Jumat, April 15, 2011

Islam Radikal amunisi barat


Di tulis oleh H Mahrus ali 

Beberapa tahun terakhir di negri Indonesia terutama sejak tumbangnya orde baru  terdapat fenomena baru  yaitu munculnya gerakan  Islam radikal sebagaimana terlihat dalam berbagai aksi massa yang mereka lakukan dengan  Front pembela Islam(FPI) sebagai motornya.
     Namun baru pada momentum serangan  Amirika  ke Afganistan  mereka betul – betul menggerakkan massa besar besaran lengkap dengan simbol – simbol Islam termasuk mencuatnya kembali wacana jihad yang memang menjadi trade mark mereka. Kemunculan gerakan  mereka sebagai kelompok  penekan ( presure groups) kian hari kian menguat dan pengaruhnya juga semakin signifikan dalam kehidupan politik, khususnya setelah  orde baru tumbang. Pada hal  ketika orde baru berkuasa, mereka termasuk kelompok yang  berusaha di tumpas habis termasuk dengan mencap mereka sebagai “ ekstrem kanan “ yang harus senantiasa di waspadai. Namun ternyata mereka masih tetap eksis meski orde baru  telah menekan mereka habis habisan.

      Menurut kamus besar bahasa Indonesia , pengertian radikal adalah 1. Secara mendasar  sampai kepada hal yang perinsip. 2. Amat keras menuntut perobahan ( undang – undang , pemerintahan dll )3. Maju dalam berpikir atau bertindak.

      Setelah serangan WTC, Islam dengan mudahnya di citrakan sebagai agama radikal, teroris dan sebagai ancaman kepada kelompok lain. Sampai saat ini  stigma Islam sebagai agama radikal  belum sepenuhnya terhapus  dari memori kolektif barat. Tesis Huntington tentang clash of civilization merupakan salah satu indikasi  betapa kuatnya stigma itu, Huntongtin  memberikan afirmasi  secara akademik bahwa Islam memang layak  di posisikan sebagai ancaman  kepada barat terutama  setelah ancaman idiologis dan politik tidak lagi signifikan begitu perang dingin usai.Karena kuatnya citra tersebut sehingga  Azyumardi Azra ( 1996) berkata : “ Argumentasi apapun  dikemukakan oleh pihak muslim , sulit di terima masarakat barat”.

         Citra ini  semakin kuat di pegang oleh masarakat barat begitu ada kelompok muslim yang menggunakan istilah jihad sebagai nama gerakannya semisal Al Jihadul islami . kelompok radikal dari Mesir yang bermarkas di Khortoum. Hal yang sama berlaku pada Osama bin Laden yang selalu menggunakan wacana yang mudah di nisbatkan  dengan agama dalam setiap gerakannya.[1]
Komentarku ( Mahrus ali ) :

             Istilah radikal yang selalu di kumandangkan oleh barat untuk kelompok Islam ini bermaksud agar rakyat menghindari Islam, lantas  idiologi baratlah yang akan mengisi kekosongan ini. Apalagi terorisme selalu di kaitkan dengan  kaum muslimin dan Islam . Pada hal ajaran Islam ini mudah dan lurus bersifat rahmat kepada seluruh alam.

         Seorang badui datang ke masjid , lalu kencing di dalamnya , lantas  para sahabat mencercanya , lalu  Rasulullah SAW bersabda:
دَعُوهُ وَهَرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ أَوْ ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ *
                    Biarkan dia , lantas  tumpahkan setimba air  kepada air kencingnya . Sesungguhnya kamu di utus untuk  berbuat kemudahan dan bukan berbuat kesulitan .[2]
 Di tempat lain Rasul bersabda:
يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا وَبَشِّرُوا وَلَا تُنَفِّرُوا *
  Bikinlah kemudahan , jangan bikin kesulitan . Berilah kabar gembira dan jangan membikin manusia lari .[3]
        Jadi istilah radikal di kaitkan dengan Islam kurang pas dan bertentangan dengan ajarannya.Karena ajarannya selalu  ingin mengajak manusia dengan bijaksana , berbelas kasih  dan tidak memaksa  agama. Allah berfirman :
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?[4]
            Sekalipun barat mengetahui  hadis tersebut , namun hati mereka sulit untuk di lunakkan .  Syekh Rasyid Rida berkata :” Para  tokoh  - tokoh gereja selalu  mengarang buku – buku , bulettin , ceramah yang indah , menyusun lagu – lagu yang selalu mengarah untuk mencaci Islam  dan menjelekkan  perilaku kaum muslimin. Sejarah belum pernah mengenal kebohongan , memalsukan realita, memperburuk kebaikan , upaya menggelapkan cahaya , menyalahkan kebenaran  , mengangkat  kehinaan melebihi perilaku mereka.  Kaum muslim yang membaca  tulisan – tulisan itu  merasa heran terhadap issu buruk itu karena bertentangan dengan ajaran Al Quran , hadis Nabi SAW, dan  beberapa penaklukan kaum muslimin yang bersifat rahmat , adil , mulia dan keutama` an .

     Diantara kebohongan mereka adalah pernyataan bahwa Islam bukan agama tauhid dan Muhammad mengaku menjadi Tuhan ketiga. Mereka telah menuduh  dengan tuduhan yang  bagi seorang yang ber akal malu menyebutnya, bahkan setan akan berat mengatakannya”. [5]







[1] Jawa pos 2/10/2001

[2] [2] HR Bukhori / Wudu/ 330. Tirmizi/ Thoharah/147.Nasai/ Thoharah /56. –330. Abu dawud /Thoharah /380. Ibnu majah /Thoharah /529. Ahmad / Baqi musnad muktsirin/7214
[3] HR Bukhori / Ilmu / 69. Muslim / Jihad / 1734. Musnad Ahmad / Baqi musnad muksirin / 11934
[4] Yunus 99
[5] Al Manar 356/10

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan