Rabu, 15/06/2011 16:18 WIB
Tips & Trik
Ardhi Suryadhi - detikinet
Tips & Trik
Ardhi Suryadhi - detikinet
Jakarta - Internet, meski menjadi sumber informasi tak terbatas namun tetap menyimpan ancaman bagi penggunanya, terutama bagi anak-anak. Namun bukan berarti buah hati kita tidak boleh mengenal internet.
Berikut 5 kiat untuk mengenalkan internet yang aman bagi anak-anak yang dikutip detikINET dari eHow, Rabu (15/6/2011):
1. Komunikasi
Ini merupakan faktor terpenting bagi hubungan orangtua dan anak-anaknya. Cobalah untuk menjalin alur komunikasi yang baik dengan sang buah hati. Ketika mengenalkan internet ke anak-anak, jelaskan aturan mainnya. Jangan sampai anak-anak Anda kebablasan online.
2. Batasi Waktu Online
Sebaiknya jangan menempatkan komputer dengan fasilitas internet di kamar anak. Namun tempatkan komputer di ruang keluarga atau ruang dimana Anda bisa mengontrol anak-anak kala berinternet.
Jika perlu buatlah daftar situs yang sekiranya boleh diakses mereka. Tentukan pula waktu onlinenya, pastinya jangan sampai larut malam. American Academy of Pediatrics menyarankan jika batas anak-anak untuk berada di depan layar maksimal sampai dua jam per hari.
3. Jejaring Sosial
Anak-anak jaman sekarang pasti sudah akrab dengan yang namanya chatting, Facebook, YouTube atau Twitter. Tak ada salahnya membiarkan anak Anda bermain di dalamnya. Hanya saja perlu dipantau gerak-geriknya.
Jika memang anak-anak Anda sudah cukup dewasa, tak ada salahnya membantu mereka membuat profil di jejaring sosial. Namun ada baiknya menggunakan nickname ketimbang nama asli. Jangan masukkan data-data pribadi dalam keterangan profil. Gunakan foto olahragawan kesukaannya, kartun karakter, atau ilustasi lainnya sebagai gambar profil.
Selanjutnya adalah mengingatkan anak-anak untuk tidak berinteraksi dengan orang-orang yang tidak mereka kenal melalui dunia maya.
4. Kenali Masalahnya
Observasi kebiasaan berinternet anak. Jika ia kerap kali melanggar kesepakatan dengan tetap online hingga larut malam tidak ada salahnya untuk bertindak tegas. Jauhi mereka dari kegiatan online untuk beberapa saat. Sebab jika dibiarkan dikhawatirkan akan semakin menjadi. Di sinilah peran komunikasi begitu diperlukan, cobalah bicara dari hati ke hati tanpa harus menarik urat.
Sesekali para orangtua ada baiknya untuk mengecek histori di browser untuk mengetahui situs-situs apa saja yang sering dikunjungi anak-anak Anda.
5. Perkuat Sistem Keamanan
Orangtua tentunya tidak bisa setiap saat mengawasi anak-anak. Alhasil, diperlukan keberadaan software yang bisa memagari anak-anak dari keberadaan konten negatif di internet secara otomatis. Dewasa ini, sudah banyak aplikasi filtering atau parental control yang bisa digunakan untuk komputer di rumah. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat memblokir situs pornografi dan situs bermuatan negatif lainnya sebelum terlihat anak-anak.
Aplikasi keamanan juga meliputi software antivirus untuk melindungi komputer secara keseluruhan. Selain itu, orangtua sebaiknya melakukan settingan di bagian mesin pencari seperti Google untuk hanya melakukan sistem pencarian yang aman (safe search). Jadi ketika anak-anak menggunakan Google untuk mencari informasi, konten yang muncul akan lebih tersaring.
Berikut 5 kiat untuk mengenalkan internet yang aman bagi anak-anak yang dikutip detikINET dari eHow, Rabu (15/6/2011):
1. Komunikasi
Ini merupakan faktor terpenting bagi hubungan orangtua dan anak-anaknya. Cobalah untuk menjalin alur komunikasi yang baik dengan sang buah hati. Ketika mengenalkan internet ke anak-anak, jelaskan aturan mainnya. Jangan sampai anak-anak Anda kebablasan online.
2. Batasi Waktu Online
Sebaiknya jangan menempatkan komputer dengan fasilitas internet di kamar anak. Namun tempatkan komputer di ruang keluarga atau ruang dimana Anda bisa mengontrol anak-anak kala berinternet.
Jika perlu buatlah daftar situs yang sekiranya boleh diakses mereka. Tentukan pula waktu onlinenya, pastinya jangan sampai larut malam. American Academy of Pediatrics menyarankan jika batas anak-anak untuk berada di depan layar maksimal sampai dua jam per hari.
3. Jejaring Sosial
Anak-anak jaman sekarang pasti sudah akrab dengan yang namanya chatting, Facebook, YouTube atau Twitter. Tak ada salahnya membiarkan anak Anda bermain di dalamnya. Hanya saja perlu dipantau gerak-geriknya.
Jika memang anak-anak Anda sudah cukup dewasa, tak ada salahnya membantu mereka membuat profil di jejaring sosial. Namun ada baiknya menggunakan nickname ketimbang nama asli. Jangan masukkan data-data pribadi dalam keterangan profil. Gunakan foto olahragawan kesukaannya, kartun karakter, atau ilustasi lainnya sebagai gambar profil.
Selanjutnya adalah mengingatkan anak-anak untuk tidak berinteraksi dengan orang-orang yang tidak mereka kenal melalui dunia maya.
4. Kenali Masalahnya
Observasi kebiasaan berinternet anak. Jika ia kerap kali melanggar kesepakatan dengan tetap online hingga larut malam tidak ada salahnya untuk bertindak tegas. Jauhi mereka dari kegiatan online untuk beberapa saat. Sebab jika dibiarkan dikhawatirkan akan semakin menjadi. Di sinilah peran komunikasi begitu diperlukan, cobalah bicara dari hati ke hati tanpa harus menarik urat.
Sesekali para orangtua ada baiknya untuk mengecek histori di browser untuk mengetahui situs-situs apa saja yang sering dikunjungi anak-anak Anda.
5. Perkuat Sistem Keamanan
Orangtua tentunya tidak bisa setiap saat mengawasi anak-anak. Alhasil, diperlukan keberadaan software yang bisa memagari anak-anak dari keberadaan konten negatif di internet secara otomatis. Dewasa ini, sudah banyak aplikasi filtering atau parental control yang bisa digunakan untuk komputer di rumah. Dengan aplikasi ini diharapkan dapat memblokir situs pornografi dan situs bermuatan negatif lainnya sebelum terlihat anak-anak.
Aplikasi keamanan juga meliputi software antivirus untuk melindungi komputer secara keseluruhan. Selain itu, orangtua sebaiknya melakukan settingan di bagian mesin pencari seperti Google untuk hanya melakukan sistem pencarian yang aman (safe search). Jadi ketika anak-anak menggunakan Google untuk mencari informasi, konten yang muncul akan lebih tersaring.
Komentarku ( Mahrus ali )
Kalau anak – anak saya , saya tidak pernah memegangi mereka laptop untuk internet . Saya beri mereka itu komputer husus untuk main game , peperangan , game kartun . Seluruhnya telah saya instal dalam hardis . Juga filem – filem kartun yang sifatnya layak untuk anak – anak . Bila ada cd filem , maka saya haruskan cd filem kartun . jangan sampai berupa filem cd yang gambarnya adalah manusia sungguhan . ini larangan keras dalam keluarga saya . Al hamdulillah , sudah puluhan tahun dlm keluarga saya tidak memakai sarana TV . Dan anak – anak saya juga tidak terganggu, bisa belajar al quran dengan baik , juga belajar bahasa arab dengan baik .
Ingatlah ayat ini :
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى(132)
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.[1]
Nabi Ismail juga suka memerintah salat kepada keluarganya sebagaimana ayat :
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا(54)وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk ber salat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.[2]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan