah sezaman denganku, kemudian orang yang hidup setelah zamanku, setelah itu orang yang hidup setelah mereka. Imran berkata: Aku tidak mengetahui apakah Rasulullah  S.A.W.   menyebut selepas kurunnya sebanyak dua atau tiga kali. Selepas itu datang satu kaum yang bersaksi tanpa diminta  dan berkhianat , tidak bisa dipercayai, yang suka bernazar tetapi tidak melaksanakannya dan banyak yang gemuk [3]
Hindari golongan ahli bid`ah sebagaimana  di anjurkan oleh banyak ulama .





[1] Al an`am 159
[2] Arrum 32
[3] Muttafaq alaih , Bukhori 2457
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan