Di tulis oleh H Mahrus ali
Dalam http://salafytobat.wordpress.co terdapat artikel menyesatkan sbb :
Posted on August 17, 2010 by salafytobat
Salah Seorang Ulama Terkemuka Dalam Madzhab Hanafi; Imam Ibn Abidin, MENGATAKAN bahwa Kaum Wahabi SESAT…!!!!
Ini Bukti Scan dari karya Ibn Abidin al-Hanafi dari karyanya berjudul Hasyiyah Radd al-Muhtar ‘Ala ad-Durr al-Mukhtar. Masih kurang apa lagi….!!!?????
Terjemah:
{{{{{ Penjelasan Tentang Pangikut Muhammad ibn Abdil Wahhab/alias Wahabi sebagai kaum Khawarij di zaman kita}}}}}
“……. seperti yang terjadi di zaman kita tentang kelompok Wahabiyyah pengikut Muhammad ibn Abdil Wahhab yang berasal dari Najd; mereka menguasai dua tanah haram (Mekah dan Madinah), mereka “ngaku-ngaku” bermadzhab Hanbali, bahkan mereka berkeyakinan bahwa hanya diri mereka yang beragama Islam; dan siapapun yang meyalahi mereka adalah orang-orang musyrik. maka dengan alasan ini; mereka membolehkan membunuh kaum Ahlussunnah dan para ulamanya……”.
Komentarku ( Mahrus ali )
Asalnya , issue itu dari situs syi`ah , Saya tidak mengerti apakah salafy tobat itu mengutip – jiplak dari sana atau dari lainnya . Ternyata syi`ah dan salafy tobat itu ada kemiripan dalam rangka mendiskriditkan dakwah salafiyah , dimanapun mereka berada dan kapanpun .
Dalam http://wahabiya.net/terdapat keterangan sbb :
مُحَمَّد - الْكُوَيْت - 28/11/2010
أَيُّهَا الْشِّيْعِي لَا أَطْلُب مِنْكَ إِلَّا شَيْئاً وَاحِدَا فَقَط وَهُو
أَن تَسْتَخْدِمَ عَقْلَك وَتُفَكِّر وَلاتُسَلِّمْهُ للمُعَمِّمِ لِيُفَكِّرَ نِيَابَةً عَنْكَ وَيُقَرِّرَ لَكَ مَصِيْرَك فَيَكْفِي أَن الْمُعَمِّم سَرَقَ مَالَكَ وَقَد يَكُوْنُ سَرَقَ عِرْضَك فَأَحْفَظ عَقْلَك وَفَكِّرْ
أَيُّهَا الْشِّيْعِي لَا أَطْلُب مِنْكَ إِلَّا شَيْئاً وَاحِدَا فَقَط وَهُو
أَن تَسْتَخْدِمَ عَقْلَك وَتُفَكِّر وَلاتُسَلِّمْهُ للمُعَمِّمِ لِيُفَكِّرَ نِيَابَةً عَنْكَ وَيُقَرِّرَ لَكَ مَصِيْرَك فَيَكْفِي أَن الْمُعَمِّم سَرَقَ مَالَكَ وَقَد يَكُوْنُ سَرَقَ عِرْضَك فَأَحْفَظ عَقْلَك وَفَكِّرْ
Mohammed - Kuwait - 28/11/2010
Dear Syi`ah !Saya meminta hanya satu hal saja,
hendaklah kamu menggunakan akal dan pikiranmu dan jangan kamu pasrah saja kepada gurumu yang bersorban untuk berpikir atas nama mu. Dia menentukan nasibmu. Cukup bahwa dia mencuri hartamu . Jaga pikiran Anda dan berpikirlah
Dear Syi`ah !Saya meminta hanya satu hal saja,
hendaklah kamu menggunakan akal dan pikiranmu dan jangan kamu pasrah saja kepada gurumu yang bersorban untuk berpikir atas nama mu. Dia menentukan nasibmu. Cukup bahwa dia mencuri hartamu . Jaga pikiran Anda dan berpikirlah
Dalam majles.alukah.net terdapat keterangan sbb :
الْعُمَيرِْي
06-May-2011, صَبَاحْا 12:35
مَاذَا تَتَوَقََّعُ مِنْ هَؤُلَاءِ و هُم يُفْسِّقُوْن و يُكَفِّرُوْن أَبُو بَكْر و عُمَر و فِي الْمُقَابِل يَضْحَكُوْن و يَبْتَسِمُون فِي وُجُوْه أَئِمَّةِ الْكُفْر كَمَا يَفْعَلُوْن فِي الْعِرَاق فَأَصْبَحَ عَلَى سَبِيِلِ الْمِثَالِ، الْيَهُوْدِي وَلفَاوتُز، أَفْضَل مِن أَبُو بَكْر و عُمَر! هَذَا مَا يُسَمُّوْنَه مَذْهَبَ أَهْلِ الْبَيْتِ فَأَيْن هَؤُلَاء مِن إِسْتِقَامَة و شَهَامَة عَلِيٍّ و حَمْزَة و جَعْفَر و الْحَسَنَيْن و جَعْفَر الْصَّادِق و زَيْن الْعَابِدِيْن فَالَرَّافِضَة أَقْرَبُ لْيَهُود الْمَدِيْنَة الَّذِيْن قَالُوْا لِلْمُشْرِكِيْن إِن دِيْنَهُم أَفْضَلُ مِن الْإِسْلَام. حَتَّى الْيَهُوْدِي الْمُحَارِب أَفْضَل مِن الْشَّيْخَان عِنْد الرَّافِضَة!
06-May-2011, صَبَاحْا 12:35
مَاذَا تَتَوَقََّعُ مِنْ هَؤُلَاءِ و هُم يُفْسِّقُوْن و يُكَفِّرُوْن أَبُو بَكْر و عُمَر و فِي الْمُقَابِل يَضْحَكُوْن و يَبْتَسِمُون فِي وُجُوْه أَئِمَّةِ الْكُفْر كَمَا يَفْعَلُوْن فِي الْعِرَاق فَأَصْبَحَ عَلَى سَبِيِلِ الْمِثَالِ، الْيَهُوْدِي وَلفَاوتُز، أَفْضَل مِن أَبُو بَكْر و عُمَر! هَذَا مَا يُسَمُّوْنَه مَذْهَبَ أَهْلِ الْبَيْتِ فَأَيْن هَؤُلَاء مِن إِسْتِقَامَة و شَهَامَة عَلِيٍّ و حَمْزَة و جَعْفَر و الْحَسَنَيْن و جَعْفَر الْصَّادِق و زَيْن الْعَابِدِيْن فَالَرَّافِضَة أَقْرَبُ لْيَهُود الْمَدِيْنَة الَّذِيْن قَالُوْا لِلْمُشْرِكِيْن إِن دِيْنَهُم أَفْضَلُ مِن الْإِسْلَام. حَتَّى الْيَهُوْدِي الْمُحَارِب أَفْضَل مِن الْشَّيْخَان عِنْد الرَّافِضَة!
Al Umairi
06-Mei-2011, 00:35
Apa yang Anda harapkan dari mereka. Mereka memfasikkan dan mengkufurkan Abu Bakar dan Omar. Sebagai imbalannya, mereka tertawa dan tersenyum di wajah para pemimpin kafir seperti yang mereka lakukan di Irak. Misalnya, Yahudi dan Vauzz, lebih baik daripada Abu Bakar dan Umar! Inilah yang mereka sebut Madzhab ahlul bait.
06-Mei-2011, 00:35
Apa yang Anda harapkan dari mereka. Mereka memfasikkan dan mengkufurkan Abu Bakar dan Omar. Sebagai imbalannya, mereka tertawa dan tersenyum di wajah para pemimpin kafir seperti yang mereka lakukan di Irak. Misalnya, Yahudi dan Vauzz, lebih baik daripada Abu Bakar dan Umar! Inilah yang mereka sebut Madzhab ahlul bait.
Di mana mereka ? di banding dengan kejujuran dan kebesaran hati Ali , Hamzah, Ja'far , Hasan – Husain , Ja'far al-Sadiq , Zainul Abidine . Syi`ah itu lebih dekat dengan orang-orang Yahudi di kota Medinah yang mengatakan kepada kaum musrikin : Agama mu lebih baik dari pada Islam. Bahkan Yahud yang menyerbu lebih baik dari Bukhari dan Muslim menurut ajaran Syi`ah .
Komentarku ( Mahrus ali )
Komentarku ( Mahrus ali )
Apakah Salafy tobat akan ikut jejak Syi`ah ?, setelah mereka memusuhi dakwah salafiyah Bagi mereka lebih baik bergabung dengan non muslim dari pada dengan kelompok dakwah salafiyah yang komitmen dengan hadis .Ikuti lanjutannya sbb :
عَدْنَان الْبُخَارِي
05-May-2011, مَسَاء 11:14
بَل الْإِمَامُ أَبُو حَنِيْفَةَ رَضِيَ الْلَّه عَنْهُ وَرَحِمَهُ هُوَ مِنْ رُؤُوْسِ الْنَّاصِبَةِ عِنْد هَؤُلَاء الْحَمْقَى.
فَمَا لَهُم وَلِكُتُب الْحَنَفِيَّةِ؟! مُرَادُهُم أَن يَضْرِبُوْا كَلَامَ أَهْل الْسُّنَةِ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ.
05-May-2011, مَسَاء 11:14
بَل الْإِمَامُ أَبُو حَنِيْفَةَ رَضِيَ الْلَّه عَنْهُ وَرَحِمَهُ هُوَ مِنْ رُؤُوْسِ الْنَّاصِبَةِ عِنْد هَؤُلَاء الْحَمْقَى.
فَمَا لَهُم وَلِكُتُب الْحَنَفِيَّةِ؟! مُرَادُهُم أَن يَضْرِبُوْا كَلَامَ أَهْل الْسُّنَةِ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ.
Adnan Bukhari
05-Mei-2011, 23:14
Bahkan Imam Abu Hanifah, ra termasuk tokoh – tokoh syi`ah menurut orang-orang tolol itu.
Apa gunanya buku-buku madzhab hanafi untuk mereka ?! Maksud mereka memukul perkataan ahlus sunnah antara yang satu dengan yang lain.
Dalamhttp://majles.alukah.net/ terdapat keterangan sbb :
الْعُمَيرِي
05-May-2011, مَسَاء 11:11
إِبْنُ عَابِدِينَ لَهُ كَلَامٌ شَدِيْدٌ فِي الْرَّافِضَة فَهَلْ يَأُخُدُون بِهَذَا الْكَلَامِ أَيْضا، ثُم الْرَّافِضَةُ مَذْهَبُهُم مَبْنِيٌ عَلَى تَفْسِيْقِ و تَكْفِيْرِ أَبُو بَكْر و عُمَر مَع إِن عَلِي و غَيْرَه مِن أَهْل الْبَيْت يَثْنُوْن و يَتَرَحَّمُوْن عَلَيْهِم فَلِمَاذَا يَرْفُض الْرَّافِضَةُ قَبُوْلَ ذَلِك و يُفَضِّلُوْن أَهْوَائَهُم عَلَى عَلِيٍّ، فَهَذَا قَدْحا فِي عَلِي و يُثْبِت كَذب و نِفَاقَ الْرَّافِضَة.
Amiri
05-Mei-2011, 23:11
Ibnu Abidin punya kata-kata yang sangat keras terhadap Syi'ah . Apakah mereka menerima perkataan ini juga, Ideologi mereka didasarkan pada pengkafiran dan pemfasikan Abu Bakar dan Umar, Pada hal Ali dan orang-orang lain dari ahlul bait memuji mereka. Mengapa Syi'ah menolak untuk menerimanya dan lebih suka mengikuti hawa nafsu mereka sendiri dari pada ikut Ali, Ini noda membuktikan kebohongan dan kemunafikan dari kaum Syiah.
05-Mei-2011, 23:11
Ibnu Abidin punya kata-kata yang sangat keras terhadap Syi'ah . Apakah mereka menerima perkataan ini juga, Ideologi mereka didasarkan pada pengkafiran dan pemfasikan Abu Bakar dan Umar, Pada hal Ali dan orang-orang lain dari ahlul bait memuji mereka. Mengapa Syi'ah menolak untuk menerimanya dan lebih suka mengikuti hawa nafsu mereka sendiri dari pada ikut Ali, Ini noda membuktikan kebohongan dan kemunafikan dari kaum Syiah.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Ibnu Abidin juga punya akidah bahwa mayat tidak mendengar . Lihat dlm kitab Hasiyah Raddil mukhtar 148/3 sbb :
حَاشِيَةُ رَدِّ الْمُحْتَارِ - (ج 4 / ص 148)
مَطْلَبٌ: فِي سَمَاعِ الْمَيِّتِ اْلكَلاَمَ وَأَمَّا اْلكَلاَمُ فَلاَنّ َ الْمَقْصُوْدَ مِنْهُ اْلاِفْهَامُ وَاْلموْتُ يُنَافِيْهِ،
Tuntutan : Tentang mayat mendengar perkataan . Untuk perkataan ini , karena maksud nya adalah agar dipahami dan mayat tidak bisa berbuat seperti itu .
Apakah salafy tobat masih senang minta – minta doa kepada mayat , berkeliling di kuburan keramat , mengadakan wisata relegius ke wali tujuh Bali atau bernadzar untuk wali dll. Ibnu Abidin tidak suka hal itu .
Dalam http://majles.alukah.net/archive/index.php/t-80367.html
عَدْنَان الْبُخَارِي
20-Apr-2011, مَسَاء 02:48
نَعَم قَال ذَلِك.
وَهُو فِي كِتَابِهِ، وَاسْتِدْلَالُ أَهْلِ الْبِدَعِ بِأَقْوَالِ مَن غَابَ عَنْهُمْ حَقِيْقَةُ دَعْوَة الْشَّيْخ مُحَمَّد بِن عَبْدِالْوَهَّاب رَحِمَه الْلَّه لَا جَدِيْدَ فِيْه.
Adnan Bukhari
20-Apr-2011, 02:48
Ya dia ( Ibnu Abidin ) bilang begitu.
Orang-orang ahli bid`ah suka mengambil perkataan orang – orang yang tidak mengetahui fakta Dakwah Sheikh Mohammad bin Abdul Wahab Rahimahullah bukan hal baru di dalamnya.
20-Apr-2011, 02:48
Ya dia ( Ibnu Abidin ) bilang begitu.
Orang-orang ahli bid`ah suka mengambil perkataan orang – orang yang tidak mengetahui fakta Dakwah Sheikh Mohammad bin Abdul Wahab Rahimahullah bukan hal baru di dalamnya.
Komentarku ( Mahrus ali )
Dalam http://daynishurnal.wordpress.com terdapat keterangan sbb :
SYEIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB (1115 – 1206 H/1701 – 1793 M)
Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab dilahirkan pada tahun 1115 H (1701 M) di kampung Uyainah (Najd). Ayahnya adalah seorang tokoh agama di lingkungannya. Sedangkan kakeknya adalah seorang qadhi (mufti besar), tempat di mana masyarakat Najd menanyakan segala sesuatu masalah yang bersangkutan dengan agama. Karena itu, Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga ulama yang terpelajar.
Nasab beliau adalah Syeikh al-Islam al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin al-Masyarif at-Tamimi al-Hambali an-Najdi. Beliau merupakan tokoh pemimpin gerakan salafiah yang pernah menjabat sebagai menteri penerangan Arab Saudi.
Sejak kanak-kanak, beliau telah dibina dan dididik dengan pendidikan agama oleh ayah beliau, Syeikh Abdul Wahab. Beliau belajar kitab-kitab fikih mazhab Hambali, tafsir, hadits, aqidah, dan beberapa bidang ilmu syar’i serta bahasa. Beliau sangat menaruh perhatian besar dan concern pada kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu Qayyim, sehingga pemikiran beliau mendapatkan pengaruh yang cukup kuat dari keduanya. Beliau mementingkan masalah aqidah yang benar dan melakukan purifikasi dari tahayul, bid’ah, dan khurofat.
Muhammad bin Abdul Wahhab berusaha membangkitkan kembali pergerakan perjuangan Islam; para pendukung pergerakan ini sering disebut wahabbi, tetapi mereka menolak istilah ini karena pada dasarnya ajaran bin Wahhab adalah ajaran Nabi Muhammad, bukan ajarannya sendiri. Karenanya, mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafis atau Muwahhidun, yang berarti “satu Tuhan”.
Istilah Wahhabi sering menimbulkan kontroversi berhubung dengan asal-usul dan kemunculannya dalam dunia Islam. Umat Islam umumnya terkeliru dengan mereka karena mereka mendakwa mazhab mereka menuruti pemikiran Ahmad ibn Hanbal dan alirannya, al-Hanbaliyyah atau al-Hanabilah yang merupakan salah sebuah mazhab dalam Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah.
Bagaimanapun, nama Wahhabi dikatakan ditolak oleh para penganut Wahhabi sendiri dan mereka menggelarkan diri mereka sebagai golongan al-Muwahhidun (unitarians) karena mereka mendakwa ingin mengembalikan ajaran-ajaran Tauhid ke dalam Islam dan kehidupan murni menurut sunnah Rasulullah.
Gerakan ini lahir bukan sebagai pengaruh kemajuan Barat, tetapi sebagai reaksi terhadap paham Tauhid yang dianut kaum awam di waktu itu. Kemurnian paham Tauhid mereka telah dirusak oleh kebiasaan-kebiasaan yang timbul di bawah pengaruh tarekat-tarekat seperti pujaan dan kepatuhan yang berlebihan pada syekh-syekh tarekat, ziarah ke kuburan-kuburan wali dengan maksud meminta syafaat atau pertolongan dari mereka dan sebagainya. Menurut beliau, kebiasaan-kebiasaan itu artinya mengandung syirik atau politheisme dan harus diberantas. Semua itu adalah bid’ah (sesuatu yang asing) yang dibawa orang dari luar masuk ke dalam Islam. Bid’ah itu mesti dibuang dan orang harus kembali kepada Tauhid dan Islam yang sebenarnya.
Dasar Pemikiran dan Pergerakan Wahhabiyyah
Pemikiran Wahabbiyah pada hakikatnya adalah kelanjutan dari mazhab Salafiyyah yang dipelopori oleh Ahmad Ibnu Taimiyah. Mereka tidak membawa pemikiran baru tentang aqidah, mereka hanya mengamalkan apa yang telah dikemukakan Ibu Taimiyah dalam bentuk yang lebih keras, dibandingkan dengan apa yang telah diamalkan Ibu Taimiyyah sendiri. Mereka menertibkan berbagai hal yang bersifat amaliah yang tidak pernah disinggung oleh Ibnu Taimiyyah, karena hal itu tidak begitu terkenal pada zamannya.
Pada dasarnya aqidah yang menjadi landasan gerakan Wahhabi ini adalah dua hal.
Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab dilahirkan pada tahun 1115 H (1701 M) di kampung Uyainah (Najd). Ayahnya adalah seorang tokoh agama di lingkungannya. Sedangkan kakeknya adalah seorang qadhi (mufti besar), tempat di mana masyarakat Najd menanyakan segala sesuatu masalah yang bersangkutan dengan agama. Karena itu, Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga ulama yang terpelajar.
Nasab beliau adalah Syeikh al-Islam al-Imam Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin al-Masyarif at-Tamimi al-Hambali an-Najdi. Beliau merupakan tokoh pemimpin gerakan salafiah yang pernah menjabat sebagai menteri penerangan Arab Saudi.
Sejak kanak-kanak, beliau telah dibina dan dididik dengan pendidikan agama oleh ayah beliau, Syeikh Abdul Wahab. Beliau belajar kitab-kitab fikih mazhab Hambali, tafsir, hadits, aqidah, dan beberapa bidang ilmu syar’i serta bahasa. Beliau sangat menaruh perhatian besar dan concern pada kitab-kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnu Qayyim, sehingga pemikiran beliau mendapatkan pengaruh yang cukup kuat dari keduanya. Beliau mementingkan masalah aqidah yang benar dan melakukan purifikasi dari tahayul, bid’ah, dan khurofat.
Muhammad bin Abdul Wahhab berusaha membangkitkan kembali pergerakan perjuangan Islam; para pendukung pergerakan ini sering disebut wahabbi, tetapi mereka menolak istilah ini karena pada dasarnya ajaran bin Wahhab adalah ajaran Nabi Muhammad, bukan ajarannya sendiri. Karenanya, mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai Salafis atau Muwahhidun, yang berarti “satu Tuhan”.
Istilah Wahhabi sering menimbulkan kontroversi berhubung dengan asal-usul dan kemunculannya dalam dunia Islam. Umat Islam umumnya terkeliru dengan mereka karena mereka mendakwa mazhab mereka menuruti pemikiran Ahmad ibn Hanbal dan alirannya, al-Hanbaliyyah atau al-Hanabilah yang merupakan salah sebuah mazhab dalam Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah.
Bagaimanapun, nama Wahhabi dikatakan ditolak oleh para penganut Wahhabi sendiri dan mereka menggelarkan diri mereka sebagai golongan al-Muwahhidun (unitarians) karena mereka mendakwa ingin mengembalikan ajaran-ajaran Tauhid ke dalam Islam dan kehidupan murni menurut sunnah Rasulullah.
Gerakan ini lahir bukan sebagai pengaruh kemajuan Barat, tetapi sebagai reaksi terhadap paham Tauhid yang dianut kaum awam di waktu itu. Kemurnian paham Tauhid mereka telah dirusak oleh kebiasaan-kebiasaan yang timbul di bawah pengaruh tarekat-tarekat seperti pujaan dan kepatuhan yang berlebihan pada syekh-syekh tarekat, ziarah ke kuburan-kuburan wali dengan maksud meminta syafaat atau pertolongan dari mereka dan sebagainya. Menurut beliau, kebiasaan-kebiasaan itu artinya mengandung syirik atau politheisme dan harus diberantas. Semua itu adalah bid’ah (sesuatu yang asing) yang dibawa orang dari luar masuk ke dalam Islam. Bid’ah itu mesti dibuang dan orang harus kembali kepada Tauhid dan Islam yang sebenarnya.
Dasar Pemikiran dan Pergerakan Wahhabiyyah
Pemikiran Wahabbiyah pada hakikatnya adalah kelanjutan dari mazhab Salafiyyah yang dipelopori oleh Ahmad Ibnu Taimiyah. Mereka tidak membawa pemikiran baru tentang aqidah, mereka hanya mengamalkan apa yang telah dikemukakan Ibu Taimiyah dalam bentuk yang lebih keras, dibandingkan dengan apa yang telah diamalkan Ibu Taimiyyah sendiri. Mereka menertibkan berbagai hal yang bersifat amaliah yang tidak pernah disinggung oleh Ibnu Taimiyyah, karena hal itu tidak begitu terkenal pada zamannya.
Pada dasarnya aqidah yang menjadi landasan gerakan Wahhabi ini adalah dua hal.
Pertama, terfokus kepada masalah tauhid yang murni dalam segala aspeknya. Kedua, memerangi dan menghilangkan bid’ah.
1. Muhammad bin Abdul Wahhab juga berpendapat bahwa ziarah terhadap kuburan para wali termasuk syirik, dan ber-tawasul kepada mereka akan mengakibatkan rusaknya kemurnian aqidah. Demikian juga halnya dengan ziarah kubur dengan meletakkan makanan dengan keyakinan bahwa ahli kubur dapat memberikan kebaikan atau menolak petaka. Kebiasaan seperti itu banyak ditemui Abdul Wahhab pada masyarakat Yamamah (sekarang Riyadh), yang berkeyakinan adanya pohon kurma yang dapat menunjukkan jodoh kepada wanita atau laki-laki yang terlambat menikah. Abdul Wahhab juga menyaksikan masyarakat yang menziarahi dan meminta berkah kepada sebuah gua yang diyakini memiliki kekuatan ghaib.
2. Usaha pemurnian yang dilakukan Wahhabi adalah pemberantasan bid’ah, misalnya perayaan Maulid, keluarnya kaum wanita ikut mengiringi jenazah, perayaan-perayaan spiritual, haul untuk memperingati kematian wali, acara-acara yang lazim dilakukan para pengikut aliran sufi untuk mengenang kematian guru atau nenk moyang mereka. Di samping itu, Wahhabi juga menganggap bid’ah beberapa kebiasaan seperti, merokok, berlebihan minum kopi, laki-laki yang memakai kain sutera, mencukur jenggot, dan memakai perhiasan emas.
Komentarku ( Mahrus ali )
Anda menyatakan :
Wahhabi juga menganggap bid’ah beberapa kebiasaan seperti, merokok, berlebihan minum kopi, laki-laki yang memakai kain sutera, mencukur jenggot, dan memakai perhiasan emas
Komentarku ( Mahrus ali )
Bahkan haram , om, bung.
Dalam http://blog.re.or.id/syaikh-muhammad-abdul-wahhab.htm terdapat keterangan sbb:
Ajaran Wahhabi terutama didasarkan atas ajaran lbn Taimiyah dan madzhab Hambali. Prinsip-prinsip dasarnya ialah
Ketuhanan Yang Esa yg mutlak .
Kembali pada ajaran Islam yg sejati seperti termaktub dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Tidak dapat dipisahkannya kepercayaan dari tindakan seperti sembahyang dan pemberian amal.
Percaya bahwa Al-Qur’an itu bukan ciptaan manusia.
Kepercayaan yg nyata terhadap Al-Qur’an dan Hadits.
Percaya akan takdir.
Mengutuk segenap pandangan dan tindakan yg tidak benar dan.
Mendirikan negara Islam berdasarkan hukum Islam secara eksklusif.
Kaum Wahhabi itu menonjol di atas Muslim lain krn penekanannya pada prinsip Ketuhanan Yang Esa dan krn usaha mereka yg selalu mengingatkan Muslimin utk berbuat baik dan menghindari kejahatan amar ma’ruf nahi munkar. Nama Wahhabi itu sebenarnya nama pemberian lawan-lawannya yg kemudian dipakai oleh bangsa-bangsa Eropa. Dalam kenyataannya mereka menyebut diri mereka “Mowahhidin” atau kaum Unitarian dan sistemnya disebut “Tarika Muhammad”. Teologinya berdasarkan ajaran lbn Taimiyah yg menyerang pemujaan orang-orang suci dan mengutuk kunjungan pada makam . Tujuan Abd-al-Wahhab itu ialah utk menyingkirkan Bid’ah. Masyarakat mengakui kekuasaan empat ajaran “sunni” dan “fiqh” dan enam buah buku Hadis. Kaum Wahhabi menentang pemujaan terhadap orang-orang suci seperd dipertontonkan di dalam gedung-gedung mausoleum mempergunakan gedung ini sebagai masjid dan sebagai rahmat atau hukuman Tuhan. Mereka menganggap bahwa segala obyek pemujaan kecuali terhadap Allah adl palsu. Menurut mereka mencari bantuan dari siapa saja kecuali dari Allah ialah politeisme. Masjid-masjid Wahhabi dibangun secara sangat sederhana tanpa hiasan apa pun. Mereka menghancurkan batu-batu nisan dan kuburan bahkan juga di JannatuI Baqi utk menjaga jangan sampai menjadi benda pujaan orang-orang sesat atau orang-orang Islam yg bebal. Dalam kaitanya dgn teologi kaum Wahabi yg berdasarkan dari pemikiran Ibn Taimiyah tersebut dgn menjalarnya kaum pembaharu di Indonesia telah terjadi kesalahpahaman terhadap orang-orang kalangan sunni lainnya seperti di Indonesia dari kalangan tokoh NU ada yg menulis buku tentang aqidah ahli sunnah wal jama’ah oleh Drs. Siradjudin Abbas yg intinya menyudutkan kaum Wahabi dan teologi Ibn Taimiyah tanpa dasar dan rujukan yg jelas. Jika menggunakan rujukan yg orisinil serta dgn pemahaman dan penelaahan yg mendalam tentu tidak terjadi fitnah. Padahal jika dikaji lbh jauh tentang pemikiran aqidah kedua belah pihak masing-masing memiliki kesamaan dan berbeda pada sudut pandangnya dan pada hal-hal yg tidak prinsip. Kami kemukakan bahwa perbedaan itu masih dalam lingkup kalangan Sunni . Gerakan kaum Mowahiddin segera menyebar ke lain bagian dunia Islam dan mendapatkan banyak penganut. Keluarga lbn Saud unsur utama gerakan Wahhabi segera menaklukkan hampir seluruh semenanjung Arab termasuk kota-kota suci Mekkah dan Madinah. Gerakan yg dimulai oleh Sheikh Abd-al-Wahhab itu mendapatkan gema yg besar pada keluarga Saudi yg berkuasa dan pada para murid Syeikh Muhammad Abduh di Mesir. Abd-al-Wahhab menanjak menjadi salah seorang pemimpin cendekiawan di dunia Islam. Gerakannya menimbulkan getaran di seluruh dunia dan merupakan sarana yg sangat besar dalam mempersatukan Arabia yg penuh persaingan ke bawah kekua saan keluarga Saudi.
Komentarku ( Mahrus ali )
Untuk perbedaan antara kaum wahabi atau muwahhidin itu dengan ahli bid`ah perbedaan yang aneh sekali , sulit di bersatukan karena kebid`ahan yang di lakukan dari tahun ke tahun malah mengarah kesirikan . Karena itu , harus di kembalikan lagi kepada al quran dan sunnah . Bila kebid`ahan dan kesyirikan masih di pertahankan , maka akan tetap terus berlangsung sampai kapanpun dan tepatlah firman Nya :
وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللهِ إِلاَّ وَهُمْ مُشْرِكُونَ
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).[1]
Ingat pernyataan Ibnu Abdin bahwa kaum wahabi khowarij keliru total ,ngawur dan tiada ulama setahu saya yang menyatakan seperti itu. Sebab Muhammad bin Abd Wahab berperang untuk mendirikan negara yang berlandaskan al quran , di mana sebelumnya banyak hurofat , kesyirikan , kubur menjadi tempat teduh hati dan perlindungan . Pernyataan Ibnu Abidin yang ahli bid`ah ini ternyata di tentang oleh banyak ulama dari madzhab Hanafi sendiri sbb :
جُهُوْد عُلَمَاء الْحَنَفِيَّة فِي إِبْطَال عَقَائِد الْقَبُورِيَّة - (ج 1 / ص 516) وَأَقُوْل :
يَجْدُر بِي أَن أَسُوْق نُصُوْص بَعْض الْقُبُوْر بِحَرْفِهَا وَنَصِّهَِا فِي تَقْرِيْر هَذِه الْشُّبْهَة لِيُظْهِر لِلْمُسْلِمِيْن تَهَوُّرَهُم * وَفِي دَرَكَات الْبُهْتَانِ تَطَوُّرَهُم
1 - قَال ابْنُ عَابِدِين الْشَّامِي (1252هـ) ، مُبَيِّناً تَعْرِيْفَ الْخَوَارِجِ ، مُدَرَّجًا فِيْهِم أَئِمَّةَ الْدَّعْوَة الْسَّلَفِيَّة ، مُعَلَّقاً عَلَى قَوْلِ الْحَصْكَفِي (1088هـ
يَجْدُر بِي أَن أَسُوْق نُصُوْص بَعْض الْقُبُوْر بِحَرْفِهَا وَنَصِّهَِا فِي تَقْرِيْر هَذِه الْشُّبْهَة لِيُظْهِر لِلْمُسْلِمِيْن تَهَوُّرَهُم * وَفِي دَرَكَات الْبُهْتَانِ تَطَوُّرَهُم
1 - قَال ابْنُ عَابِدِين الْشَّامِي (1252هـ) ، مُبَيِّناً تَعْرِيْفَ الْخَوَارِجِ ، مُدَرَّجًا فِيْهِم أَئِمَّةَ الْدَّعْوَة الْسَّلَفِيَّة ، مُعَلَّقاً عَلَى قَوْلِ الْحَصْكَفِي (1088هـ
Dalam kitab Juhud ulama al Hanafiyah fii Ibthali aqaidil kuburiyah – hal 516/1
Aku berkata:
Saya harus mengutip teks dari beberapa kuburan ( maksudnya orang – orang yang ngefan kuburan) dengan menjelaskan subhat ini untuk menunjukkan kepada kaum Muslimin atas tuduhan mereka yang acak – acakan, dan perkembangan mereka dalan kedustaan
1 - Ibn al-Abidin al-Shami (1252 e), menunjukkan definisi Khowarij dengan memasukkan tokoh – tokoh dakwah salafiyah untuk mengomentari kata-kata al haskafi ( pengarang matan ) (1088 e):
Komentarku ( Mahrus ali )
Saya harus mengutip teks dari beberapa kuburan ( maksudnya orang – orang yang ngefan kuburan) dengan menjelaskan subhat ini untuk menunjukkan kepada kaum Muslimin atas tuduhan mereka yang acak – acakan, dan perkembangan mereka dalan kedustaan
1 - Ibn al-Abidin al-Shami (1252 e), menunjukkan definisi Khowarij dengan memasukkan tokoh – tokoh dakwah salafiyah untuk mengomentari kata-kata al haskafi ( pengarang matan ) (1088 e):
Komentarku ( Mahrus ali )
Dan Ibnu Abidin sendiri keluar dari kontek pembahasan definisi Khowarij yang tercantum dalam kitab Durrul mukhtar yang dia komentari itu . Sebutan Khowarij itu kelompok yang punya kekuatan untuk menentang pemerintahan Ali bin Abu Thalib – lalu Ibnu Abidin tidak memasukkan syi`ah yang mengkafirkan seluruh ahlus sunnah , ahli bid`ah yang mengkafirkan wahabi tetapi dengan gegabahnya memasukkan gerakan dakwah salafiyah ke khowarij , Ini tindakan yang lama tidak saya dengar mulai belajar hingga saat ini , aneh sekali dan apa gerangan yang membikin beliau berbuat seperti itu , apakah mau cari – cari kerja yang tidak produktif .
Pendapat Ibnu Abidin itu nyeleneh sekali yang tertolak . Ingat perkataan Imam Malik
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Aku hanyalah manusia , terkadang pendapatku benar , di lain waktu kadang salah . Karena itu , cocokkan perkataanku ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah .
Imam Syafii yang menyatakan :
إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ فَهِيَ قَوْلِي .
Bila ada hadis sahih , maka lemparkan perkataanku ke tembok . Bila kamu lihat hujjah telah berada di jalan , maka itulah perkataan ku
لاَ تُقَلِّدْ دِينَك الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا .
Dalam masalah agama,jangan ikut orang , sebab mereka mungkin juga salah .
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan