Beberapa tahun terakhir di negri Indonesia terutama sejak tumbangnya orde baru terdapat fenomena baru yaitu munculnya gerakan Islam radikal sebagaimana terlihat dalam berbagai aksi massa yang mereka lakukan dengan Front pembela Islam(FPI) sebagai motornya.
Namun baru pada momentum serangan Amirika ke Afganistan mereka betul – betul menggerakkan massa besar besaran lengkap dengan simbol – simbol Islam termasuk mencuatnya kembali wacana jihad yang memang menjadi trade mark mereka. Kemunculan gerakan mereka sebagai kelompok penekan ( presure groups) kian hari kian menguat dan pengaruhnya juga semakin signifikan dalam kehidupan politik, khususnya setelah orde baru tumbang. Pada hal ketika orde baru berkuasa, mereka termasuk kelompok yang berusaha di tumpas habis termasuk dengan mencap mereka sebagai “ ekstrem kanan “ yang harus senantiasa di waspadai. Namun ternyata mereka masih tetap eksis meski orde baru telah menekan mereka habis habisan.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia , pengertian radikal adalah 1. Secara mendasar sampai kepada hal yang perinsip. 2. Amat keras menuntut perobahan ( undang – undang , pemerintahan dll )3. Maju dalam berpikir atau bertindak.
Setelah serangan WTC, Islam dengan mudahnya di citrakan sebagai agama radikal, teroris dan sebagai ancaman kepada kelompok lain. Sampai saat ini stigma Islam sebagai agama radikal belum sepenuhnya terhapus dari memori kolektif barat. Tesis Huntington tentang clash of civilization merupakan salah satu indikasi betapa kuatnya stigma itu, Huntongtin memberikan afirmasi secara akademik bahwa Islam memang layak di posisikan sebagai ancaman kepada barat terutama setelah ancaman idiologis dan politik tidak lagi signifikan begitu perang dingin usai.Karena kuatnya citra tersebut sehingga Azyumardi Azra ( 1996) berkata : “ Argumentasi apapun dikemukakan oleh pihak muslim , sulit di terima masarakat barat”.
Citra ini semakin kuat di pegang oleh masarakat barat begitu ada kelompok muslim yang menggunakan istilah jihad sebagai nama gerakannya semisal Al Jihadul islami . kelompok radikal dari Mesir yang bermarkas di Khortoum. Hal yang sama berlaku pada Osama bin Laden yang selalu menggunakan wacana yang mudah di nisbatkan dengan agama dalam setiap gerakannya.[1]
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Istilah radikal yang selalu di kumandangkan oleh barat untuk kelompok Islam ini bermaksud agar rakyat menghindari Islam, lantas idiologi baratlah yang akan mengisi kekosongan ini. Apalagi terorisme selalu di kaitkan dengan kaum muslimin dan Islam . Pada hal ajaran Islam ini mudah dan lurus bersifat rahmat kepada seluruh alam.
Seorang badui datang ke masjid , lalu kencing di dalamnya , lantas para sahabat mencercanya , lalu Rasulullah SAW bersabda:
دَعُوهُ وَهَرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ أَوْ ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ *
Biarkan dia , lantas tumpahkan setimba air kepada air kencingnya . Sesungguhnya kamu di utus untuk berbuat kemudahan dan bukan berbuat kesulitan .[2]
Di tempat lain Rasul bersabda:
يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا *
Bikinlah kemudahan , jangan bikin kesulitan . Berilah kabar gembira dan jangan membikin manusia lari .[3]
Jadi istilah radikal di kaitkan dengan Islam kurang pas dan bertentangan dengan ajarannya.Karena ajarannya selalu ingin mengajak manusia dengan bijaksana , berbelas kasih dan tidak memaksa agama. Allah berfirman :
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?[4]
Sekalipun barat mengetahui hadis tersebut , namun hati mereka sulit untuk di lunakkan . Syekh Rasyid Rida berkata :” Para tokoh - tokoh gereja selalu mengarang buku – buku , bulettin , ceramah yang indah , menyusun lagu – lagu yang selalu mengarah untuk mencaci Islam dan menjelekkan perilaku kaum muslimin. Sejarah belum pernah mengenal kebohongan , memalsukan realita, memperburuk kebaikan , upaya menggelapkan cahaya , menyalahkan kebenaran , mengangkat kehinaan melebihi perilaku mereka. Kaum muslim yang membaca tulisan – tulisan itu merasa heran terhadap issu buruk itu karena bertentangan dengan ajaran Al Quran , hadis Nabi SAW, dan beberapa penaklukan kaum muslimin yang bersifat rahmat , adil , mulia dan keutama` an .
Diantara kebohongan mereka adalah pernyataan bahwa Islam bukan agama tauhid dan Muhammad mengaku menjadi Tuhan ketiga. Mereka telah menuduh dengan tuduhan yang bagi seorang yang ber akal malu menyebutnya, bahkan setan akan berat mengatakannya”. [5]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan