Sudah sekian tahunan di perjuangkan tegaknya hukum Jahiliyah – hukum warisan Belanda dengan modal milyaran , bahkan trilliunan mulai dari penggarapan RUU di DPR , hingga menjadi UU . Tahu – tahu hasilnya tidak sesuai dengan harapan segelintir umat apalagi seluruhnya. Hasilnya hingga kini banyak di rasakan oleh umat dari zaman dulu hingga sekarang , dari generasi ke generasi . Kondisi negara yang di alami oleh mayoritas rakyat adalah lapar dan serba takut . Punya uang di simpan dirumah takut , di simpan di teman takut , di Bank , masih di bobol preman, di bawa di jalan , malah di todong senpi , clurit , pedang dll. Di rupakan barang dagangan , di garong . Wal hasil , kapan situasi ini berobah sebagaimana di Mekkah dan Medinah dalam hal keamanan dan kecukupan hidup. Marilah kita baca kasus di bawah ini yang sudah terjadi seolah menjadi kebiasaan harian kondisi kita sbb :
Pembobol Citibank Raup Rp 23 Miliar
Wicak Hidayat - detikinet
Jakarta - Awal Juni 2011 Cit Group dikabarkan mengalami kebobolan pada jaringan datanya. Lebih dari 360.000 data pengguna kartu kredit pun diperkirakan telah diakses pelaku.
Seperti dikutip detikINET dari ComputerWorld, Senin (27/6/2011), diperkirakan ada USD 2,7 juta (sekitar Rp 23 miliar) yang berhasil diraup pelaku dari 3.400 rekening. Citi mengatakan kerugian itu tak akan ditanggung oleh nasabahnya.
Dalam insiden itu, pelaku diperkirakan tidak berhasil masuk ke dalam sistem pengolahan utama kartu kredit Citibank. Namun mereka mencuri nomor kartu, nama dan informasi lain dengan masuk ke layanan online.
Insiden itu diketahui oleh pihak Citi pada 10 Mei 2011. Nasabah mulai diinformasikan soal kejadian itu pada 3 Juni 2011.
Selain kerugian dari penipuan, yang berkisar Rp 23 miliar, Citi juga harus melakukan pemberitahuan dan reissue kartu yang terkena dampak insiden ini. Ponemon Institute memperkirakan kerugian total bisa mencapai USD 77 juta.
Seperti dikutip detikINET dari ComputerWorld, Senin (27/6/2011), diperkirakan ada USD 2,7 juta (sekitar Rp 23 miliar) yang berhasil diraup pelaku dari 3.400 rekening. Citi mengatakan kerugian itu tak akan ditanggung oleh nasabahnya.
Dalam insiden itu, pelaku diperkirakan tidak berhasil masuk ke dalam sistem pengolahan utama kartu kredit Citibank. Namun mereka mencuri nomor kartu, nama dan informasi lain dengan masuk ke layanan online.
Insiden itu diketahui oleh pihak Citi pada 10 Mei 2011. Nasabah mulai diinformasikan soal kejadian itu pada 3 Juni 2011.
Selain kerugian dari penipuan, yang berkisar Rp 23 miliar, Citi juga harus melakukan pemberitahuan dan reissue kartu yang terkena dampak insiden ini. Ponemon Institute memperkirakan kerugian total bisa mencapai USD 77 juta.
Komentarku ( Mahrus ali )
Apakah kita masih menanti lagi kasus yang lebih besar,lebih ganas , lebih mengerikan atau menimpa kepada diri kita dengan cara yang hewani tidak manusiawi lagi ? lalu sampai kapan kita ini sadar bahwa hukum kisas itu lah yang bisa mengendalikan perekonomian negara , keamanan negara , membikin rakyat terasa aman , tentram , tiada rasa takut terhadap bandit – bandit yang bergaya bandit KA atau yang bergaya membela rakyat ternyata membikin penderitaan yang sulit di cari solusinya. Kita tidak ada solusi yang lebih manjur sebelum kita mau mencampakkan solusi yang di berikan oleh LSM – LSM bayaran yang selalu mendiskriditkan sariat agama lalu mendahulukan kepentingan diri dan keluarga serta bos baratnya yang menyirami kehidupan mereka dengan hujan dollar . Ingat firmanNya :
وَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ كَمَا كَفَرُوا فَتَكُونُونَ سَوَاءً فَلاَ تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ أَوْلِيَاءَ حَتَّى يُهَاجِرُوا فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَلاَ نَصِيرًا
Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong (mu atau pemimpinmu ), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,[1]
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ أَنْ تُؤْمِنُوا بِاللهِ رَبِّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِي تُسِرُّونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا أَخْفَيْتُمْ وَمَا أَعْلَنْتُمْ وَمَنْ يَفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيْلِ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. [2]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan