Minggu, April 10, 2011

Mengenakan Tasbih bid`ah ?



 Di tulis oleh H Mahrus ali

        Imam  Ibnu Taimiyah di tanya tentang orang membaca al quran lalu menghitung bacaannya dengan tasbih, apakah batal salatnya atau tidak ?
Beliau menjawab : “ Bila maksud pertanyaan ini menghitung ayat atau satu surat  di ulang – ulang  seperti surat Ihlas dengan tasbih , hukumnya tidak bahaya . ( tidak batal ) . [1]
    Penulis berkata : “Ia adalah bid`ah ,lebih baik tidak di jalankan ,karena Rasulullah SAW dan sahabatnya tidak melakukannya  dan ikut mereka lebih afdal . Rasulullah SAW bersabda :
Rasul bersabda :
 افْتَرَقَتْ الْيَهُودُ عَلَى إحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إلَّا وَاحِدَةً وَافْتَرَقَتْ النَّصَارَى عَلَى اثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إلَّا وَاحِدَةً وَسَتَفْتَرِقُ هَذِهِ الْأُمَّةُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إلَّا وَاحِدَةً
           Kaum yahudi terpecah belah menjadi 71 golongan . Seluruhnya di neraka kecuali satu kelompok. Dan kaum Nasrani  terpecah menjadi 72 sekte  seluruh nya di neraka kecuali satu. Dan umat ini akan terpecah menjadi 73 kelompok. Seluruhnya di neraka kecuali satu. Para sahabat berkata : “Wahai Rasulullah ! Siapakah  golongan yang selamat?  Rasul bersabda : “  مَنْ كَانَ عَلَى مِثْلِ مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي  Orang yang  berpegangan kepada  prilakuku dan sahabat –sahabatku sekarang “. [2]
Syekh Zen bin Ibrahim berkata : Busairah berkata :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُنَّ أَنْ يُرَاعِينَ بِالتَّكْبِيرِ وَالتَّقْدِيسِ وَالتَّهْلِيلِ وَأَنْ يَعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَات
Sesungguhnya Nabi SAW  memerintah kaum wanita agar  selalu membaca takbir, memaha sucikan Allah , membaca la ilaha  illallah  dan menghitungnya dengan jari – jari . Sesungguhnya jari – jari tsb ditanya dan di suruh bicara. [3]
Syekh Zen bin Ibrahim berkata:”  Menghitung bacaan  dengan lidah akan sulit. Menurut qaul yng sahih menghitung bacaan di luar salat jelas tidak makruh sebagaimana tersebut dalam kitab Al mustasfa.Dan bisa menenangkan hati dan lebih membikin semangat berdasarkan hadis sbb :
 أَنَّهُ دَخَلَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى امْرَأَةٍ وَبَيْنَ يَدَيْهَا نَوًى أَوْ قَالَ حَصًى تُسَبِّحُ بِهِ فَقَالَ أَلَا أُخْبِرُكِ بِمَا هُوَ أَيْسَرُ عَلَيْكِ مِنْ هَذَا أَوْ أَفْضَلُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي الْأَرْضِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا بَيْنَ ذَلِكَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ وَاللَّهُ أَكْبَرُ مِثْلَ ذَلِكَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ مِثْلَ ذَلِكَ
                Abu Waqqash bersama Nabi SAW  masuk kepada seorang perempuan yang dimukanya terdapat biji atau  kerikil . Dia membaca tasbih dengannya. Nabi SAW  bersabda : “ Aku beritahu kamu hal yanglebih mudah dan lebih baik dari pada ini :  Bacalah  :
 سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي الْأَرْضِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا بَيْنَ ذَلِكَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ وَاللَّهُ أَكْبَرُ مِثْلَ ذَلِكَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِثْلَ ذَلِكَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ مِثْلَ ذَلِكَ
Maha suci Allah  sesuai dengan jumlah mahluk di langit , bumi dan apa yang diantara keduanya dan jumlah apa yang di ciptakanNya.  Allahu akbar , al hamdulillah , la haula wala quwwata illa billah  seperti itu [4]
           Syekh zen bin Ibrahim pendukung Tasbih menyatakan hadis tersebut sebagai bukti bahwa Rasul tidak melarangnya tapi menunjukkan kepada hal yang lebih mudah. Seandainya makruh  akan di terangkan langsung. Karena itu di perkenankan menghitung dzikir dengan tasbih dan banyak kalangan sufi yang melakukannya kecuali bila di sertai riya` dan tidak perlu di perbencangkan lagi[5]  Aku ( penulis )berkata : Sayang dasar hadisnya lemah.
          Ust. Ahmad bin Muhammad  berkata : Hadis sahih menjelaskan bahwa Rasul menghitung dzikir dengan tangan kanan.  Ali bin Abu Tholib berkata : “ Pengingat terbaik adalah tasbih” namun sanadnya lemah. Ibnu Hajar berkata :  وَعِقْدَ التَّسْبِيْحِ بِالَأَنَامِلِ أَفْضَلُ مِنَ   السُّبْحَةِ“ Menghitung dzikir dengan  jari – jari lebih afdhol dari pada dengan tasbih”. Pendapat ini di dukung oleh Syaukani [6]
    Abu Hurairah ra berkata : Kaum fakir datang kepada Nabi SAW seraya berkata :

 ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ مِنَ الْأَمْوَالِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلَا وَالنَّعِيمِ الْمُقِيمِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالٍ يَحُجُّونَ بِهَا وَيَعْتَمِرُونَ وَيُجَاهِدُونَ وَيَتَصَدَّقُونَ قَالَ أَلَا أُحَدِّثُكُمْ إِنْ أَخَذْتُمْ أَدْرَكْتُمْ مَنْ سَبَقَكُمْ وَلَمْ يُدْرِكْكُمْ أَحَدٌ بَعْدَكُمْ وَكُنْتُمْ خَيْرَ مَنْ أَنْتُمْ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِ إِلَّا مَنْ عَمِلَ مِثْلَهُ تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ وَتُكَبِّرُونَ خَلْفَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَاخْتَلَفْنَا بَيْنَنَا فَقَالَ بَعْضُنَا نُسَبِّحُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَنَحْمَدُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَنُكَبِّرُ أَرْبَعًا وَثَلَاثِينَ فَرَجَعْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ تَقُولُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ حَتَّى يَكُونَ مِنْهُنَّ كُلِّهِنَّ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ *
         Wahai Rasulullah !  Para kaum  pedagang  pergi dengan mendapat derajat tinggi dan kenikmatan abadi.Mereka melakukan salat , puasa seperti kita , mereka memiliki kelebihaaan harta untuk berhaji , berumrah ,berjihad dan  berinfak  “.
 Rasul menjawab : “  Maukah kamu  sekalian  , aku beritahu tentang perkara yang kamu bisa menjumpai  orang sebelummu  dan   orang sesudahmu tidak akan mendahuluimu Dan kamu menjadi orang terbaik  kecuali orang  menjalankan apa yang kamu lakukan. Kamu membaca tasbih  ,tahmid  takbir tiga puluh tiga kali setelah tiap salat.Lantas kami berbeda pendapat. Sebagian kami berkata : “ Kita baca tasbih  33 kali , tahmid 33 kali  dan takbir  34 kali .  Aku datang kepada Nabi SAW  . Beliau  bersabda : “  Kamu  baca : سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ  33 kali . [7]    Bacaam tersebut dilakukan tanpa  menggunakan  tasbih tapi dengan  jari – jari.  Abdullah bin Amar  berkata :
رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ التَّسْبِيحَ قَالَ ابْنُ قُدَامَةَ بِيَمِينِهِ
    Aku melihat rasulullah SAW melengkungkan jari – jarinya ketika membaca  tasbih .Ibnu Qudamah  berkata  : “ dengan tangan  kanannya  “ . [8]  Menurut riwayat Abu Dawud “ dalam membaca tasbih atau lainnya.
   Rasul tidak pernah membaca  kalimat dzikir sampai ribuan kali ,menurut Al albani  paling banyak dzikir yang di sarankan oleh hadis hanya seratus kali. Ikutilah tuntunan lebih baik dan lebih menunjukkan rendah diri , patuh  pada utusan Allah dan lebih menaikkan derajat di sisi Allah.
Rasulullah SAW  adalah utusan Allah yang bersabda :
إِنَّ أَتْقَاكُمْ وَأَعْلَمَكُمْ بِاللَّهِ أَنَا
Sesungguhnya orang yang paling takwa dan paling mengerti diantaramu tentang Allah adalah aku [9]














[1] Majmuk fatawa karya Ibnu Taimiyah ,juz 22/625.
[2] Lihat Tafsir Al Baidhowi 470/2. Qurthubi 159/4. Addurul mantsur / 289/2. Abus suud 206/3. Al baghowi 333/1. Fathul qadir  370/1. Kasyfud dhunun 1039/1. Annasafi 355/1. Ruhul  maani  68/8.  HR Abu D awud 3980. Tirmidzi / Iman /25064. Ibnu Majah /3981. Ahmad Baqi musnad muktsirin /8046.Dalam riwayat lain di sebut , golongan yang selamat adalah al jamaah. Penyusun kitab Misbahuz zujajah berkata : Sanad hadis sahih , perawi – perawinya terpercaya. Abu Ya`la  Al maushili  meriwayatkannya.Lihat misbahuz zujajah  3041. Ia juga di riwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya  6138. Imam  Tirmidzi menyatakan  hadis tsb hasan  sahih .
[3]  HR  Abu Dawud/ Salat / 1501. Tirmidzi / Daawat / 3583. Ahmad / Baqi musnad Ansor / 26549. Mushonnaf Ibnu Abu Syaibah 27779.Nailul author 358/2.  Syekh Nashiruddin Al albani menyatakan hadis tersebut sahih,
[4]  HR  Tirmidzi dan beliau menyatakan  hasan ghorib , /3568/Daawaat. Abu Dawud/Salat/1500. Ibnu Hibban  dan Al Hakim ,lihat Al bahrur raaiq karya  Zen bin Ibrahim terbitan  Darul ma`rifah Beirut 32/2.Nailul author 358/2.  Syekh Nashiruddin Al albani menyatakan hadis tersebut  lemah , lihat  Dhoif Sunan Abu  Dawud 147. Dhoif misykat 2311.
[5] Al bahrur raaiq karya  Zen bin Ibrahim terbitan  Darul ma`rifah Beirut 32/2.
[6] Nailul author 358/2.
[7] HR Bukhori / Daawat / 5854. Muslim /Al Masajid /936. Abu dawud /  Salat / 1286. Ibnu Majah / Iqamatus salah / 917 . Ahmad / Baqi musnad muktsirin/6945. Hasyiyah Thohthowi ala maraqil falah , karya  Ahmad bin Muhammad bin Ismail  terbitan  maktabah Al babil halabi  Mesir 213/1. Aunul ma`bud karya  Muhammad Syamsul haq /terbitan Darul kutub al ilmiyah  257/4.
[8]  HR  Abu  Dawud /1502/Salat. Tirmidzi / Daawat /3486 Nasai /Sahwi / 1355.Imam  Tirmidzi menyatakan  hadis tersebut hasan  dan Al Hakim menyatakan sahih .Nailul author 358/2.

[9] Bukhori 20
Artikel Terkait

4 komentar:

  1. ada2 aja pak2. keterangan penjelasan yg sempiiiiiit sekali

    BalasHapus
  2. Untuk andik! Mana keteranganku yang sempit itu, jadi Rasul dan para sahabat yang tidak mengenakan tasbih kamu katakan sempit. Dan orang ahli bid`ah yang suka mengenakan tasbih, kamu katakan luas pikirannya. Lihat saja orang - orang yang suka mengenakan tasbih selalu berada di kuburan, apakah mereka berpikiran luas?.

    BalasHapus
  3. ass.mf ustazd ana mau tanya bagaimana hukumnya sholat jamaah dg imam yang jelek bacaanya(tajwid/makhrojul hurufnya).sykrn

    BalasHapus
  4. Untuk kang ary bekam
    Maaf lambat sekali, lebih baik mendahulukan kepada imam yang bacaannya baik. Kalau tidak merobah arti, insya Allah tidak ada persoalan. Tapi lihat dulu di artikelsbb:
    Salat wajib dengan sajadah bid`ah dholalah bukan bid`ah hasanah

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan